Surat Pembaca

Juara Pengangguran yang Menyedihkan

blank
Bagikan di media sosialmu

Penulis: Elviana

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Seperti yang kita ketahui salah satu masalah sosial yang terjadi di negara kita adalah pengangguran yang terbesar. Tentu ini menyedihkan bagi masyarakat Indonesia, mengingat kekayaan lautnya, aneka ganggang lautnya, dengan bermacam-macam variasi ikan, juga indah terumbu karangnya. Belum lagi dengan banyaknya pepohonan dan tanaman yang rimbun dengan berbagai macam mineral dan sumber energinya.

Memang kita bersyukur dengan segala sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia. Namun di tengah rasa syukur itu kita juga merasa sedih melihat Indonesia dengan segala permasalahannya. Salah satunya adalah tingkat kesejahtraan masyarakat yang masih rendah.

Pengangguran dapat menjadi salah satu penilaian atau indikator untuk menilai apakah suatu negara dapat dikatakan maju, berkembang atau negara tersebut negara miskin.

Tingkat pengangguran Indonesia no 1 di Asean. Mengutip World Economic Outlook dari 279,96 juta penduduk Indonesia, sekitar 5,2 persennya adalah pengangguran, posisi ini lebih rendah 0,1 persen dari data tahun lalu yakni 5,3 persen hanya beda 1 angka saja.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran di Indonesia mencapai hampir 7,2 juta orang pada Februari 2024. Jumlah berkurang sekitar 790 ribu orang atau menyusut 9,89 persen dibanding Februari 2023 tetapi tetap saja masih menjadi juara pengangguran di antara 6 Negara se Asean.

Jika kita cermati korelasi dunia kerja dan status sosial masyarakat sejatinya menunjukkan kegagalan negara dalam menciptakan iklim kondusif bagi rakyat untuk meraih kesejahteraan hidup. Hal ini adalah dampak dari kebijakan pengelolaan aset-aset negara yang tidak berpihak pada rakyat dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dalam negeri.
Kurangnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan orang-orang hidup di bawah kemiskinan. Belum lagi masuknya tenaga kerja asing yang membuat semakin sempitnya lapangan pekerjaan. Sedihnya di negeri sendiri saja masih banyak pengangguran, ditambah lagi tenaga kerja asing tentu lapangan pekerjaan semakin sulit didapat.

Disadari atau tidak sistem kapitalisme lah yang menjadi persoalan angka pengangguran tinggi di negeri ini. Sistem kapitalisme merupakan sistem buatan manusia yang menghilangkan kewajiban negara sebagai pengatur urusan rakyat. Rakyat dibiarkan memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri tanpa ada jaminan dari negara. Seperti penyediaan lapangan pekerjaan yang luas, pemberian pendidikan terbaik, pemberian pelatihan kemampuan bekerja dan lain-lain secara gratis.

Sistem ini telah menjadikan negara hanya bertindak sebagai regulator yang menjadikan hampir seluruh aspek kehidupan dikuasai para korporat (pemilik modal). Alhasil para pemilik modal dapat mengembangkan kekayaannya dengan melakukan usaha yang dinilai mendatangkan untung besar.
Para kapitalis dengan modalnya yang besar dilegalkan negara mengelola sumber daya alam yang sejatinya milik rakyat. Sementara negara hanya menarik pajak dari mereka. Kalaupun para pemilik modal tersebut membutuhkan pekerjaan, para pekerja tersebut hanya di gaji dengan upah minimum dan seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Sebab pekerjaan yang disediakan hanya sebagai buruh atau pekerja kasar. Dengan demikian sistem kapitalisme telah nyata menyumbang persoalan pengangguran di negeri ini.

Dalam penerapan sistem pemerintahan Islam yakni khilafah, negara memiliki visi menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan primer warga negaranya. Selain itu rakyat juga di berikan akses demi memenuhi kebutuhan sekunder, dan jaminan ketersediaan kebutuhan pokok bagi kalangan yang kurang mampu. Khilafah akan menjalankan mekanisme praktis dalam upaya pemerataan ekonomi dan kesejahteraan hingga menumpas pengangguran yakni dengan penerapan sistem ekonomi Islam.

Sistem ekonomi Islam tegak di atas prinsip kepemilikan yang khas, yang membagi antara kepemilikan negara, kepemilikan umum, dan kepemilikan individu. Sumber daya alam yang melimpah dan tidak terbatas jumlahnya ditetapkan sebagai kepemilikan umum (milik rakyat). Oleh karenanya sumber daya alam diharamkan untuk di kuasai individu bahkan oleh negara sebagaimana yang terjadi pada sistem kapitalisme. Sebab Allah SWT sebagai pemegang kedaulatan tertinggi yaitu sumber hukum memang telah menetapkannya sebagai kepemilikan umum.

Semoga umat semakin sadar akan kebaikan sistem Islam yang hanya akan terwujud melalui tegaknya Institusi Khilafah Islamiyah .

Wallahualam bisshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 31

Comment here