Opini

Membebaskan Palestina, Tak Sekadar Boikot Kurma

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Khodijah Zaid

Wacana-edukasi.com, OPINI-– Rasulullah Saw, bersabda:

قد جاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهَرٌ مُبارك اقترضَ الله عَلَيْكُمْ صِيامة تفتح فيه أبواب . الجَنَّةً وَيَعْلَقَ فِيهِ أَبْوَابُ الجَحيم وتقل فيه الشياطين فِيهِ لَيْلَةَ خَيْرٌ مِنْ أَلف شهر مَنْ حَرْمَ خَيْرَهَا قَدْ حَرُم َ
“Sungguh telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada satu malam yang nilai amal padanya lebih baik dari seribu bulan. Karena itu siapa saja yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya, sungguh dia tidak akan dapat memperoleh kebaikan selama- lamanya.” (HR An-Nasai & Ahmad).

Hadits di atas memberikan kabar gembira untuk seluruh umat Islam. Tentang kemuliaan bulan Ramadan. Namun, meskipun setan golongan jin dibelenggu, zionis dengan bengis terus melakukan serangan terhadap muslim di Gaza.

Tibanya bulan suci Ramadan tidak menghentikan aksi bengis para Zionis Israel. Seperti diberitakan Gazamediachannel.(12 Maret 2024/ 2 Ramadan 1445H). Di hari ke-159 genosida (2 Ramadhan), Zionis Irael telah melakukan 8 pembantaian di jalur Gaza. Selama 24 jam telah menyebabkan 72 orang Syahid dan 129 luka-luka.
Sejumlah korban di beberapa lokasi masih ada di bawah reruntuhan dan jalanan. Dengan pongahnya para sniper Zionis menghalangi ambulans untuk melakukan pertolongan terhadap korban.

Adapun jumlah korban genosida Israel, sejak 7 Oktober terus meningkat. Yakni sebanyak 31.184 telah syahid dan 72.889 mengalami luka. Dengan 72% korban adalah anak-anak dan wanita. Jumlah meninggal akibat malnutrisi dan dehidrasi.

Tidak Sekadar Boikot Produk Israel

Hati siapa yang tidak teriris ketika melihat saudaranya terus disakiti. Berbagai aksi dilakukan kaum muslimin, untuk menunjukkan empati dan kepedulian terhadap saudaranya di Gaza. Salah satunya seruan boikot produk Israel atau produk yang berafiliasi mendukung Israel. Termasuk pada produk kurma.

Kurma adalah kudapan khas di bulan Ramadan. Diketahui Israel adalah menjadi pemasok kurma. Seruan, untuk boikot kurma Israel terus bergulir, termasuk MUI telah mengeluarkan fatwa untuk tidak membeli produk yang terafiliasi dengan Zionis Israel terutama di bulan Ramadan. Fatwa ini tercantum dalam Fatwa MUI No.83 tahun 2023, tentang hukum dukungan terhadap Palestina.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua MUI Bidang Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarmoto. Ia menuturkan bahwa kurma Israel hukumnya haram. Menurutnya, jangan lagi menjual produk Israel, termasuk kurma. Meskipun secara zatnya halal, tetapi jadi haram. Karena uang hasil penjualannya digunakan untuk mendukung genosida muslim Gaza.(CNN.com, 11/3/24).

Gerakan boikot kurma produk Israel, diserukan juga oleh gerakan Within Our Lifetime. Hal senada ditemukan dalam laman Palestina Solidarity Campaign. Mereka menyuarakan hal serupa yaitu himbauan agar umat muslim jeli untuk memeriksa label sebelum membeli kurma. Jangan sampai membeli kurma produk tersebut Israel. Kurma produk Israel 80% diekspor, yang menghasilkan lebih dari $ 200 juta bagi penduduk Zionis Israel dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk menjadi komoditas ekspor yang paling menguntungkan. Hal tersebut diungkapkan gerakan Within Our Lifetime.

Untuk informasi, berikut list kurma yang menjadi produk Israel, di antaranya Star dates, NavaFresh, Delila, Rapunzel, Urban Platter, Jordan Plains, Jordan River, Red Sea, Anna and Sarah, Food to Live, Kalahari, Premium Medjoul, King Solomon, Tamara Barhi, Hadiklaim, Sincerely Nuts, Mehadrin, Carmel, Karsten Farm, Royal Treasure, Shams. (CNBC, 11/3/24).

