wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Miris, beberapa waktu lalu menonton berita di tv yang membuat geram dan marah yang terjadi di dunia rumah tangga, tentang aksi kejam dan biadab yang dilakukan seorang suami kepada istri dan anaknya di sebuah rumah di Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
Pelaku berinisial RN (31) tega menganiaya istrinya berinisial NI (31) dan membunuh anak perempuannya berinisial KPC(13) menggunakan parang. Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, pihaknya menerima laporan masyarakat terkait adanya korban meninggal dunia dan kritis. Kedua korban diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh kepala keluarga.
“Diduga pelaku adalah ayah kandung atau suami korban, awalnya diamankan di Polsek Cimanggis lalu kita bawa ke Polres Metro Depok,” ujar Yogen.
Yogen menjelaskan, Polres Metro Depok akan menggali keterangan tersangka untuk mengetahui motif KDRT berujung pembunuhan sadis itu. Berdasarkan keterangan sementara dari saksi, pada saat kejadian sempat terdengar teriakan dari korban.
Yogen mengungkapkan, sang anak yang meninggal dunia mengalami luka pada bagian kepala, leher, mata, dan beberapa jari yang terputus. Luka tersebut membuat sang anak kehabisan darah dan meninggal dunia.“Untuk istri sekarang masih kritis karena mengalami luka pada muka dan badan,” ungkap Yogen
Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) juga kembali terjadi di Depok, Jawa Barat. Tanpa belas kasihan, seorang suami tega memukul sang istri berkali-kali. Ironisnya, penganiayaan tersebut dilakukan sang suami di pinggir jalan di Pangkalan Jati, Cinere disaksikan sang anak yang masih balita dan warga sekitar.
Peristiwa tersebut direkam warga dan viral di media sosial. Menurut saksi mata, Lilis mengatakan, terdengar suara motor jatuh sebelum peristiwa penganiayaan tersebut terjadi.
“Ceritanya dari atas nih, apa posisinya dari atas nih yang dari motor tuh, nah pas di situ kan ada suara bruk gitu (motor jatuh),” katanya. (Liputan6.com, 1/11/2022).
*/Islam Solusinya/*
Tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga menggambarkan bahwa kurangnya ilmu dalam membina rumah tangga. Padahal, pernikahan merupakan ibadah terpanjang yang membutuhkan persiapan. Baik dari seorang suami memahami perannya sebagai qawwamah istri sebagai ummu warabattul bait.
Pentingnya memahami peran masing-masing dalam mendidik anak-anak untuk peradaban besar dan membangun rumah tangga menujuSyurga-Nya dengan ilmu. Kekerasan juga banyak dilakukan suami pada istri dan anak- anaknya diakibatkan banyak faktor misalnya, tingginya beban hidup,kekerasan yang pernah dia alami sebelum menikah,mendominasinya perempuan dalam pekerjaan dimana dalam sistem kapitalis perempuan diberi panggung untuk berkiprah dalam pencariaan nafkah sehingga melupakan peran pentingnya sebagai ibu, pergaulannya tidak sehat sampai terjerusdalam hal-hal negatif seperti narkoba, khamar, perjudian.
Hal ini menunjukkan hilangnya fungsi qawwamahpada laki-laki yaitu ketetapan dari Al-qur’an dan As-sunnah.
Dalam Q.S An-Nisa(34) bahwa laki-laki(suami) itu pelindung bagi perempuan(istri).Kepempinan dalam ayat ini merupakan kepemimpinan yang mengatur dan melayani(ri’ayah), bukan kepemimpinan intruksional dan penguasaan.
Menurut bahasa arab, makna kepemimpinan seorang laki-laki atas perempuan adalah menafkahi istri dan memenuhi apa yang ia butuhkan. Menurut imam Ibnu Katsir yaitu laki-laki pemimpin kaum wanita dalam arti pemimpin, kepala hakim, dan pendidik wanita jika ia menyimpang. (Tafsir Ibnu Katsir jus 3 hal 397).
“Bertaqwalah kepada Allah dalam perihal wanita karena sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan amanat Allah dan dihalalkan atas kalian kemaluan mereka dengan kalimat Allah”(H.R Muslim). Oleh karena itu, seorang suami sangat besar tanggungjawabnya terhadap istri dan anaknya disini peran negara juga sangat dibutuhkan. Ini bukan hanya persoalan individual, namun persoalan sistematik, sehingga hanya Islam yang mampu memberikan solusi atas persoalan ini secara mendasar dan menyeluruh. Wallahu’alam bishowab[].
Nelfiyanti D
Views: 7
Comment here