Opini

Isra’ Miraj dan Ghirah Dakwah

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Nurmilati

wacana-edukasi.com, Ketidak percayaan dan penentangan dilakukan oleh kaum Quraisy saat Rosulullah Saw menceritakan peristiwa Isra’ Mi’raj yang beliau alami, di mana Allah Swt telah memperjalankan beliau dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil al-Aqsha di Palestina serta Allah Mi’raj kan beliau dari Masjidil al-Aqsha ke langit ketujuh hanya dalam satu malam saja.

Kaum Quraisy beralasan peristiwa yang dialami Rasulullah Saw dan terjadi hanya dalam satu malam adalah hal yang mustahil. Ini menjadi ujian keimanan umat Islam pada saat itu, di mana bagi yang imannya lemah mereka murtad dan sebaliknya untuk mereka yang kuat keimanannya, membenarkan peristiwa ini.

Berbeda dengan yang ditunjukkan oleh Abu Bakar ra, dengan keimanannya beliau meyakini apa yang disampaikan Rasulullah Saw. “Demi Allah, jika itu yang beliau katakan, sungguh ia berkata benar. Apa yang aneh menurut kalian? Demi Allah, sungguh beliau berkata kepadaku bahwa telah diterima wahyu dari langit ke bumi hanya dalam waktu sesaat pada waktu malam dan siang, dan aku mempercayainya. Ini kah yang membuat kalian tidak percaya?

Moment Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw merupakan peristiwa penting yang terjadi di bulan Haram (suci). Begitu pentingnya peristiwa ini, sehingga hampir seluruh kaum muslim di dunia memperingatinya setiap tahun.

Menurut riwayat Ibnu Saad dalam Ath-Thabaqat (1/213) peristiwa Isra’ Mi’raj berlangsung pada 18 bulan sebelum Rasulullah Saw dan kaum muslim hijrah ke Madinah. Begitu banyak ibrah yang bisa diambil dalam kejadian ini, baik bagi Rasulullah Saw maupun untuk umat Islam, Allah Azza wa jalla mengabadikannya dalam Kitabullah,

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Isra’:1)

Pengertian Isra’ Mi’raj

Secara bahasa Isra’ berasal dari kata saro artinya perjalanan di malam hari dan secara istilah, Isra’ adalah perjalanan Rasulullah Saw bersama malaikat Jibril dari Mekah ke Baitul Maqdis.
Sementara Mi’raj secara bahasa adalah suatu alat yang digunakan untuk naik. Adapun secara istilah, Mi’raj bermakna tangga khusus yang digunakan Rasulullah Saw untuk naik dari bumi menuju langit ke tujuh.

Isra’ Mi’raj adalah salah satu mu’jijat Rasulullah Muhammad karena dua perjalanan ini dilakukan dalam waktu satu malam. Pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat 5 waktu sehari semalam, setelah sebelumnya Allah memerintahkan sebanyak 50 waktu. Salat merupakan tiang agama dan amalan yang dihisab paling awal.

Isra’ Mi’raj akan sulit dipahami logika karena keterbatasan akal manusia, namun peristiwa ini bisa diyakini dengan menggunakan keimanan. Kaum musyrik Quraisy menjadikan kejadian ini sebagai celah untuk menggoyahkan keimanan kaum muslim untuk murtad.

Sebagai umat Islam sudah selayaknya mengimani apapun yang disampaikan Allah azza wa jalla dan Rasul-Nya. Begitupun dengan kabar tentang akan tegaknya kembali daulah Islamiyah ‘ala minhaj an-nubuwwah di muka bumi. Sebagaimana yang tersirat dalam hadits Rasulullah Saw
ثم تكون خلافة على منهاج النبوة

Kemudian akan tegak khilafah atas manhaj kenabian ( HR. Ahmad dari Nu’man bin Basyir)

Setahun setelah Isra’ Mi’raj, peradaban Islam tegak di Madinah dan dari sini lah terseleksi orang-orang yang masih teguh keimanannya kemudian hijrah bersama Rasulullah Saw ke Madinah dan mendirikan daulah Islamiyah untuk membangun tonggak peradaban Islam yang agung.

Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid Al-Aqsha di Palestina adalah dua masjid suci kaum muslimin yang disinggahi Rasulullah Saw sebelum ke langit menghadap Allah azza wa jalla.
Masjid al-Aqhsa berdiri di Baitul Maqdis, wilayah ini dulu dibebaskan oleh pasukan terbaik kaum muslim di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.

Setelah itu sejarah mencatat berbagai penaklukan negeri-negeri muslim yang berhasil dilakukan oleh generasi-generasi berikutnya. Salah satu sejarah penaklukan itu adalah Baitul Maqdis yang berhasil direbut kembali oleh kaum muslim pada bulan Rajab, tepatnya 28 Rajab 583 H/2 Oktober 1187 M di bawah kepemimpinan Shalahuddin al-Ayyubi setelah mereka mengalahkan pasukan salib pada Perang Hittin.

Saat Sultan Abdul Hamid II sebagai khalifah terakhir Turki Utsmani, Yahudi berniat merebut kembali Baitul Maqdis, namun beliau dengan tegas menyampaikan bahwa akan berjihad mempertahankan tanah Palestina, karena Palestina adalah tanah yang diberkahi dan milik kaum muslim.

Lewat tangan kotor Mustafa Kemal Attatturk yang bersekongkol dengan Inggris dan Perancis, tepat pada 28 Rajab 1324 H daulah khilafah Islamiyah diruntuhkan. Dari sini lah penderitaan kaum muslimin berawal dan terjadi hingga sekarang. Meskipun jumlah umat Islam 2,2 miliar yang membentuk sekitar 18℅ populasi dunia, namun keberadaannya bagai buih di lautan. Tak berdaya, tercerai berai dan mudah diadu domba oleh musuh-musuh Islam. Umat Islam di dunia diliputi nestapa

Pembunuhan, penyiksaan, pengusiran, persekusi ulama dan kezaliman lainnya dirasakan kaum muslimin di berbagai lini. Penerapan Demokrasi dengan turunannya sistem kapitalisme dan liberalisme menjadikan agama dijauhkan dari negara dan kehidupan, sehingga umat Islam merasa asing dengan ajarannya sendiri.

Kita sebagai insan beriman, sudah selayaknya merenungi hikmah yang terjadi pada peristiwa Isra’ Mi’raj yakni semakin menguatkan keimanan kepada Allah SWT dan semakin mengokohkan ghirah perjuangan, mengerahkan segenap potensi yang dimiliki. Harta, tenaga, waktu dan pikiran serta menggelorakan semangat dan berkontribusi semaksimal mungkin untuk menerapkan syariah Islam secara kaffah melalui tegaknya kembali daulah Islamiyah ‘ala minhaj an-nubuwwah.

Hanya dengan khilafah Islamiyah negeri-negeri muslim akan kembali bersatu di bawah kepemimpinan Khalifah sehingga kaum muslim terbebas dari berbagai kezaliman akibat penjajahan sehingga kesejahteraan dan keberkahan akan dirasakan oleh seluruh penduduk bumi.

Wallahu a’lam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 16

Comment here