Surat PembacaTabligul Islam

Islam Intoleran?

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Intoleransi agama masih menjadi permasalahan yang mengundang perhatian banyak pihak. Direktur Riset SETARA Institute, Halili Hasan, mengatakan sejak 2007 pelanggaran KBB (kebebasan beragama dan berkeyakinan) dan intoleransi menjadi persoalan terbesar pada level negara. Pada periode pertama Jokowi, terdapat 846 peristiwa pelanggaran KBB dengan 1.060 tindakan. Sementara pada periode kedua ada 200 peristiwa pelanggaran KBB dengan 327 tindakan: 168 tindakan negara dan 159 non-negara (tirto.id, 01/06/21).

Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah, agar permasalahan intoleransi khususnya dalam bidang agama dapat teratasi. Salah satunya dengan dibangunnya terowongan silaturahmi, yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terowongan ini disebut sebagai simbol kerukunan antarumat beragama. Terowongan Silaturahmi menghabiskan anggaran Rp 37,3 miliar. Proyeknya dimulai pada 15 Desember 2020 dan ditargetkan selesai pada 13 Juni 2021 (kompas.com, 02/06/21).

Saat ini sikap intoleran diopinikan muncul karena agama. Sikap yang memegang teguh nilai-nilai agama, merasa agamanya sendiri paling benar dianggap sebagai eksklusivitas. Islam seolah menjadi kambing hitam atas kasus intoleransi beragama. Bagaimana tidak, seorang muslim yang ingin menerapkan salah satu hukum syara’ dianggap tidak toleran, seperti halnya tidak mengucapkan selamat pada perayaan hari besar agama lain, dilarang memakai atribut agama lain, mengatakan kafir kepada selain muslim. Padahal ini semua merupakan bagian dari ajaran Islam.

Maka tidak heran, ketika dibangun terowongan silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral diharapkan mampu mengurangi sikap intoleransi dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama. Apakah hal ini suatu hal yang sangat urgen untuk dilakukan? Dengan menghabiskan biaya yang tidak murah. Padahal dengan kondisi pandemi yang masih melanda negeri ini, banyak rakyat yang kesulitan hanya untuk memenuhi kebutuhan perutnya.

Islam adalah agama yang toleran. Islam merupakan agama yang memberikan rahmat bagi seluruh alam semesta. Allah SWT. telah menegaskan Islam sebagai agama yang toleran, seperti yang tercantum dalam surat al-Kafirun ayat 1-6. Bahkan, ketika negara Islam tegak berdiri seperti halnya ketika jaman Rasulullah maupun Khulafaur Rasyidin dan kekhilafahan setelahnya, menjamin kerukunan hidup antar beragama. Jadi, tidak perlu untuk mengajarkan lagi bagaimana semestinya hidup rukun antar umat beragama, karena Islam sudah memiliki konsep dan aturan yang jelas mengenai toleransi.
Sartika Yuniarti — Dramaga

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 44

Comment here