Gelombang seruan boikot produk Israel terus menggema. Sebagai bentuk upaya dukungan umat Islam kepada penduduk Gaza dan terbukti telah membuat ketar-ketir Israel. Mereka khawatir di bulan Ramadhan kurma milik mereka tidak laku. (kumparan.com.3/3/24)

Di tengah hal tersebut, tetap saja kebengisan dan kebiadaban zionis Israel terus berlanjut. Sementara langkah real penguasa negeri muslim masih ala kadarnya untuk membantu rakyat Gaza. Maka dari itu, selain melakukan boikot produk Israel, kaum Muslimin harus melakukan boikot terhadap sistem hidup yang diterapkan saat ini, yaitu sistem kapitalisme. Sebab kapitalisme dengan ide nasionalismenya telah membuat negeri muslim enggan untuk mengirim bantuan militer terhadap warga Gaza. Para penguasa muslim mengganggap permasalahan di Gaza bukanlah urusan mereka. Sehingga, mencukupkan diri sekadar memberi bantuan kemanusian saja.

Ketika pun berharap pada PBB, itu sama saja seperti punduk merindukan bulan. Tidak akan ditemukan solusi tuntas, karena sesungguhnya PBB lahir dari ideologi kapitalisme. Terlebih mereka adalah sekutu bagi zionis Yahudi.

Tak Tahu diuntung

Rasulullah sebagai suri teladan, telah memberikan contoh bagaimana ketika hidup berdampingan dengan Yahudi dan Nasrani di Madinah. Mereka diperlakukan dengan baik dan diberikan jaminan yang sama seperti umat Islam. Karena mereka dipandang sebagai bagian warga negara. Mereka diberikan kebebasan untuk menjalankan agamanya. Namun, dengan sikap liciknya yahudi kerap mengkhianati perjanjian yang telah disepakati.

Perlakuan yang sama juga diberikan oleh para Khalifah setelah kepemimpinan Rasulullah. Seperti yang tertulis dalam sejarah, pada bulan Juli 1492, ketika kota Granada ditaklukkan oleh Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella I dari Kastilia. Umat Islam dan Yahudi yang tetap tinggal di Andalusia tertinggal di negara asalnya. Sebanyak 3.000-5.000 orang tewas.

Maka ketika Sultan Beyazid II mengetahui tentang tragedi ini, dia memerintahkan pasukannya untuk menyelamatkan pengungsi Andalusia termasuk Yahudi. Baginda mengirimkan kapal-kapal terbaik Khilafah Turki Utsmaniyah. Laksamana Armada Khaeruddin Barbarossa menjadi pemimpin misi tersebut.

Seorang penulis Yahudi AS, Ben Halbirin, mengungkapkan Yahudi adalah rakyat Sultan di dalam KeKhilafahan Utsmaniyah. Mereka menikmati kebebasan yang sempurna. Baik untuk masuk Palestina ataupun keluar.

Namun air susu dibalas air tuba. Sekarang mereka malah merampas tanah Palestina. Mereka melakukan genosida terhadap penduduk Gaza, bahkan saat bulan Ramadhan.

Islam Sang Juru Penyelamat

Sistem kapitalisme terbukti telah gagal memberikan rasa aman, juga penjagaan terhadap jiwa. Hal tersebut sudah cukup menjadi alasan bagi kita untuk beralih. Yakni beralih kepada sistem hidup yang akan memberikan rasa aman, menjaga jiwa. Itulah sistem Islam. Islam juga menjamin seluruh kebutuhan individu per individu. Para penguasa melayani sepenuh hati, dengan dorongan keimanan kepada Allah Swt.

Hal tersebut hanya bisa dilaksanakan oleh khilafah Islam. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan dakwah pemikiran sehingga umat akan berpegang kuat terhadap aqidah Islam. Sekaligus dijadikannya sebagai landasan dan kepemimpinan berpikir umat. Sehingga dengan kesadaran tersebut, umat akan meminta untuk diterapkannya Islam secara paripurna dalam bingkai Daulah Khilafah.

Untuk menyelesaikan persoalan Palestina sendiri, Islam memiliki solusi tuntas yaitu dengan jihad. Jihad yang dikomandoi oleh satu pemimpin bagi umat Islam sedunia. Jihad menghancurkan berbagai penghalang bersifat fisik dan membebaskan manusia dari penjajahan. “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu.” (QS. Al-Taubah: 123).

Maka marilah Ramadhan ini kita gencarkan dakwah pemikiran. Supaya syariat Islam segera tegak dan Palestina segera terbebaskan.

Wallahu A’lam bishshawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 9

Comment here