wacana-edukasi.com– Isu krisis energi saat ini cukup menjadi pusat pehatian. Bagaimana tidak, sejumlah negara seperti di Asia hingga Eropa, bahkan Amerika Serikat sedang berupaya untuk memenuhi kebutuhan energinya. Salah satu penyebab tingginya permintaan terhadap energi yaitu mulai bangkitnya aktivitas perekonomian di tengah masyarakat yang selama kurang lebih dua tahun sempat terganggu akibat Covid-19. Di sisi lain keterbatasan pasokan energi tidak dapat dihindari. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengatakan, ketahanan energi nasional dinilai masih dalam kondisi aman, bahkan Indonesia cenderung diuntungkan dengan kondisi tersebut (26/10).
Indonesia merupakan salah satu negara yang di dalamnya tersimpan energi yang luar biasa besar. Salah satunya adalah batu bara. Indonesia merupakan pemilik cadangan batu bara terbesar ketujuh dunia, yakni mencapai 34,87 miliar ton, berdasarkan status hingga akhir 2020. (26/10). Potensi tersebut menjadi hal yang wajib untuk disyukuri dengan memanfaatka energi tersebut secara benar dan terukur. Jangan sampai kondisi krisis ini menjadi peluang keuntungan dengan standar kapitalis yang akan memanfaatkan dengan meningkatkan produksi sebanyak-banyaknya. Karena tanpa adanya ‘rem’ produksi khususnya dalam bidang energi, dampak yang akan terjadi bukan hanya pada lingkungan tempat energi itu diambil tetapi seluruh area tersebut yang akan mengganggu lingkungan tempat masyarakat hidup salah satunya timbul penyakit ataupun polusi lingkungan. Dalam kacamata kapitalis apapun bisa dilakukan dengan orientasi keuntungan sehingga menimbulkan kebijakan yang rusak dan merusak.
Lain halnya dengan Islam, Islam menempatkan energi sebagai harta miilik umum sesuai dengan hadist
_Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api_ (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Oleh karenanya pengelolaan energi wajib dikelola oleh negara untuk dimanfaatkan oleh warganya, bukan hanya untuk saat ini tetapi untuk generasi yang akan datang dan bukan pula dengan standar keuntungan saat ini tetapi dengan mempertimbangkan ketersediaan energi di masa yang akan datang. Selain itu, lingkungan akan terancam jika eksploitasi SDA besar-besaran dilakukan dengan dampak yang dirasakan baik secara langsung dan nanti.
Walhasil, selama mindset kapitalisme diterapkan dalam pengelolaan energi, maka tidak heran jika muncul banyak kerusakan lingkungan yang berakibat pada bencana alam. Maka, butuh solusi yang menyeluruh yang bersumber dari zat yang Maha Benar yakni Islam. Penerapan konsep Islam dengan sungguh-sungguh khususnya dalam pengelolaan SDA dapat menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah krisis energi dunia. Wallahu a’lam bish shawwab.
Supriyani, S.T.P
Views: 42
Comment here