Motivasi

Kabar Iman di Bulan Syawal

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Citra Dewi Anita

wacana-edukasi.com, Apa kabar, wahai iman? Tak terasa sudah kita ditinggal Ramadan, memasuki bulan yang banyak keutamaannya, bulan Syawal.

Bulan yang disunahkan berpuasa selama enam hari dengan ganjaran pahala setara dengan setahun berpuasa. Masihkah diri ini giat beribadah atau malah sebaliknya?

Ketika Ramadan masih semangat beramal, tilawah, berbagi, shalat malam, masihkah itu berlanjut? Berbahagialah bagi yang masih berusaha menghidupkan Syawal sebagaimana Ramadan. Walau sulit dan penuh godaan.

*Tanda Diterimanya Amal*

Berkata Al Hafizh Ibnu Rajab رحمه الله:

Sesungguhnya Allah apabila menerima amalan seorang hamba, maka Allah akan memberikan kemampuan kepadanya untuk melakukan amal saleh lagi setelahnya.”

Sebagaimana ucapan sebagian salaf:

Ganjaran kebaikan adalah kebaikan lagi setelahnya, barang siapa yang melakukan suatu kebaikan kemudian ia ikutkan kebaikan tersebut dengan kebaikan yang lain maka itu adalah tanda diterimanya amal kebaikan dia yang sebelumnya, begitu pula orang yang melakukan kebaikan kemudian ia ikutkan kebaikan tersebut dengan kejelekan, maka itu adalah tanda ditolaknya kebaikan dan amalan yang tidak diterima.”
(Lathooif Al-Ma’aarif: 244).

Sebuah pepatah Arab berkata, “Amal-amal kebajikan menyeru, ‘Kemarilah saudaraku, kemarilah.’ Dan amalan dosa juga menyeru, ‘Kemarilah saudaraku, kemarilah.”

Pepatah ini menunjukkan salah satu tanda diterimanya amalan kita adalah akan menarik pada ketakwaan dan ibadah lainnya. Allah memberikan taufik, memudahkan kebaikan bagi setiap mereka yang diterima amalnya.

Allah pun berfirman dalam QS. Al-Lail ayat 7:

فَسَنُيَسِّرُهُۥ لِلْيُسْرَىٰ

Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.”

Jika Allah menerima suatu amal, maka Allah akan jadikan amal itu layaknya magnet yang menarik pada ketaatan dan ibadah lainnya yang boleh jadi lebih besar pengorbanan dan pahalanya. Terasa mudah oleh yang menjalankan karena sudah berfokus pada Allah semata, tidak menimbang kata manusia. Tidak peduli pada pujian ataupun hinaan dari manusia. Beramal hanya karena Allah saja. MasyaAllah.

Inilah salah satu ciri keberkahan. Kebaikan yang bertambah. Sementara Syawal artinya meningkat. Sudahkah meningkat keimanan kita?

Walau mungkin terasa berat karena lingkungan yang tidak mendukung, atau bisa jadi ilmu kita yang belum banyak. Semoga kita tetap berjuang beramal di bulan Syawal dan bulan-bulan setelahnya. Menghidupkan kembali amalan sebagaimana amalan di bulan Ramadan.

Semoga amal kita termasuk yang diterima oleh Allah dan dimudahkan dalam ketaatan setelah bulan Ramadan.

Wallahu a’lam bishshawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 30

Comment here