Oleh Nadia Fransiska Lutfiani
(Aktivis Muslimah, Pendidik, dan Pegiat Literasi Islam)
Sistem Islam berdiri dengan ideologi Islamnya berdasarkan Aqidah dan syariat yang mengaturnya.
Wacana-edukasi.com –Pangan sebagai salah satu kebutuhan pokok yang harus dijamin pemenuhannya. Tanpanya, bahaya nyata dan bahkan kriminalitas menciderai kehidupan sosial. Rakyat makmur karena peran negara yang mumpuni dalam menjamin dan mengatur. Namun bagaimana dengan kisah nyata yang kini tidak bisa dimungkiri, tidak cukupkah untuk menghentikan ego berkuasa saja ?
Berdasarkan data, diungkap jutaan warga di Myanmar menghadapi krisis kelaparan dan pangan yang ekstrem, Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan ekonomi dan sistem perbankan disana telah lumpuh, mata pencaharian telah sempit pabrik ditutup serta harga melonjak tinggi ditambah bertualang mencari nafkah akan terancam keselamatannya karna banyaknya tindak kriminal brutal semua ini berawal semenjak perebutan kekuasaan yang mendorong pemimpin sipil Aung San Suu Kyi lengser pada bulan Februari lalu (lenterasutra.com, 29/05/2021)
Tidak cukup hanya disitu, dibelahan negara lain seperti Suriah juga mengalami krisis pangan. Padahal sebelumnya negara ini mampu memproduksi gandum sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negerinya.
Berdasarkan laporan Human Rights Watch, konflik bersenjata selama satu dekade telah menyebabkan kekurangan gandum yang parah di Suriah akibat lahan-lahan pertanian semakin sedikit. Kondisi itu diperparah dengan kebijakan distribusi roti yang diskriminatif, yang mana ada pembatasan jumlah roti bersubsidi yang dapat dibeli warganya. Roti pun menjadi barang yang diperebutkan di Suriah (Republika.co.id, 30/05/2021)
Sistem Tata Aturan Dunia Tidak Pernah Membaik Selama Masih Menerapkan Kapitalis
Beberapa fakta diatas cukup menyita perhatian terlebih pada negara berkonflik, sudah jatuh tertimpa tangga. Menanggung perihnya hidup di tengah wabah dalam keadaan penuh konflik dilanda kelaparan. Di mana negara adidaya yang memiliki segalanya dan pengaruh besar di berbagai negara ?
Keadaan sebelum konflik sangat berbanding terbalik dengan keadaan setelahnya, menjadi negara dengan penuh penjaminan kini hanya benar-benar mimpi disiang bolong. Tidak akan pernah terjadi. Hal ini bisa disaksikan bersama bagaimana gigihnya para pemilik modal (kapital) menanamkan pengaruhnya meraup keuntungan dan kekuasaan di mana-mana, hingga melupa banyak yang membutuhkan, namun keuntungan lebih menarik perhatiannya.
Segala macam cara dilakukan demi berjalannya kekuasaan dan pengaruh kekuataan untuk menjaga keberadaannya tetap aman. Eksploitasi besar-besaran juga tidak tanggung-tanggung diagendakan bahkan tidak memedulikan lagi efek dan bahaya yang menimpa di sekitar mereka.
Keberadaanya juga tidak akan ada yang mampu mencegah karna mereka pengusung sejati sistem aturan hari ini. Persatuan para kapital (pemilik modal) telah membangun raksasa kekuasaan diseluruh dunia. Kapitalis dengan sistem kebebasannya tentu wadah praktis mereka berkarya mengubah dunia semau mereka mengahalalkan segala cara demi keuntungan materiil belaka.
Bahkan menafikan peran agama dalam kehidupan, karna dalam benaknya akan sangat susah jika agama disangkutkan dalam berbagai masalah kehidupan, maka mereka hanya mengaku dicipta namun tidak menerima aturan pencipta.
Selain bahaya dan derita, secara luas pun kesenjangan semakin nyata. Kehidupan yang mengejar materi dengan standar penilaian manusia cukup baginya jika terpenuhinya seluruh fasilitas kebutuhan hidupnya. Mereka semakin mendapat tempat untuk menancapkan hegemoni melalui kekuasaannya.
