Oleh: Erdiya Indrarini
wacana-edukasi.com, OPINI– Kartu kredit QRIS, bukti teknologi berkembang pesat, efektivitas pengelolaan uang pun terus meningkat. Berbagai program mempermudah kredit juga kian banyak berlipat. Semua mengejar sesuatu yang namanya manfaat. Akan tetapi, apakah perkembangan teknologi itu mampu mengantarkan pada peradaban mulia, atau justru menggerus kualitas kehidupan manusia?
Sebagaimana diwartakan rmoljawatengah.id (5-2-2025), Bank Jateng Cabang Wonosobo mengadakan sosialisasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) QRIS Bank Jateng. Acara diselenggarakan di Aroma Resto pada 21 Januari 2025, sebagai bentuk dukungan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2022. Peraturan tersebut tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Kartu Kredit Pemerintah Daerah dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Selain untuk efektivitas, Muhammad Heru Purnomo, Wakil Pimpinan Bank Jateng Cabang Wonosobo mengatakan bahwa Kartu kredit QRIS diharapkan punya banyak manfaat seperti percepatan realisasi belanja daerah melalui mekanisme Uang Persediaan (UP), dan lain-lain. Pada tahun 2025 ini, diharapkan seluruh organisasi perangkat Daerah di Kabupaten Wonosobo dapat mengimplementasikan Kartu Kredit QRIS secara bertahap.
Di Balik Kemudahan QRIS
Berkembangnya teknologi merupakan suatu yang tidak bisa dimungkiri.
QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard adalah sebuah perkembangan teknologi pembayaran digital dengan menggunakan QR Code yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Manfaat yang paling nyata yaitu memudahkan setiap transaksi seperti antara penjual dan pembeli, atau transaksi elektronik lainnya.
Perkembangan teknologi juga sesuatu yang mesti kita syukuri, berkat kemajuannya segalanya menjadi lebih mudah. Sebagaimana tujuan Allah Swt. menciptakan manusia untuk ibadah, maka kemudahan dari teknologi pun mestinya digunakan untuk memudahkan dan melancarkan dalam urusan ibadah. Sudah seharusnya perkembangan teknologi itu digunakan untuk agama, atau sarana dalam meningkatkan takwa. Hal ini karena hidup sejatinya adalah untuk mengabdi pada Sang Pencipta, Allah Swt., yaitu menegakkan dien Islam dengan syariatnya.
Dalam urusan agama, QRIS bisa digunakan untuk transaksi dalam bersedekah atau berinfak. Hasilnya, bisa untuk pembiayaan dakwah, pembangunan masjid, menyantuni fakir miskin atau anak yatim, dan sebagainya. Namun, di balik kemudahan transaksi juga sangat rentan terjadi penipuan maupun kejahatan digital. Terlebih di zaman sekarang, banyak orang yang cenderung berpola pikir rendah, aktivitasnya hanya untuk memenuhi kepuasan materi, dan berbuat tidak peduli halal haram.
Akhirnya mendapatkan sesuatu pun dengan menghalalkan segala cara termasuk dengan menipu. Terbukti telah banyak penipuan yang terjadi dengan QRIS, di antaranya dengan memasang QRIS palsu di gerai-gerai belanja, di masjid, atau dengan cara-cara lain. Inilah akibat dari kemajuan dan perkembangan teknologi, yang tidak dibarengi dengan kemajuan keimanan dan ketakwaan.
Kemajuan dan Keimanan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu keniscayaan. Untuk itu, kemajuan keimanan dan ketakwaan pun tentunya harus melesat jauh lebih kencang. Yang demikian itu karena jika tidak, maka akan terjadi kerusakan dan kehancuran sebuah kehidupan baik cepat maupun lambat. Manusia yang notabene sebagai makhluk paling tinggi karena di bekali akal, tidak mampu mengendalikan teknologi, sebaliknya manusia justru hanya akan dikendalikan oleh kemajuan teknologi.
Sementara itu, siapa yang mampu menguasai teknologi, ia malah menggunakan sebagai sarana mencari keuntungan pribadi, walaupun dengan menipu orang lain. Mereka tidak lagi peduli adanya azab neraka bagi siapa saja yang melakukan kejahatan, ayat-ayat Allah Swt. mereka abaikan. Padahal, semua amal perbuatan akan dipertanggungjawabkan di hari pembalasan. Inilah pentingnya meningkatkan keimanan dan ketakwaan hingga jauh lebih tinggi dari pesatnya kemajuan teknologi.
Butuh Keimanan
Apa pun permasalahan hidup, kapan pun permasalahannya dan seberapa pun pesatnya perkembangan teknologi dan digital, Islam harus sebagai sandarannya. Hal ini karena Islam adalah agama dan aturan yang sempurna, menyempurnakan yang sebelumnya serta berasal dari Allah Swt.. Untuk itu, dibutuhkan ketundukan pada Islam dan syariatnya. Inilah yang akan menuntun manusia agar memanfaatkan perkembangan teknologi dengan benar dan sesuai syariat. Dengan demikian, kemajuan teknologi seperti kartu kredit QRIS tidak akan digunakan untuk penipuan atau hal-hal yang merugikan.
Ada tiga aspek yang mesti meningkatkan keimanan dan ketakwaan, di antaranya adalah pertama, ketakwaan individu. Bahwasanya, setiap orang harus memahami bahwa Islam tidak sekadar agama, tetapi juga aturan dan solusi kehidupan. Oleh karena itu, segala permasalahan baik tentang dirinya, hubungan dengan Tuhannya, maupun bagaimana berinteraksi dengan sesama manusia, harus disandarkan pada syariat Islam.
وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ تِبْيَٰنًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (TQS. An-Nahl : 89)
Kedua, masyarakat. Kondisi masyarakat yang beriman dan bertakwa akan senantiasa melakukan amar makruf nahi mungkar, yaitu saling peduli dan menasihati.
Ketiga, negara. Peran dan dukungan negara inilah yang paling berdampak dalam membentuk kepribadian rakyatnya. Ketika negara mengeluarkan kebijakan, maka akan berlandaskan pada syariat, dan otomatis rakyat akan mengikutinya. Ketika negara menerapkan syariat, maka tak akan ada penjahat yang melakukan kejahatan termasuk menyalahgunakan kartu QRIS. Namun, ketika para pemimpinnya kurang iman dan tidak bertakwa, maka segala kemungkinan buruk seperti kejahatan, kesusahan, dan lain-lain, tentu akan menimpa rakyat.
Pemimpin yang penuh keimanan akan menjalankan amanah kepimpinan dengan sebaik-baiknya. Pemimpin yang seperti itu sadar bahwa semua akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhannya. Negara pun akan menetapkan sanksi yang tegas dan menjerakan jika ada yang melanggarnya.
Dengan demikian jelaslah bahwa kemajuan teknologi seperti QRIS akan bermanfaat hanya jika keimanan dan ketakwaan rakyat jauh lebih maju dan meningkat dari pada kemajuan teknologi itu. Tanpa diikuti tingginya keimanan dan ketakwaan pada Allah Swt., perkembangan teknologi hanya akan menggerus kehidupan manusia.
[WE/IK].
Views: 4
Comment here