Opini

Kedatangan IBHRS Mampukah Membawa Perubahan Hakiki?

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Dita Mega

Wacana-edukasi.com — Jakarta – Kemacetan menjelang kepulangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IBHRS) mengular panjang: 7 km di tol Bandara Soetta menuju pintu gerbang bandara. Titik ekor terluar kemacetan itu berjarak total kurang-lebih 9 km dari Terminal 3. Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). IBHRS beserta keluarga kembali ke tanah air setelah berada di Arab Saudi selama tiga tahun (Detik.com10/11/2020)

Habib Rizieq yang bernama lengkap Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab, Lc., MA, DPMSS lahir di Jakarta pada tanggal 24 Agustus 1965 adalah seorang tokoh agama Islam yang kharismatik, ulama sekaligus pemimpin dan organisasi Front Pembela Islam. Beliau hijrah ke Arab Saudi sejak bulan April 2017, setelah melaksanakan ibadah Umrah ke Tanah Suci Mekah.

Sosok beliau memang sangat ditunggu tunggu kedatangannya oleh umat muslim di Indonesia. Kerinduan amat sangat membuat bandara soetta membludak oleh para pendukungnya. Tak ayal penerbanganpun banyak yang ditunda.

Wajar karena beliau adalah dzuriyat Rasulullah dan simpul umat yang banyak dikagumi, baik oleh jamaahnya maupun para tokoh ulama yang lain. “Antusiasme yang begitu besar dari umat Islam itu mencerminkan bahwasanya Habib Rizieq adalah tokoh yang kokoh dalam memperjuangkan kebenaran, karena umat begitu rindu menunggu kepulangan Habib Rizieq,” ujar Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (MIY) kepada Mediaumat.news, Selasa (10) / 11/2020).

Harapan umat untuk mendapat sebuah perubahan besar mungkin menjadi salah satu alasan mengapa HRS baru pulang ke Indonesia. Walaupun sebelumnya beliau sudah beberapa kali ingin kembali, namun beberapa kali juga terkendala. Yang semakin menjauhkan keinginan tuk segera menginjakkan kaki di tanah air.

Mengutip dari beberapa cuitan netizen dan media, ada beberapa sebab Imam Besar FPI ini pulang ke Indonesia . diantaranya karena akan menghantarkan putrinya Najwa Shihab ke jenjang pernikahan.
Juga dugaan deportasi yang dibantah sendiri oleh beliau dengan menegaskan bahwa masalah imigrasi tersebut selesai pada 2 November lalu, setelah otoritas imigrasi Arab Saudi memberinya perpanjangan visa. “Visa saya yang mati selama 2,5 tahun dihidupkan kembali dan berlaku sampai pertengahan November ini,” ujar Habib Rizieq Shihab.

Catatan overstay hilang, otomatis denda tidak ada,” ujarnya lagi dalam keterangan pers Rabu (04/11).

Menurut beliau pula sekitar satu bulan sebelum visanya habis, sempat dicekal dan tidak diperbolehkan pulang. Tetapi, pencekalan tersebut bukan karena melanggar aturan atau undang-undang keimigrasian. Hal ini lebih karena faktor keamanan.
Beliau telah berkali-kali melakukan lobi ke pemerintah Arab Saudi untuk mempertanyakan mengapa tidak bisa keluar dari negara tersebut. Hal ini membuatnya sempat diperiksa oleh Dewan Keamanan Saudi. HRS pun menuding para aparat keamanan Saudi mendapatkan laporan bohong yang menyebutnya sebagai buronan yang kabur akibat sejumlah masalah hukum.

Padahal 2 kasus terkait tuduhan chating porno serta penodaan pancasila dan SARA sudah di SP3 (surat pemberhentian pemeriksaan perkara) kan oleh pihak kepolisian Jakarta dan Jabar. Dan beberapa kasus lainnya status beliau hanyalah sebagai saksi.

