Oleh: Fitri Hidayati, S.Pd.
wacana-edukasi.com, OPINI– Menjadikan hidup yang sejahtera dan berkelimpahan tidak hanya di tunjukkan dengan aman kesehatan fisik namun juga kesehatan mental. Lihatlah, semakin banyaknya sekarang ini ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) baik di jalan-jalan, di Rumah Sakit Jiwa, maupun di rumah-rumah. Selain itu juga banyak pasien dengan gangguan mental masih dalam pantauan Dokter Jiwa, psikolog, maupun psikiater. Bahkan dunia per-sosmed-an sering juga di ramaikan Live- Youtube maupun Live-Tiktok yang melayani konsultasi gangguan pikiran/ mental dan bahkan menawarkan bimbingan mental secara berbayar.
Hidup serasa sesak dalam sistem kapitalisme. Banyak insan (dalam masyarakat) terpapar kedzoliman dan persoalan hidup di lingkungannya. Tentu saja itu bagian dari ujian hidup tapi juga karena kerasnya sistem hidup saat ini. Hidup yang syarat dengan masalah hingga gagalnya pencarian solusi. Keputus-asaan hingga berkawan dengan stressor yang kompleks dan silih berganti menjadikan hidup yang menggelisahkan dan merasa tidak sejahtera.
Diberitakan dari Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri menyebut laporan kasus bunuh diri di Bali sepanjang 2023 angkanya mencapai 3,07. Angka Suicide rate atau tingkat bunuh diri dihitung berdasarkan jumlah kasus bunuh diri dibandingkan dengan jumlah penduduk. Sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati peringkat kedua jumlah tingkat kasus bunuh diri, dengan angka suicide rate sebesar 1,58. Demikian maraknya kasus bunuh diri menunjukkan banyak masyarakat mengangkat bendera putih tanda menyerah dari aneka persoalan baik masalah percintaan, keluarga, ekonomi, atau tekanan lain hingga mengakiri hidupnya sendiri. Hal ini menunjukkan lemahnya mental masyarakat saat ini.
Mari kita lihat bagaimana kasus keluaga pasutri anggota kepolisian dimana istri membakar suaminya sendiri karena di duga persoalan ekonomi dan perjudian online yang di lakukan suaminya. Bisa kita bayangkan keluarga yang berpendapatan jutaan hingga puluhan juta rupiah perbulan saja masih juga syarat dengan persoalan keamanan mental. Ketidak- sanggupan menyelesaikan persoalan dengan menggunakan kewarasannya tidak mengenal strata sosial. Mengedepankan emosinya menjadi pilihan hidupnya hingga berakhir penyesalan dan trauma yang tidak berujung. Belum lagi trauma batin pada sanak keluarga yang ditinggalkan.
Kejamnya Sistem Kapitalis
Sistem kehidupan yang kering akan nilai agama membuat pemahaman akan bagaimana menjalani hidup dengan baik dan benar sangat minim. Mengedepankan hawa nafsu dalam mengarungi kehidupan hingga di terapkannya sistem aturan buatan manusia yaitu sistem kapitalis hanya membuahkan persoalan yang kompleks pada umat. Himpitan ekonomi karena acapkali sistem ekonomi haram, dzolim, dan tidak berkeadilan menjadikan kebanyakan masyarakat sulit mencari ekonomi secara layak. Hal ini menjadikan efek multi dimensi yang menjadi pemicu stress dan depressi dalam masyarakat. Disisi lain sistem liberalis-kopitalis selalu memprogandakan gaya hidup hedon (bersenang-senang) maupun flexing (pamer) walau dalam keadaan masyarakat kesulitan mencari ekonomi.
Kekacauan kesehatan mental juga sering dipicu masalah asmara. Pergaulan bebas dengan tanpa megindahkan norma agama dan masyarakat telah menyeret para pelaku cinta terlarang (pacaran, perselingkuhan, perzinaan, LGBT) pada persoalan rumit seperti : gangguan mental, bunuh diri, hingga pembunuhan.
