Reporter : Dyah Astri Wandi
Wacana-edukasi.com, REPORTASE– Di tengah suka cita Syawal 1446 Hijriyah Majelis Islam Kaffah kembali menggelar kajian rutin bulanan pada Ahad, 13 April 2025, yang bertempat di Mushola Anwaru Makkah Leces, Probolinggo. Acara yang mengusung tema “Syawal Kita Untuk Palestina” ini dihadiri oleh puluhan ibu-ibu dari berbagai kalangan dan dipandu oleh Ustadzah Bail Rahma sebagai host.
Sebelum materi dimulai, acara dibuka dengan pembacaan puisi oleh salah satu peserta yakni Kak Janeeta selaku siswi SMA Dra. Zulaeha. Beberapa penggalan puisi menggugah kesadaran akan pentingnya kepedulian terhadap kondisi saudara di Gaza :
“Abu bercampur langit kelabu
Badai keadilan terjadi pilu
Para ksatria terbantai hingga lebur dan hancur
Iringan jeritan pilu berharap teduh
Di tanah suci Kan’aan
Konfrontasi Zionis semakin merajalela
Berawalkan zionis yang mengemis iba
Justru kebiadaban balas budi mereka ?
Namun sayang seribu sayang
Ketika para malaikat kecil turut berkorban
Keadilan dan kemanusiaan ditikam
Dunia hanya diam terbungkam
Inilah suara kamu tentang keadilan
Menjadi suara bagi yang tak terdengar
Suara-suara kebenaran
Kembali terdengar.”
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh ustazah Safina, seorang guru di SMA IT Al Amri. Beliau menggambarkan seremonial cuka cita dan bahagia kaum muslim menyambut Syawal diberbagai negara. Namun Syawal kali ini terasa berbeda, sebab ditanah Syam (Palestina) perayaan Idul Fitri diwarnai dengan kesedihan mendalam akibat serangan dari Zionis Yahudi Laknatullah yang menewaskan puluhan rakyat Gaza.
Ustadzah Safina menjelaskan, sejak Oktober 2023 kondisi kekuatan militer antara Israel dan Palestina sangat tidak imbang. Kebengisan Israel membombardir Palestina salah satunya karna bantuan militer yang melimpah dari negara sekutunya yakni Amerika Serikat. Militer Israel dilaporkan menerima 55 persen dari bantuan FMF yang disalurkan oleh AS.
Sebagai saudara sesama muslim, harusnya Indonesia menjadi salah satu negara yang juga turut andil memberikan bantuan kepada Palestina. Bantuan itu tidak hanya berupa obat-obatan, pembangunan rumah sakit, donasi maupun tempat pengungsian. Palestina membutuhkan bantuan yang akan menghentikan segala tindak keddzaliman dari musuh-musuh Islam.
Islam telah memberikan solusi paripurna bagi Palestina yakni Jihad fisabilillah. Hal ini dikarenakan tabiat yahudi yang seringkali mengingkari janjinya sejak dahulu maka sangat mustahil solusinya dengan perundingan, kemudian Islam juga melarang bahwa solusinya harus dengan jalan perdamaian karna kedudukan yahudi sebagai kafir harbi, dan Alquran dengan tegas memerintahkan bagi kaum muslim memerangi (berjihad) siapa saja yang mengusir Umat Islam dari tanahnya sendiri.
Pada akhir materi, Ustadzah Safina menekankan bahwa saat ini kaum muslim di seluruh dunia membutuhkan Khilafah sebagai institusi yang akan membebaskan Palestina dari Genosida. Khilafah Islamiyah akan menyatukan seluruh kekuatan kaum muslim di seluruh dunia yang dengan ini akan menyelamatkan Palestina dan sekaligus tanah Syam.
Jika Khilafah Islamiyyah saat ini merupakan kebutuhan mendesak kaum muslim, maka menegakkan kembali Khilafah Islamiyah juga merupakan kewajiban bagi setiap muslim di seluruh dunia.
Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab, yang diikuti dengan antusias para peserta. Banyak pertanyaan yang diajukan seputar tema yang dibahas. Sebagai penutup, acara ini ditutup dengan pembagian doorprize bagi peserta yang pertama kali hadir dan peserta yang aktif bertanya, serta doa penutup yang dipimpin oleh Ustadzah Tutut.
Views: 0
Comment here