Oleh : Nurlela
wacana-edukasi.com– Setiap orang tua memiliki harapan yang sama terhadap anaknya, menginginkan anak-anak mereka menjadi sandaran untuk menjaga, merawat, dan memberikan perhatian di hari tua mereka. Namun sungguh miris melihat banyak anak anak di zaman sekarang ini yang justru berlaku buruk terhadap orang tuanya. Mereka tidak segan-segan berlaku kasar seperti membentak, memarahi, menjadikan orang tua mereka seperti pembantu, hingga menelantarkan orang tua mereka, orang yang sudah membesarkan mereka dengan penuh cinta dan kasih sayang bahkan rela mengorbankan apapun demi anak yang mereka sayangi.
Pribahasa ‘kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah’, seperti nya tepat untuk menggambarkan kondisi anak anak di zaman sekarang. Dimana seorang anak terkadang tega berlaku buruk terhadap orangtuanya. Seperti baru baru ini seorang ibu bernama Triamah (65 tahun) asal kota Magelang dititipkan ke panti jompo oleh anak kandungnya dengan alasan tidak mampu membiayai hidup ibunya dikarenakan kondisi ekonomi yang sulit dan tidak bekerja. (www.viva.co.id, 31/10/2021)
Kasus yang sama pun pernah terjadi di Banda Aceh, seorang lansia yang diperkirakan berusia 80 tahun meninggal di salah satu lokasi di wilayah kecamatan Meuraxa sekitar pukul 15.00 WIB. Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKSK) Dinsos Aceh Misra Yana SPsi MSi, mengatakan saat ditemukan lansia tersebut dalam keadaan kepayahan sebelum akhirnya meninggal dunia. Dan diketahui lansia tersebut dibuang oleh anak kandungnya. (Serambinews.com, 03/04/2020)
Munculnya perilaku buruk anak terhadap orang tua bukanlah tanpa sebab, banyak faktor yang mempengaruhinya. Sistem kapitalisme yang diterapkan di negeri ini telah menghilangkan peran agama dalam kehidupan, agama hanya diakui dalam masalah ibadah ritual semata sementara dalam masalah kehidupan agama tidak boleh ikut campur. Akibatnya anak-anak jauh dari nilai-nilai Islam sehingga tidak memahami hak dan kewajiban antar anggota keluarga. Selain itu sistem ini telah merubah tujuan dilakukannya suatu perbuatan hanya berdasarkan materi semata, jika ada anggota keluarga yang tidak bisa memberikan manfaat berupa materi maka akan disingkirkan tidak terkecuali orang tua.
Selain itu sistem ini telah menciptakan kemiskinan di tengah tengah masyarakat, sehingga mendorong para ibu untuk terjun ke dunia kerja dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan melupakan peran utamanya sebagai ummun wa rabbatul bait dan madrasah pertama dan utama dalam mendidik anak-anak, akibatnya muncul disfungsi keluarga. Keluarga tidak lagi menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak, tempat untuk mengayomi, merawat, dan menjadi teladan bagi anak-anak. Sehingga wajar apabila anak-anak menjadi pribadi yang tidak beradab yang bebas berlaku sesuka hati kepada orang lain termasuk terhadap orang tua ini.
Walhasil ini semua bermuara pada satu sebab yakni diterapkannya sistem kapitalisme. Selama sistem ini diterapkan maka wajar apabila generasi yang dilahirkan adalah generasi ‘Malin Kundang’ generasi yang durhaka terhadap orang tua. Maka dari itu untuk mengembalikan generasi kepada fitrahnya mau tidak mau harus mencampakkan sistem ini dan beralih kepada sistem Islam.
Islam adalah sebuah mabda yang memiliki seperangkat aturan untuk mengatur manusia. Islam memiliki mekanisme untuk menjaga keshalihan anak. Islam mengajarkan kepada kita untuk mentaati orang tua firman Allah :
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
(QS: Al-Isra ayat 23-24)
Bahkan Rasulullah SAW menggambarkan mengenai keutamaan berbakti kepada orang tua. Rasulullah SAW bersabda :
“Orang tua merupakan pintu surga yang paling pertengahan jika engkau mampu maka jagalah pintu tersebut”.
( HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Selain itu Islam memahami bahwa Allah SWT menciptakan manusia berikut menciptakan potensi hidup (khosiyatul insan) pada diri manusia, yakni adanya ghorizah (naluri), hajatul udhawiyah (kebutuhan jasmani), dan akal. Ghorizah yang ada pada diri manusia diantaranya, ghorizah tadayun, ghorizah baqo, dan ghorizah nau’. Salah satu bentuk ghorizah nau (naluri mempertahankan jenis) yang ada pada manusia adalah adanya kasih sayang orangtua kepada anak dan sebaliknya.
Karena itu untuk menjaga fitrah tersebut sistem Islam akan membantu orang tua dalam mendidik anak-anak. Islam akan menciptakan sebuah sistem pendidikan yang berlandaskan pada aqidah Islam yang menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaatan kepada Allah dan menjadikan ridho Allah sebagai tujuan dilakukannya suatu perbuatan, sehingga akan terbentuk kepribadian Islam pada diri anak anak. Pribadi yang tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan namun juga memiliki akhlak yang mulia.
Sistem Islam juga akan menciptakan ekonomi yang kondusif yang menjamin semua kebutuhan masyarakat mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Islam akan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memberikan lapangan pekerjaan yang layak kepada kepala keluarga (laki-laki), sehingga para ibu akan terjaga konsentrasinya dalam mendidik dan mencetak generasi.
Tidak hanya itu sistem Islam pun akan menciptakan lingkungan yang kondusif, negara akan menjaga lingkungan dan keluarga dari gempuran berbagai ide yang berbahaya dan juga merusak.
Inilah mekanisme Islam dalam menjaga keshalehan umat. Kaum muslimin harus menyadari bahwa Islam bukan hanya sebatas agama ritual yang berada di ruang ruang tertentu di dalam rumah ataupun masjid. Islam adalah sebuah mabda. Sejarah telah mencatat nya dengan tinta emas penerapan Islam yang Kaffah dalam bingkai Khilafah tidak hanya membentuk ketakwaan pada diri anak anak namun juga pada keluarga dan masyarakat. Wallahualam
Views: 47
Comment here