Tetap menjaga Kewarasan
Waras adalah sebuah kata berasal dari bahasa jawa yang berarti ‘sehat’ . Terdapat kata-kata bijak “ketika kita bisa menjaga kewarasan maka kita dapat menguasai dunia seisinya”. Pernyataan ini menandakan bahwa dengan sehat secara fisik maupun mental maka kita bisa menikmati dan melakukan banyak hal di dunia ini. Sebaliknya ketika kita sakit fisik atau mental maka kita tidak bisa atau sangat terganggu dalam melakukan banyak hal dan tentu saja tidak bisa menikmati dunia ini .
Bagaimana Menurut Islam?
Islam hadir sebagai cahaya dari sang pembuat hidup. Tuhan menata kehidupan ini secara apik. Tuhan memberikan dua jalan apakah kebaikan atau keburukan bagi manusia. Dan itu merupakan wilayah manusia yang akan di pilih. Jika ingin hidup baik, selamat dunia dan akhirat maka berpegang teguhlah dengan Islam . Syariat Islam yang kafah memberikan panduan hidup secara detil bagi manusia.
Islam menjaga kehidupan ini dengan harmonis sesuai fitroh manusia. Tuhan tidak hanya memberikan manusia seperangkat potensi kehidupan baik kebutuhan fisik maupun naluri-nalurinya, tapi juga aturan bagaimana memenuhi potensi-potensi tersebut dengan sebaik-baiknya.
Terjaganya sistem politik, ekonomi, pendidikan, pergaulan, kesehatan dalam masyarakat akan menjadi pemandu dan pelindung bagi umatnya supaya tidak terjebak pada persoalan, kedzoliman, dan kehancuran. Menjaga sistem kehidupan Islam supaya di emban umat untuk menjalani kehidupan dengan aqidah dan nafsiyah Islamiyah akan menjadi bekal yang kokoh dalam mengarungi kehidupan. Standar benar-salah sesuai syariat islam, dan standar kebahagiaan untuk mendapatkan ridho dari Alloh SWT akan mencegah manusia dari perbuatan berlebihan, dzolim, dan biadab.
Sistem ekonomi Islam mengharamkan judi, riba, ghulul, korupsi, memperkaya diri dengan melanggar syariat sehingga ekonomi masyarakat menjadi sehat. Kesejahteraanpun di buktikan Hingga zaman Kholifah Umar bin abdul Aziz yang kesulitan mencari mustahiq (siapa yang berhak mendapat zakat) karena semua warganya sejahtera.
Sendi-sendi keluarga di bangun dengan ajaran Islam yang kokoh. Setiap anggota keluarga suami, istri, maupun anak menjalankan kewajiban dan menerima hak-haknya dalam keadaan baik sehingga friksi, masalah, bahkan trauma yang sering muncul dalam keluarga terhindarkan.
Sistem pergaulan pun diatur sedemikian rupa dalam Islam dengan di haramkannya pacaran, perzinaan, LGBT dan bagi yang melanggar di kenakan hukuman sesuai dengan Syariat Islam. Sehingga gangguan atau persoalan dalam masyarakat menjadi minimal.
Demikian pula jiwa-jiwa dalam sistem Islam akan di jaga dan di lindungi. Barang siapa membunuh tanpa sebab syar’i maka hukum bunuh baginya kecuali keluarganya memaafkan. Demikianlah sistem islam terjaga hingga tercatat angka kriminailtas dalam sistem Islam sangat minimal dan warganyapun hidup sejahtera dan tenang bersama naungan Islam.
Aroma wangi diterapkan sistem Islam membuat orang -orang masuk Islam dan negeri-negeri bergabung dengan Islam. Karena baik penganut Muslim non Muslim akan dilindungi dan di jaga baik kesejahteraan maupun keamanannya dalam sistem Islam. Sebagaimana Alloh berfirman dalam QS Al A’raf : 96 yang artinya : “Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan karena perbuatannya.”
Views: 5
Comment here