Oleh : Yanti ummi Hanifa
wacana-edukasi.com, OPINI– Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan yang di khusus kan untuk para remaja umat muslim, karena di luar kaum Muslim tidak ada istilah pesantren. Pesantren didirikan untuk membantu para remaja muslim dalam menimba ilmu, di dalam kurikulum pendidikan pesantren yang di terapkan harusnya bukan pendidikan yang mengarah hanya pada keuntungan materi saja, akan tetapi pendidikan moral juga patut untuk di fahamkan dan di terapkan dalam perilaku sehari-hari kepada para siswa-siswi pondok tersebut. Karena ilmu yang tinggi tanpa di imbangi dengan moral yang baik akan melahirkan generasi yang buruk.
Di kutip dalam media ayobandung. Com (Senin, 6 maret 2023) bahwa presiden Jokowidoo (Jokowi) telah berkunjung ke kota Bandung, tepatnya ke suatu Pondok Pesantren yang tempatnya berada di daerah kabupaten Bandung, Ranca Bali, yakni Pondok Pesantren Al ittifaq. Dalam kunjungan kerjanya ke Pesantren Al Ittifaq, Jokowi mengatakan skema Pre-Financing yang diterapkan di Koperasi Pesantren tersebut harus direplikasi oleh pesantren lain di Indonesia.”Prencanaan yang dilakukan pesantren ini sangat baik dan bisa direplikasi oleh pesantren lain,” ujar Jokowi. Bahkan dia berencana akan menjadikan pesantren Al Ittifaq sebagai induk dari koperasi pondok pesantren lain.
Dia menjelaskan, masalah bisnis bukan hanya berkutat pada permodalan tetapi harus didukung oleh menejemen yang baik. Dengan menjadikan Al Ittifaq sebagai induk, maka menejemen Kopontren akan terbina dengan baik. Salah satu keunggulan dari menejemen yang diterapkan oleh Kopontren Al Ittifaq adalah memastikan produk sayuran berkualitas baik supaya bisa masuk ke super market.Disamping itu, Kopontren juga bekerjasama dengan petani sekitar sehingga memberdayakan masyarakat di sekitar pondok pesantren. Kondisi tersebut bisa direplikasi seluruhnya oleh pesantren lain di Indonesia, sehingga pondok kedepannya bisa memberikan kesejahteraan baik bagi santri maupun masyarakat sekitar.
Apresiasi presiden terhadap pesntren al-ittifaq, salah satu indikasi gencarnya pengarusan proyek moderasi di pesantren di wilayah Kabupaten Bandung. Proyek ini akan semakin menguat dengan menjadikan al-ittifaq ssebagai percontohan bagi pesantren-pesantren yang lain. Orientasi pesantren yang seharusnya mencetak generasi faqih fiddien berubah total menjadi berorientasi materi.
Memang dalam sistem Kapitalisme yang di terapkan di seluruh Dunia sekarang ini hanya memikirkan materi semata, di setiap kegiatan harus menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya, tanpa memikirkan kerugian yang dapat di timbulkan. Sistem kapitalisme membuat orang menjadi serakah, tidak puas dengan apa yang di dapatkannya, mereka hanya ingin terus mengeruk keuntungan semaksimal mungkin, mereka tidak memikirkan bagaimana cara mencetak generasi yang berakhlak baik, mandiri dan tangguh. Sehingga dengan sistem ini masa depan generasi muda akan rusak.
Tentu hal ini sangat bertentangan dengan visi misi di dirikannya pondok pesantren. Sebenarnya jika kita lihat tujuan adanya pondok pesantren adalah untuk mencetak generasi yang tangguh, dalam hal ini tangguh yang mencakup dalam hal akhlak para siswa. Para lulusan pondok pesantren di harapkan mempunyai akhlak yang sangat baik, semisal mereka mempunyai sifat yang sangat menghormati orang yang lebih tua dari mereka seperti guru atau orang tua, kepada sesama atau yang lebih muda pun mereka tetap bisa menghargai, tidak seperti yang kita lihat pada para pemuda sekarang ini, yang rata-rata bersifat egois, kasar terhadap semua orang bahkan banyak yang melakukan tindak kriminal.
Memang di pesantren juga ada kurikulum pendidikan yang menyasar terhadap ekonomi, tujuannya agar para siswa di saat nanti sudah lulus bisa menjadi mandiri dalam hal ekonomi, setidaknya mereka mempunyai keterampilan yang dapat membuat mereka dapat membuka usaha sendiri, tidak tergantung kepada lapangan pekerjaan yang di sediakan oleh para pengusaha dan pemerintah. Agar mereka dapat menghadapi tantangan kehidupan yang semakin hari semakin tidak menentu.
Jadi kesimpulannya tujuan utama dari kurikulum pendidikan pondok pesantren adalah bukan bertujuan hanya kepada materi saja, tetapi tujuan utamanya adalah untuk membentuk akhlak yang baik.
Dalam islam kurikulum sistem pendidikan tidak menuntut para siswa untuk bisa mencapai nilai yang bagus dalam segala setiap mata pelajaran agar mencapai rata-rata maksimum yang sudah di tetapkan oleh pemerintah. Tetapi di dalam Islam guru dan orangtua siswa harus bisa bekerja sama dalam meneliti dan memahami kelebihan para siswa baik dalam salah satu mata pelajaran atau dalam bidang extrakulikuler nya, jika siswa tersebut sudah dapat menemukan dalam bidang apa kelebihannya maka guru dan orangtua juga harus mendukung dan membimbing siswa tersebut agar bisa memaksimalkan kemampuan tersebut.
Menghasilkan materi bukan tujuan utama yang ada dalam kurikulum pendidikan Islam, karena hal itu dapat mengesampingkan tujuan sebenarnya dalam mecetak generasi suatu peradaban. Visi dan misi pondok pesantren yang sebenarnya harus bisa di kembalikan, dengan begitu generasi muda dapat di selamatkan.
Wallahu alam bisshawab
Views: 16
Comment here