Khilafah Solusi Atasi Pandemi
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut negara dengan sistem pemerintahan otokrasi atau oligarki lebih efektif dalam menangani pandemi karena kedaulatan dipegang oleh satu atau segelintir orang sehingga mudah mengendalikan perilaku masyarakat. Sementara, negara penganut demokrasi cenderung lebih sulit karena pemerintah tidak bisa memaksakan rakyatnya (CNN, 3/9).
Menjadikan tiadanya kepatuhan masyarakat sebagai penyebab sulitnya menangani pandemi sejatinya hanyalah alasan penguasa untuk menutupi kegagalannnya dalam mengatasi wabah virus corona. Karena jika ditilik, sistem otokrasi atau oligarki juga tidak sepenuhnya mengindikasikan praktek yang bagus dalam pemerintahannya.
Kepatuhan masyarakat dalam sistem otokrasi tercipta karena ketakutan mereka akan ancaman sanksi oleh penguasa yang otoriter. Kepatuhan semacam ini tidak akan bersifat permanen. Rakyat akan bisa berbalik melawan jika ada kesempatan.
Maka, untuk menyelesaikan berbagai persoalan termasuk mengatasi pandemi, dibutuhkan sistem pemerintahan yang tidak sekadar mengandalkan tangan besi untuk memenuhi tujuan penguasa. Namun, pemerintahan yang memiliki tanggung jawab penuh dalam melindungi dan mengayomi rakyatnya sepenuh hati.
Khilafah sebagai sistem pemerintahan yang dibangun atas dasar syariat Islam adalah alternatif pilihan. Karena dalam sistem khilafah, negara menjalankan fungsi pemerintahannya berdasarkan ketaatan sehingga melahirkan kepatuhan masyarakat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
Lalu, masihkah kita ragu untuk menerapkannya?
Ana Mujianah, Jakarta Timur
Views: 3
Comment here