Protet beberapa bagian negara kekurangan pangan sudah membuktikan bagaimana sulitnya mendapatkan hak jika mereka tidak memiliki banyak kekuatan modal. Di samping itu tentu bukan menjadi urusan para kapital, karna perut dan kantongnya tidak kelaparan. Kehidupan yang sangat mengguncang fitrah dan kemanusiaan.
Apalagi dalam beberapa agenda mereka sangat berkeinginan menguasai ekonomi dan politik dunia untuk melenggangkan kiprah mereka dan kekuasaannya, maka konflik ini pun tidak akan pernah mendapatkan sorotan lembaga-lembaga internasional untuk menyisihkan pikiran dan materi yang dimilikinya membantu sesama, hanya wacana dan bahkan uluran tangannya justru menjadi boomerang, mereka akan mendikte dengan mudah.
Selama kapital menjelajah dunia dengan ideologinya dan terterapkan bahkan tidak ada yang menyadari kerusakan akibatya, selama itu pula kehidupan diambang batas wajar. Hegemoni kapitalis terlealu kuat.
Sistem Islam Menjamin Kesejahteraan Penuh untuk Umat Seluruh Dunia
Adakah yang mampu menandingi kekuataan dan kekuasaan kapitalis hari ini ? tentunya ada, karna kiprah mereka atas dorongan dan kekuataan manusia. Ada yang lebih kuat daripada manusia yaitu pencipta.
Sistem Islam berdiri dengan ideologi Islamnya berdasarkan Aqidah dan syariat yang mengaturnya. Prinsip utama pemerintahan Islam dalam politik umat adalah menampilkan Islam dengan sosok negara yang kuat beserta penerapan hukum yang baik bahkan negara terus berupaya mendakwahkan Islam ke seluruh dunia, tidak akan muncul pertentangan dan pemisahan agama dari kehidupan atau negara. Akan terwujud di dalamnya keamanan, karna kepemimpinanya dibangun atas dasar keimanan dalam batasan halal haram menjadi patokan.
Satu Kepemimpinan Atas Seluruh Kaum Muslim
Islam dimaksudkan untuk memudahkan sistem pemerintahan meminimalkan kerancuan kebijakan yang akan diberlakukan. Sehingga dalam sistem pemerintahan Islam akan diatur seperangkat administrasi termasuk di dalamnya sebagai tujuan melayani dan mengurusi urusan umat. Sehingga, hanya ada satu negara dengan rincian daerah di bawahnya.
Ada lembaga administrasi atau jihaz idari. Penanganan urusan negara serta kepentingan rakyat diatur oleh dapertemen, biro dan unit-unit untuk menjalankan urusan negara dan melaynai kepentingan rakyat. masing-masing diangkat direktur jendral atau kepala biro. Bertanggung jawab penuh terhadap aturan yang telah disepakati sesuai rujukan syariat.
Sistem ekonomi yang dijalaninya bukan sebagai ladang keuntungan bisnis, melainkan pelayanan dan pembagian atau distribusi harta secara adil menyeluruh kepada seluruh individu masyarakat, tidak akan ditemukan kesenjangan dan kekurangan dalam hal kebutuhan. Karena seluruh kebutuhan pokok masyarakat dijamin secara sempurna.
Bahkan keamanan dalam negeri pun akan dijaga, semua akan ditangani demi keamanan dan kesejahteraan. Mencegah dari hal-hal kekurangan atau mengancam keamanan rakyat sebagai tugas daripada Direktur Keamanan Dalam Negeri.
Semua pelaksaan tersebut hanya dapat diterapkan dan dibuktikan melalui negara yang mampu menerapkan syariat Islam dalam tatanan kehidupan atau negara. Pelaksana syariat bukan hanya per individu atau kelompok masyarakat dalam daerah namun juga dibutuhkan negara melalui thalbul nusrah sesuai jalan dakwah rasul dalam mendirikan negara Islam pertama di Madinah.
Seluruh umat muslim tanpa kecuali mereka harus berjuang bersama partai shahih yang membawa tujuan mengembalikan kembali kehidupan Islam dengan penerapan syariat dikancah kehidupan, karna umat diseluruh dunia bukan hanya membutuhkan bantuan namun penyelesaian tuntas dengan sistem kuat dan independnsi hanya untuk umat bukan kepentingan segelintir orang.
Wallahu’alam bishawwab
Views: 0
Comment here