Surat Pembaca

Kelahiran Rasulullah, Tonggak Kelahiran Masyarakat Baru

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Zahida Arrosyida

Wacana-edukasi.com — Kondisi dunia sebelum Islam datang, didominasi kezaliman dan kesesatan. Saat itu manusia ditimpa kezaliman politik, ekonomi dan sosial. Terjadi pula kesesatan dalam jiwa, akidah, dan pemikiran.

Kezaliman politik pada saat itu dapat dilihat dari kekuasaan terhadap manusia dimonopoli oleh komunitas tertentu diantara mereka. Kezaliman sosial terjadi ketika hanya kelas tertentu yang dapat menjadi pemimpin di suatu masyarakat. Kezaliman ekonomi, karena masyarakat belum terpikir untuk membuat peraturan yang mampu mendistribusikan kekayaan yang adil untuk semua manusia. Maka akan lahir kelas sosial yang tidak memiliki kekayaan sama sekali. Kesesatan akidah, orang-orang Romawi yang beragama Nasrani memiliki keyakinan bahwa Allah salah satu di antara yang tiga, Isa anak Allah, dan dalam diri Isa ada sifat ketuhanan dan kemanusian. Orang-orang Arab percaya dan menyembah banyak Tuhan. Apabila ditanyakan kepada mereka, “Apa yang kalian harapkan dari patung-patung ini?” Mereka akan menjawab, “Dia mendekatkan kami kepada Allah yang ada di langit.” Kesesatan-kesesatan pemikiran dan jiwa nampak dari adanya kebiasaan membunuh bayi perempuan hidup-hidup, memakan patung yang dianggap sebagai Tuhan, dan lain-lain.

Namun, sejak kelahiran Muhammad saw. di tengah-tengah masyarakat Makkah, kemudian diangkat oleh Allah sebagai nabi dan rasul pembawa risalah Islam, dalam waktu 23 tahun masa kegelapan berakhir digantikan oleh masa cahaya. Masyarakat jahiliah terkubur digantikan dengan lahirnya masyarakat baru, yakni masyarakat Islam. Sejak itu Nabi Muhammad saw. adalah pemimpin di segala bidang. Beliau memimpin umat di masjid, di pemerintahan, bahkan di medan pertempuran.

Dapat disimpulkan bahwa makna terpenting kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah keberadaan beliau yang telah menjadi tonggak kelahiran masyarakat baru, yakni masyarakat Islam yang tatanan kehidupannya totalitas diatur oleh syariat dari Sang Pencipta manusia dan alam semesta.

Peringatan maulid nabi seyogianya dijadikan momentum bagi kaum muslim untuk terus berjuang melahirkan masyarakat baru, seperti yang telah dicontohkan oleh junjungan kita rasulullah saw. Siapa pun tahu, masyarakat sekarang tidak ada bedanya dengan masyarakat Arab pra-Islam, yakni sama-sama jahiliah. Akibatnya, kezaliman terjadi di semua lini kehidupan. Kejujuran dan ketulusan sulit ditemukan, keadilan dan kesejahteraan hanya dinikmati sebagian orang, tersebab hukum Allah dan rasul-Nya belum dijadikan pedoman hidup bermasyarakat dan bernegara.

Wallahu a’lam bi ash-shawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 17

Comment here