Rupanya berita kepulangan HRS mengulik ketenangan pihak musuh sehingga menebar hoax. Bahkan tiket keberangkatan sempat dicancel oleh pihak yang tidak diketahui. Lalu saat sudah tiba, pemerintah menekankan pandemi ini dijadikan alat untuk menyerangnya.
Sejatinya umat sekarang sudah semakin paham. Rezim saat ini tidak bantak memihak rakyat. Terbukti riuhnya penolakan RUU Omnimbus Law di berbagai daerah yang belum surut hingga saat ini. Demokrasi yang slogannya untuk rakyat, nyatanya condong pada cukong. Melibas siapa saja penghalangnya. Tak luput para ulama yang berani meneriakkan yang haq. Dan islam sebagai ideologi tandingannya pastilah yang menjadi musuh besarnya.

Kehidupan bagi rakyat saat ini sangat sempit karena penguasa yang diharapkan sebagai junnah telah berselingkuh dengan para elit untuk mengeruk kekayaan alam yang menjadi hak rakyat untuk mensejahterakannya. Yang ada kita terseok seok mengupayakan sendiri kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan dan keamanan. Belum lagi perkara bukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Apalagi peliknya permasalahan ekonomi, merajalelanya riba dan hutang negara.
Inilah orientasi perubahan yang diharapkan umat. Dan kedatangan IBHRS bak sebuah oase yang digadang gadang mampu menggiring pada perubahan hakiki.

Beliau menyampaikan
“Saya pulang agar bisa berjuang bersama dengan umat Indonesia. Maka itu, kepulangan kali ini tidak lain tidak bukan saya serukan umat Islam Indonesia agar sama-sama revolusi akhlak. Setuju?” kata HRS.
Revolusi akhlak sendiri dimaknai oleh beliau sebagai cerminan dari tindakan Nabi Muhammad SAW. Revolusi jenis ini menawarkan dialog, perdamaian, dan rekonsiliasi kepada musuh. Perang adalah pilihan terakhir apabila tidak menemui titik temu.

Sejatinya perubahan mendasar ini hanya bisa didapat dengan islam politik yang shohih. Yang mengikuti fikroh dan thoriqoh Rasulullah. Yang menempatkan ayat ayat Al quran diatas ayat ayat konstitusi seperti yang beliau katakan. Sehingga bisa terwujud revolusi akhlaq, karena mengikuti akhlaq Rasulullah yaitu penerapan Al Quran.

Namun jika Beliau menjawab lobi PKS untuk bergabung, maka ada kekhawatiran hawa panas semangat perubahan mendasar ini akan cepat redam, bagaikan termakan umpan demokrasi IBHRS akan terjebak pada keterlibatannya dalam partai yang masih berharap pada sistem saat ini, kapitalis.

Partai yang tidak shohih akan rentan kegagalan dalam mencapai tujuan.
Setidaknya ada 4 faktor yang menyebabkan kegagalannya, yaitu gerakan tersebut :
(1) bertumpu pada fikrah (konsep) yang masih umum
(2) tidak mengetahui thariqah (metode) untuk menerapkan fikrahnya
(3) tidak diemban oleh orang-orang yang matang kesadarannya, dan
(4) tidak mempunyai ikatan yang benar untuk mengikat anggota-anggotanya.
(kitab takatul Hizbut Tahrir hal. 3-4) Dan seperti yang kita ketahui karakter gerakan saat ini seperti 4 poin tersebut.

IBHRS adalah tokoh politik sekaligus ulama simpul para tokoh dan umat. Yang berada diluar arena. Jadi bebas berbuat apa saja tanpa harus terikat dengan aturan partai. Potensinya dalam pergerakan umat seperti momen 212 harus diarahkan pada perjuangan ideologis penerapan islam kaffah. Menjalin sinergi dengan partai shohih memperjuangkan penegakan Khilafah. Barulah perubahan hakiki bisa diwujudkan. Allahu a’lam.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 32

Comment here