Surat Pembaca

Islam Menjamin Keamanan Rakyat

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Baru-baru ini PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun, Jawa Timur menyebut sebanyak 127 dari total 2015. Perlintasan sebidang di wilayah mereka tidak di lengkapi penjagaan. Fakta tersebut dikemukakan menyusul kecalakaan kereta api yang melibatkan sebuah mobil pribadi yang menewaskan enam orang. Pihaknya pun menyesalkan peristiwa kecelakaan antara KA 423 (Rapih Dhoho) dengan MPV Daihatsu Luxio diperlintasan sebidang tidak terjaga tepatya km 85 antara stasiun Jombang – Jember, Jawa Timur (CHH Indonesia, 30/7/2023).

Kereta api merupakan transportasi darat yang berbiaya murah daripada transportasi yang lainnya. Akan tetapi, kecelakaan yang terjadi karena tidak ada penjaga dan kecerobohan sopir sangat disayangkan, nyawapun seketika hilang. Padahal Rasulullah saw. bersabda “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).

Apabila diamati kurangnya penjaga diperlintasan kereta api menunjukkan pemerintah ingin berhemat biaya anggaran pegawai kereta api , agar mendapatkan keuntungan yang banyak. Padahal pengadaan penjaga sangat penting karena menyangkut keamanan rakyat.

Akan tetapi , disisi lain, pemerintah dengan mudahnya memberikan tunjangan-tunjangan yang besar kepada anggota dewan dan pejabat pemerintah. Ini menunjukkan pemerintah sangat minim dalam menjamin keamanan dan keselamatan bagi rakyat. Begitulah pemimpin di sistem kepitalisme saat ini. Pemimpin yang ada hanya mementingkan segelintir orang saja, namun abai terhadap keselamatan rakyat.

Dalam padangan Islam, penguasa atau pemimpin adalah pelayan bagi rakyat. Rasulullah saw. bersabda : “Imam atau khalifah adalah pemelihara urusan rakyat, ia akan diminta pertanggung jawaban terhadap urusan rakyatnya.” (HR. Bukhori Muslim). Maka sudah seharusnya penguasa memberikan jaminan keamanan kepada rakyatnya.

Ketika Khilafah tegak, maka negara akan menjamin kebutuhan ko- munal rakyat, seperti kesehatan, pendidikan dan keamanan. Semua itu dipindah dari pos kepemilikan umum yang berasal dari fai, ghanimah, kharaj, jizyah, usyur, khumus dan rikaz.

Pada masa sultan Abdul Hamid II pada tahun 1900, jalur kereta api Hejaz dibangun untuk memudahkan bagi jamaah haji saat menuju Mekah. Sebelumnya mereka melakukan perjalanan Islam berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dengan menunggangi unta. Menunggangi unta dari Damaskus menuju Madinah dapat menyebar Islam waktu 40 hari sehingga banyak peziarah dimasa itu yang meninggal dalam perjalanan di padang keras. Namun sejak kehadiran jalur kereta api Hejaz dapat memperbaiki jalur utara menuju konstantinopel, Ibukota Ottoman dan jalur selatan ke kota Mekkah. Begitulah upaya daulah Utsman dalam memberikan rasa nyaman dan keselamatan pada rakyatnya.

Sugguh hanya sistem Islam yang mampu memberikan rasa aman kepada rakyat saat bertransportasi. Kecelakaan lalu lintas pun diminmalisir terjadi, sehingga rakyat tidak was-was ketika melakukan perjalanan karena ada jaminan keselamatan dan keamanan dari negara. Wallahu alam bisshowab.

Sri Retno Ningrum
(Pati – Jawa Tengah)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 9

Comment here