wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Dilansir Voaindonesia.com, Jum’at (24/02/2023). Sebuah laporan baru oleh empat badan PBB terkemuka dan Bank Dunia memperhitungkan, satu perempuan meninggal setiap dua menit, selama kehamilan atau persalinan. Sebagian besar penyebabnya bisa dicegah. Laporan, “Kecenderungan Kematian Ibu Tahun 2000 hingga 2020,” disusun oleh WHO, UNICEF, dan UNFPA, bersama Grup Bank Dunia dan UNDESA bidang kependudukan.
Inilah potret sistem kesehatan dalam dunia sekularisme. Negara telah gagal menjaga keselamatan rakyatnya dalam hal pencegahan kematian ibu. Ini sungguh sangat memilukan, di mana impian seorang ibu ingin menjadi ibu yang memiliki bayi hilang dengan meregang nyawa saat mengandung dan juga melahirkan.
Seperti pada data tahun 2020 menunjukkan satu kematian ibu hamil atau melahirkan setiap dua menit. PBB mengingatkan kepada para pemimpin negara untuk bertindak mengakhiri kematian ibu, dengan memberi sistem perawatan kesehatan, dan menutup kesenjangan sosial dan ekonomi yang meluas akan berdampak pada kematian.
Solusi yang ditawarkan sebenarnya solusi utopia. Sebab, dalam kapitalisme, kesehatan dikapitalisasi dan kemiskinan tak mungkin dientaskan. Data ini sejatinya membuka borok kegagalan kapitalisme dalam menyelesaikan persoalan AKI (Angka Kematian Ibu). Tanpa kesejahteraan dan layanan kesehatan murah, kebijakan negara, AKI akan terus terjadi, miris.
Berbeda dengan sistem Islam, pemimpin negara Islam memikirkan kesejahteraan umat dengan pemikiran Mustanir, agar menjadikan layanan kesehatan termasuk pada ibu hamil dan bersalin sebagai kewajiban negara.
Apalagi hal ini terkait dengan masa depan generasi yang akan membangun peradaban yang mulia. Islam juga menjamin kesejahteraan rakyat dengan berbagai mekanisme sehingga tercapai derajat kesehatan yang tinggi dan layanan kesehatan prima. Dengan demikian AKI bisa diberantas hingga tuntas.
Wallahua’lam!
Oleh: Eva Ariska Mansur (Anggota Ngaji Diksi Aceh)
Views: 17
Comment here