Surat Pembaca

Jelang PPDB, Bangunan Baru SMPN Terbengkalai

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Santy mey

wacana-edukasi.com , SURAT PEMBACA– PPDB sudah dimulai, para calon siswa/i ataupun orang tua calon siswa/i sibuk mencari sekolah guna melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya. Tentunya yang mereka cari adalah sekolah yang berkualitas dan berkuantitas. Dan sekolah negeri menjadi salah satu sekolah harapan bagi para calon siswa/i maupun para orang tua, tapi bagaimana jika sekolah negeri yang mereka incar itu ternyata tak bisa ditempati. Seperti halnya SMPN 4 Margahayu kabupaten Bandung, yang baru dibangun dan dibiarkan terbengkalai begitu saja. Kondisi bangunannya rusak, tidak terawat, sarana airnya pun tidak berfungsi.

Kondisi bangunan baru yang terbengkalai tersebut sudah dikonfirmasikan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten Bandung. Namun sampai saat ini belum ada penanganannya. Sementara warga setempat pun menyayangkan dengan kondisi SMPN 4 Margahayu tersebut, Masyarakat berharap pembangunan kelas baru yang menelan anggaran tidak sedikit dari APBD 2022 itu bisa digunakan untuk aktifitas belajar mengajar di tahun 2023 ini.

Sebetulnya Apa yang dialami SMPN 4 ini terkait bangunan yang terbengkali bukanlah kali pertama sebab masih banyak kasus-kasus serupa bahkan pernah ada pihak sekolah maupun warga yang mengeluhkan sekolah tempat anak-anak mereka menuntut ilmu yang tidak layak disebabkan kerusakan bangunan, sarana yang kurang memadai bahkan ada yang mengeluhkan akses untuk sampai ke sekolah yang memprihatinkan disebabkan jalannya rusak, namun tidak ada perhatian dari pihak yang berwenang untuk menangani masalah ini.

Walaupun pemerintah mengklaim telah memberikan anggaran pendidikan dalam APBN, namun ternyata anggaran tersebut tak langsung bisa diserap untuk menjadi bangunan sekolah yang kokoh. Maka, layak dipertanyakan, apakah anggaran yang dikeluarkan secara keseluruhan digunakan untuk membangun infrastruktur yang kokoh? Atau sebagian masuk kedalam kantong para makelar?

Dari kasus ini nampak jelas bahwa Pemerintah telah abai dan tidak serius dalam menangani persoalan pendidikan. Seolah setengah hati menangani masalah pendidikan yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus. Banyak sekolah rusak di daerah menunggu respon pemerintah pusat. Tapi, semua itu tak kunjung diselesaikan. Sejatinya sekolah adalah tempat mencetak generasi-generasi muda yang unggul. Generasi yang dipersiapkan untuk memimpin negara. Namun kebijakan sistem kapitalis ini telah melahirkan berbagai persoalan.

Maka solusi satu-satunya hanya bisa di dapat pada sistem Islam dimana segala sesuatunya di atur dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kaum muslim dan sumbernya jelas merupakan aturan-aturan yang berasal dari Allah SWT. Dengan demikian Negara dalam sistem islam akan amanah dalam menyelesaikan segala permasalahan yang di alami masyarakat. Negara dalam sistem islam bertanggung jawab penuh mencukupi kebutuhan sarana pendidikan yang bersifat pokok, seperti gedung sekolah (kelas), perpustakaan, laboratorium, dan lainnya. Yang demikian termasuk kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan negara.

Negara dalam sistem Islam pun akan memberikan perhatian khusus dengan sepenuh hati dalam memfasilitasi infrastruktur dan mendistribusikan dana tepat sasaran. Sehingga, Para penuntut ilmu bahkan begitu betah menimba ilmu di sekolah. Hingga dari sanalah terlahir ilmuwan-ilmuwan muslim yang begitu gigih belajar dan mengajarkan ilmu. Tentulah semua itu didukung oleh infrastruktur yang mendukung. Tak akan ada lagi kata malas belajar hanya karena khawatir bangunan roboh, atau suasana sekolah yang tidak kondusif. Alhasil Dunia Pendidikan akan mengalami kemajuan dengan mencetak generasi-generasi muda yang unggul sesuai dengan harapan umat.

Wallahu’alam bishshawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 7

Comment here