Oleh : Reni Adelina, A.Md (Pengiat Literasi dan Peminat Sejarah Islam)
Wacana-edukasi.com — Dinas Pendidikan Bangka Belitung (Babel) membatalkan Surat Edaran (SE) yang mewajibkan siswa SMA/SMK membaca buku Muhammad Al-Fatih 1453 yang ditulis Felix Siauw. Pembatalan itu hanya berselang satu jam setelah Surat Edaran (SE) itu dikirim ke seluruh sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Babel, Muhamamd Soleh mengakui keteledorannya membuat surat edaran ke seluruh SMA/SMK untuk membaca buku Muhammad Al-Fatih (iNewsBabel.id).
“Memang betul kita yang buat surat edaran yang tertanggal 30 September, tapi penandatangannya itu pada tanggal 1 Oktober sore hari kemudian diedarkan pada pukul 19.00 WIB kesemua kepala sekolah,” kata Soleh, Jumat (2/10/2020). Soleh mengaku tidak mengetahui jika salah satu buku wajib bagi siswa untuk belajar di rumah di masa pandemi Covid-19 merupakan karya aktivis HTI Felix Siauw.
Ketika kita melihat fakta tersebut, kita tergelitik oleh sikap Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung. Bukan hanya berbicara keteledoran, tetapi kita berbicara kurang pahamnya beliau akan Islam. Bagaimana tidak, hanya karena buku tersebut karangan Felix Siauw seorang aktivis HTI. Lalu beliau merasa takut, bahwa ada agenda terselubung yang disampaikan Felix Siauw melalui buku tadi.
Baik, kita akan membahas dahulu siapa Felix Siauw. Beliau adalah seorang aktivis dakwah, dan seorang muallaf yang telah Allah beri kepadanya hidayah Islam beberapa belas tahun yang lalu. Dengan nikmat Islam itulah, ia mampu berkarya dan mencerdaskan umat melalui dakwahnya lewat literasi dan berbagai macam buku. Bukankah kewajiban dakwah adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah ? Lantas apa yang ditakutkan dari seorang Felix Siauw.
Lalu kita berbicara tentang HTI. HTI singkatan Hizbut Tahrir Indonesia. Ialah organisasi partai yang menyuarakan akan kebangkitan Islam. Partai ini telah lama ada, bergerak di atas metode yang benar dengan sandaran aqidah dan ideologi Islam. Sikap dakwah yang HTI jalankan sangat konsisten, yakni mengajak umat kembali kepada Islam dalam semua aspek kehidupan. Bukan hanya soal ibadah, sosial, bahkan politik pun wajib menjadikan Islam sebagai sandaran dalam berkata, bersikap maupun bertindak. Dakwah HTI semakin gencar kepada para penguasa, guna membangkitkan semangat para penguasa agar kembali kepada Islam melalui tatanan negara Islam. Begitulah ringkasan singkat tentang organisasi HTI. Tidak ada yang salah. Justru karena propoganda busuk yang menyatakan HTI adalah organisasi terlarang.
Kembali kepada persoalan buku “Muhammad Alfatih 1453” karangan Felix Siauw. Buku ini bercerita tentang perjuangan pemuda bernama Muhammad Al-Fatih yang membuktikan janji Allah itu pasti benar, dengan merealisasikan bisyaroh Rasulullah tentang penaklukan kota Konstatinopel. “Sesungguhnya Konstantinopel itu pasti akan dibuka (ditaklukan). Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya.”(HR Bukhari)
Atas ijin Allah, delapan abad berlalu setelah hadis ini, tepatnya pada tahun 1453 M, Konstantinopel berhasil ditaklukan oleh kaum muslimin di bawah pimpinan Muhammad Al-Fatih. Terbuktilah apa yang pernah dikatakan oleh Nabi Muhammad saw. berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari itu. Jelas, kisah ini patut dijadikan contoh teladan bagi pemuda pada zaman ini.
Seharusnya, tindakan awal yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan Bangka Belitung sangatlah tepat. Beliau bermaksud ingin meningkatkan literasi serta minat membaca dari para siswa selama pandemi. Namun sangat disayangkan, ketakutan beliau terhadap oknum tertentu membuatnya menjadi plin-plan atas tindakannya. Seharusnya sikap tabayyun wajib dimiliki beliau terlebih dahulu, serta berani mengambil tindakan yang tepat, sehingga mampu mengambil ilmu dari buku “Muhammad Alfatih 1453”, bukan justru ketakutan karena Felix Siauw aktivis HTI. Tidak ada yang salah dari bukunya ataupun pengarangnya yang aktivis dakwah HTI.
Negeri kita ini sangat tidak lucu, ketika K-POP disanjung istana oleh Wakil Presiden, justru kisah teladan Muhammad Al-Fatih dipersekusi. Marilah, menjadi sosok muslim yang cerdas, mengidolakan sosok pejuang yang rela berkorban demi agama Islam. Jangan malu dan enggan berbicara Islam. Karena sejatinya, banyak tokoh-tokoh sejarah Muslim yang begitu hebat yang dapat kita jadikan contoh demi membela Islam.
Wallahua’lam.
Views: 16
Comment here