Surat Pembaca

Krisisnya Moral Remaja

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Ratih Ramadani, S.P. (Praktisi Pendidikan)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Kasus aborsi yang terungkap di Tanjung Laut turut mendapat atensi dari legislator. Kasus ini dinilai karena pergaulan bebas di lingkungan remaja hingga menyebabkan korban jiwa. Anggota Fraksi Golkar bersama Nasdem Rustam menilai pemerintah perlu meningkatkan peran serta dalam pendidikan karakter anak muda. Kasus aborsi seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak, bukan hanya orang tua pun pemerintah dan sekolah.

Politisi Golkar ini mengatakan, peran pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) bisa mengintervensi dalam pendidikan di bangku sekolah. Sedangkan, pengawasan dan pembinaan orang tua bisa dilakukan oleh setiap lurah di masing-masing wilayah.

“Ini tanggung jawab semua pihak, termasuk kami di parlemen. Makanya kita harus bersama-sama menciptakan iklim yang positif untuk tumbuh kembang remaja di Bontang,” ujar Rustam beberapa waktu lalu.

Bukan hanya aborsi, peredaran narkoba maupun minuman keras juga perlu diawasi bersama-sama. Selama ini penegakan hukum menjadi ujung tombak, seharusnya pendekatan persuasif dikedepankan.

Mengapa Bisa Terjadi?

Fenomena moral remaja saat ini kian kritis, Mulai dari maraknya kasus aborsi hingga narkoba dan miras tidak pernah absen dari portal berita belum lagi kasus lainnya.
Degradasi moral dikalangan remaja ini lahir dari kehidupan sekulerisme liberal, yakni paham yang memisahkan peran agama dalam kehidupan serta paham yang mengagungkan kebebasan.

Paham memisahkan kehidupan dari agama inilah awal mula rusaknya moral remaja,ditambah Paham kebebasan juga membuat remaja hilang arah, tidak mau mendengar nasehat orang tua. Ingin hidup bebas tanpa aturan. Ditambah lingkungan yang sangat mendukung kebiasaan maksiat. Naudzubillah mindzlik

Walhasil manusia bertingkah laku semaunya menurut hawa nafsunya tanpa memandang dosa atau tidak dalam melakukan suatu perbuatan. Oleh karena itu, rusaknya generasi yang diakibatkan oleh penerapan sekuler liberal ini harus dibasmi. Karena Bagaimana bisa ada langkah persuasif sedangkan liberalisasi kian masif. Berharap terhapusnya pergaulan bebas dalam sistem saat ini hanya mimpi di siang bolong jika semua lini kehidupan tidak sehat dan jauh dari aturan yang tegas dan benar. Tentu remaja akan tergerus oleh pemahaman ini.

Solusi Tepat

Negara sebagai satu-satunya pemilik aturan yang tentu akan memperbaiki tatanan kehidupan masyarakat sudah seharusnya memiliki aturan yang tegas, agar generasi ini akan selamat dari degradsi moral. Lalu bagaimana caranya? yaitu dengan penerapan system atau aturan yang tegas dan yang terbaik yaitu adanya penerapan syariat Islam keseluruh aspek kehidupan. Diantaranya dengan menerapkan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam dan membentuk kepribadian Islam pada diri pelajar. Sebab pergaulan remaja pun dalam islam diatur dengan rapi,jelas dan tegas.

Allah SWT berfirman dalam QS.Al Isra’ ayat 32, yang artinya

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk”

Akidah harus di tanamkan sedini mungkin agar mampu membedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Selain itu, peran orang tua akan mempengaruhi tingkah laku anak. Oleh karena itu, rumah tangga juga harus yang berlandaskan akidah Islam. Orang tua turut hadir membersamai pendidikan anak.

Islam menjaga pergaulan remaja. Islam mencegah pergaulan bebas. Islam pun mempunyai sanksi tegas. Selamatkan remaja dari pergaulan bebas dengan Islam Kaffah.
Maka dari itu dengan mengembalikan kehidupan Islam agar remaja dapat terselamatkan.

Kemudian, media dalam negara tidak akan memberikan ruang untuk tayangan kekerasan dan pornografi yang dapat mempengaruhi dalam perilaku kekerasan. Dan kewajiban bagi negara menerapkan sanksi hukuman bagi remaja sama dengan orang dewasa tersebab mereka telah akil balig sehingga memungkinkan kasus yang serupa tidak terjadi lagi. Walhasil dengan penerapan kehidupan islam, maka anak akan tumbuh menjadi generasi yang memberikan teladan bagi ummat.

Wallahu’alam bisshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 12

Comment here