Berita

Islam, Solusi Kerusakan dan Kelemahan Generasi

blank
Bagikan di media sosialmu

Ditulis oleh: Watini Aatifah, S,S.

wacana-edukasi com– Alhamdulillah, Muslimah Probolinggo kembali menggelar kajian umum yang dilaksanakan pada Ahad, 21 Juli 2022 yang bertempat di Rumah Inspirasi Probolinggo, Kajian rutin yang diadakan setiap bulan berjalan dengan lancar, kajian yang dipandu oleh Ustadzah Sulami sebagai moderator membuka acara dengan rasa syukur yang kemudian disusul dengan pembacaan ayat suci Alqur’an oleh Ustadzah Aisyah semoga Allah memberikan keberkahan didalamnya, Aamiin.

Ustadzah Sulami membuka kajian dengan perkenalan kemudian disambung dengan diskusi semi talk show membuat acara terasa lebih santai, Hadir Ustadzah Nailur Rahmi atau akrab disapa dengan Ustadzah Ninil sebagai pemateri mengawali tema diskusi dengan keutamaan menuntut ilmu dan merapat kedalam majlis-majlis ilmu, bahwa kita yang hadir dalam taman-taman syurga ini adalah orang-orang pilihan, tak luput juga Ustadzah Ninil memberikan semangat agar kita istiqomah dalam mengkaji Islam meskipun umur kita yang tak lagi muda.

Diskusi dibuka dengan pertanyaan, Ada apa dengan generasi muda?

‘’Pemuda saat ini adalah pemimpin dimasa yang akan datang’’ pemuda memegang peranan sangat penting, generasi muda itu adalah pemimpin di masa yang akan datang, beberapa tahun kemudian akan menjadi seorang pemimpin seperti apa itu tergantung pada kondisi pemuda-pemudi saat ini seperti apa.

Syaikh Mustafa al- Ghalayaini, seorang punjangga Mesir, juga berkata

‘’Sesungguhnya di tangan para pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat’’

Menurut Prof. Rawwas Qal’ahji pemuda itu adalah kelompok manusia yang berusia antara 15 sampai 40 tahun. Pada masa ini manusia berada dalam puncak kekuatannya, setelah masa kanak-kanak, dan sebelum lemah lagi diusia tua.

Generasi muda itu kekuatan diantara dua kelemahan, masa kanak-kanak itu adalah masa kelemahan, lemah dari segi fisik dan juga kemampuan, kemudian setelah melewati masa kanak-kanak barulah memasuki masa muda. Generasi muda yang di maksud di sini adalah generasi muda dengan kekuatan.

Di Indonesia jumlah penduduk usia muda dengan rentang usia 15-34 tahun mencapai 60 juta lebih, ini jumlah yang tidak sedikit jika diarahkan akan memberikan sumbangsih yang lauar biasa, namun yang terjadi saat ini justru berbanding terbalik. Fenomena yang sedang viral saat ini “Citayam Fashion Week” ini adalah bukti kemunduran generasi muda saat ini, dengan disusul oleh daerah-daerah lain yang ikut serta mengadakan acara tersebut, bahkan hal ini terjadi di daerah Probolinggo tepatnya di daerah Kraksan para pemuda-pemudi berlenggak-lenggok dengan busana yang jauh dari syariat Islam.

Menurut Jurnal Inovasi Vol.2 no 10 Maret 2022 remaja yang berumur 10 – 24 tahun mencapai 65 juta atau mencapai 30% dari total penduduk, 15% adalah remaja sekolah yang sudah pernah melakukan hubungan seksual diluar nikah, nauzubillah ini adalah kondisi yang ada di sekitar kita, menjadikan kita sebagai orang tua agar lebih waspada terhadap lingkungan dan pergaulan anak-anak didik kita.

Selain dari pergaulan, akses pendidikan di negara ini juga mempengaruhi generasi saat ini, banyaknya anak-anak yang putus sekolah hal ini dikarenakan mahalnya biaya pendidikan apalagi dimasa pandemi banyaknya remaja yang putus kuliah akibat tidak mampunya para orang tua membayar uang kuliah, kurangnya pendidikan di bangku sekolah dan pengawasan orang tua ini mengakibatkan generasi saat ini kehilangan karakter, mereka akan mudah terbawa arus tren, jalan-jalan ke mall, nongkrong di cafe, mereka berhura-hura hingga pulang tengah malam inilah gambaran generasi muda saat ini.

Berbicara tentang karakter, yang di maksud karakter itu apa?

Menurut kamus besar KBBI, karakter memiliki arti sifat-sifat atau kejiwaan. Seperti tabiat, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seorang dari yang lain.

Karakter itu ibarat benih, jika kita menginginkan pohon yang bagus dan kokoh maka kita harus menyiapkan benih yang baik dan berkualitas. Pembentukan karakter ini di ibaratkan sebuah pohon, kita akan melihat pohon yang kokoh dan tumbuh kembangnya subur karena benih dan perawatnya juga baik.

Lantas bagaimana pembentukan kepribadian dalam Islam?

Pembentukan kepribadian terbentuk dari dua hal yaitu pola fikir dan pola sikap, baik buruknya pola fikir dan pola sikap ini tergantung pada akarnya, akar yang dimaksud disini adalah aqidah. Jadi baik buruknya generasi muda saat ini tergantung pada aqidah setiap individu dan sistem Pendidikan apakah berlandaskan Islam atau jauh dari Islam.

Seperti yang sudah kita lihat disekitar kita saat ini, bahwa generasi saat ini adalah generasi yang buram mereka rapuh, lemah tidak berkualitas, jauh dari kemuliaan, generasi buruh kompradol penjajah, agen perusak umat dan agamanya sendiri, dan terjerumus menjadi generasi kriminal menjadi trouble maker, pelaku dan penebar kerusakan.

Untuk menghindari generasi muda saat ini terjerumus dalam berbagai kerusakan kita harus menanamkan pola fikir dan pola sikap yang Islami, maksudnya bagaimana? Dari segi pola fikir, tata cara yang digunakan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup selalu dikaitkan dengan aqidah Islam. Dan pola sikap yang digunakan untuk memahami makna atau memikirkan sesuatu selalu dikaitkan dengan aqidah.

Apa saja yang dibutuhkan untuk membentuk karakter generasi muda yang Islami?

Peran negara sangatlah penting dalam pembentukan karakter generasi Muslim, negara sebagai pelayan umat dan menerapkan Syariah Islam, kepedulian masyarakat dalam beramar makruf nahi mungkar, kelengkapan tsakofah dan pemahaman Islam serta taqorub ilallah, keterikatan aqidah dengan pilihan jalan hidup, dan tidak kalah pentingnya aqidah Islam sebagai pondasi yang kokoh seorang Muslim agar tidak mudah terbawa pergaulan yang tidak baik, di akhir pemaparan materi Ustadzah Ninil memberikan statement bahwa segala kerusakan yang terjadi pada profil generasi Muslim hari ini karena tidak diterapkannya Islam secara kaffah atau menyeluruh karena untuk mewujudkan profil generasi Muslim mulia dan tangguh membutuhkan penerapan Islam kaffah atau menyeluruh.

Alhamdulillah setelah pemaparan materi, dilanjut moderator membuka diskusi dan tanya jawab dan diakhiri pembagian doorprize dan pembacaan doa oleh Ustadzah fifi. wallahu’alam bisowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 162

Comment here