Wacana-edukasi.com — Petaka demi petaka kini turut dirasakan, mulai dari fenomena alam (gempa bumi, tanah longsor), sampai pada wabah virus-19 yang sampai saat ini belum juga usai. Kemudian bertanya-tanya apakah diri bisa aman dari ancaman wabah ini? Tidak ada jaminan, semua memilik potensi untuk diserang. Ya, mungkin kegalauan manusia saat ini akan sedikit terjawab dengan pertanyaan Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy pernah bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, dalam shahih Muslim :
“Wahai Rasulullah, apakah kami akan dibinasakan padahal ada orang-orang saleh di tengah kami?” Beliau menjawab, “Ya, bila keburukan telah demikian banyak.”
Peliknya hidup, betapa tidak kemaksiatan di mana-mana, mulai dari yang nampak sampai yang kasat mata pun merebak bagai jamur yang tumbuh di musim hujan, begitu suburnya. Kemaksiatan seperti perzinahan dianggap sebagai kebebasan, uang rakyat dipalak, pelayanan kesehatan dijadikan modal bisnis, ekonomi ribawi ditumbuhsuburkan. Hal ini tentu berdampak pada kerusakan baik dari segi agama, budaya bahkan generasi.
Puncak dari semua itu adalah akibat dari penerapan sistem kapital-sekularisme. Kehidupan yang jauh dari aturan agama, kini membuat manusia sewenang-wenang membuat aturan, merasa aturan yang diberikan adalah satu-satunya solusi yang harus dijalankan untuk mengakhiri penderitaan umat manusia, nyatanya keadaan semakin buruk, kacau-balau sehingga manusia pun harus berlomba sehat di dalam negeri yang sedang sakit. Pada akhirnya semua bencana itu disebabkan oleh tindak tanduk manusia itu sendiri,
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
(QS. Ar-Rum, Ayat 41)
Saatnya manusia kembali kepada aturan-Nya, segera bertobat, memohon ampunan atas kekhilafan yang dilakukan. Karena kerusakan ini menunjukkan betapa pun hebatnya manusia, , tetap seorang hamba yang wajib menerapkan aturan Allah, Sang Khalik yang menciptakan kehidupan maka sepatutnya aturan-Nya pula yang harus diterapkan.
Bukan aturan manusia, yang gemar meneriakan kebebasan tapi yang tercipta hanyalah candu maksiat bagi generasi. Kembalilah kepada aturan-Nya untuk menciptakan kedamaian, bukan azab. Melahirkan perubahan yang hakiki, dan menyeluruh.
Irsad Syamsul Ainun
Views: 1
Comment here