Surat Pembaca

Islam Menjaga Nyawa Manusia

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi com, SURAT PEMBACA– Miris. Nasib yang menimpa Dini Sera Afrianti. Pasalnya, perempuan ini tewas di tangan kekasihnya sendiri. Ya, Gregorius Ronald Tannur yang merupakan anak dari salah satu anggota fraksi PKB di DPR RI dari Dapil NTT menjadi tersangka pembunuhan tersebut. Peristiwa tersebut bermula dari penganiayaan yang dilakukan Ronald di tempat karaoke Blackhole KTV Surabaya pada tanggal 4 Oktober 2023. Ronald disebut memukul kepala korban dengan botol dan menyeretnya dengan mobil hingga tertindas. Korban pun dinyatakan meninggal dunia 30-45 menit sebelum sampai rumah sakit (tirto.id,11/10/2023).

Sementara itu, Komisi Nasional Anti- Kekerasan terhadap Perempuan ( Komnas Perempuan) menyatakan femisida merupakan pembunuhan atau percobaan pembunuhan terhadap perempuan yang di lakukan secara sengaja karena jenis kelamin atau jendernya. Pembunuhan tersebut bisa di dorong oleh rasa cemburu, memiliki superioritas, dominasi dan kepuasan sadistik terhadap perempuan. Komnas perempuan juga mengkategorikan femisida sebagai sadisme, baik dari motif pembunuhannya, pola-pola pembunuhannya maupun dampak terhadap keluarga korban(tirto.id 11/10/2023).

Kejadian yang terjadi di atas tentu sangat menyayat hati. Terlebih pembunuhan yang di lakukan lebih dulu menyiksa korban. Selain itu, kesempurnaan akal yang diberikan oleh Allah Swt. seharusnya di pergunakan sebaik mungkin, namun yang terjadi saat ini banyak manusia yang melakukan pembunuhan dengan cara yang sadis. Padahal Rasullah saw. menyuruh manusia untuk saling berkasih sayang antar sesama. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda:” Orang- orang yang saling berkasih sayang akan di sayang oleh Dzat yang maha penyayang. Maka sayangilah penduduk bumi, maka Allah yang berada di atas langit akan menyayangi kalian “( HR. Abu Dawud no. 4941).

Tak bisa dimungkiri bahwa pembunuhan terjadi di sebabkan karena buah di terapkannya sistem kapitalisme. Kapitalisme yang berasaskan sekularisme memandang agama harus dipisahkan dari kehidupan. Sehingga ketika berinteraksi di ranah publik tidak lagi bersandar pada aturan Allah Swt. Maka wajar ketika terjadi sesuatu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya pembunuhan pun dilakukan meski termasuk dosa besar.
Allah Swt memposisikan nyawa manusia itu sangat bernilai melebihi hilangnya dunia. Dari al- Barra’ bin Azib ra. Nabi saw. bersabda:” Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah di bandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hakim”( HR Nasai 3987,Turmudzi 1445, dan dishahihkan al- Albani).

Maka ketika sistem Islam tegak di bumi ini, sangat menghargai nyawa manusia. Khilafah akan menjaga nyawa setiap warga negaranya agar tidak ada tindakan pembunuhan dengan cara melarang setiap perbuatan yang dapat memicu pembunuhan, seperti melarang peredaran narkoba, minuman keras, judi dan tindakan pornoaksi.

Lebih dari itu, negara akan memberikan sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam. Peserta didik di bekali dengan tsaqofah Islam. Sehingga dari situ lahirlah generasi-generasi yang bersyaksiyah Islam. Sehingga tidak akan melakukan tindakan pembunuhan.

Adapun sanksi yang diberikan kepada pelaku pembunuhan yang di sengaja adalah ada beberapa pilihan yang pertama adalah qishas yakni hukuman mati oleh hakim syariah (qodhi). Pilihan kedua, meminta diatas( tebusan, uang, darah). Dari Abdullah bin ‘ Amr bahwa Rasulullah saw. berkhotbah pada saat fathu Makkah, beliau bersabda:” Perhatikanlah! Diat untuk pembunuhan tidak sengaja yang tampak di sengaja, seperti dilakukan dengan cambuk dan tongkat adalah 100 unta, 40 ekor diantaranya sedang hamil. “( HR Abu Dawud no. 1662). Pilihan ketiga, memaafkan, yaitu korban boleh tidak menuntut hukuman mati, dan juga tidak meminta diat(tebusan, uang dan darah dari pihak pembunuh.

Sungguh hanya penerapan sistem Islam yang menghargai nyawa manusia. Sistem Islam pula yang mampu memberikan hukuman jera kepada siapapun agar tidak meniru hal yang serupa. Maka, sudah saatnya kita untuk mewujudkan sistem Islam. Dengan sistem Islam, maka nyawa manusia senantiasa terjaga. Wallahu’alam Bisshowab.

Sri Retno Ningrum
Pati, Jawa Tengah

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 21

Comment here