Oleh: Neko Kedi Dina
Kasih ibu sepanjang masa
Benarlah itu kiranya
Bukan sekadar peribahasa
Atau manis syair pujangga
Di rahimnya hidup kita bermula
Dijaga dengan sepenuh jiwa
Hingga terlahir di dunia
Kasihnya tercurah, tanpa pernah alpa
Merawat buah hati penuh sayang
Seringkali rehat makin berkurang
Pikiran dan tenaga berucap tak terbilang
Mempersiapkan generasi masa depan gemilang
Dialah wanita yang luar biasa
Harinya diawali dengan lantunan doa
Seiring berseminya arunika
Ia tapaki jagad raya
Dedikasi dipersembahkan untuk yang tercinta
Tak sedikit pun ia minta balas jasa
Atas setiap tetesan air susu, darah, dan air mata
Juga keringat yang membanjiri raga
Tak ia hiraukan lelah yang mendera
Ia singkirkan segala lara
Berkawan mesra dengan derana
Demi mewujudkan asa bahagia
Di balik kelembutannya
Tersimpan selaksa kekuatan karsa
Yang membahana membelah cakrawala
Menghadirkan cita yang seolah lengkara
Sungguh benarlah Rasul yang bersabda
Bahwa ibu adalah yang teristimewa
Disebut namanya tiga kali sebelum ayahanda
Tersebab surga di bawah telapak kakinya
Sayangilah ia selagi kau bisa
Berbaktilah selagi ia masih ada
Jangan biarkan ia merana nelangsa
Jangan pula membuatnya murka
Bahagianya adalah melihatmu dalam suka
Sebuah pinta sederhana darinya
Adalah jalani hidup sebaik yang kau bisa
Tetap berpegang pada jalan Sang Kuasa
Kasih ibu sepanjang masa
Tiada satu pun sanggup menandinginya
Tak terbeli oleh emas permata
Baktimulah yang membuatnya bahagia
Malang, 10 Februari 2021
Views: 9
Comment here