Surat Pembaca

Meneladani Jejak Perjuangan Dakwah yang Membawa Kejayaan

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com –Tanggal 12 Rabiul awal telah Allah tetapkan untuk umat manusia, khususnya umat Islam sebagai hari yang menghimpun kegembiraan atas kelahiran Rasulullah, kedukaan atas wafatnya Rasulullah, untaian harapan dan kemuliaan atas titik tolak risalah yang Nabi saw. bawa terealisasi dalam kehidupan nyata. Tanggal ini menjadi titik tolak penerapan hukum dan syariah yang beliau bawa. Beliau memasuki Madinah pada hari Jumat tanggal 12 Rabiul awal tahun 1 H (Syafiyurrahman Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah hal 232-233).

Momentum kelahiran Baginda Rasulullah Saw. adalah ekspresi napak tilas perjuangan hidup beliau. Tak ada satu pun dari ayat atau sunah rasul saw. yang hanya sekadar teori. Semuanya adalah jejak perjuangan.

Beliau memulai titik dakwah di Makkah, membentuk kutlah (kelompok dakwah), interaksi dengan masyarakat, baiat Aqabah 1 dan 2, hingga mendirikan negara di Madinah, menghancurkan dan menghilangkan hambatan fisik dakwah dengan qital (peperangan). Menguatkan posisi Madinah dalam kelangsungannya sebagai sebuah negara, melakukan kegiatan politik dalam dan luar negeri. Hingga beliau diwafatkan Allah Swt. pada tanggal 12 Rabiul awal tahun 11 H atau bertepatan bulan Juni 632 M.

Dengan Baiat Aqabah II secara hukum (de jure) Nabi saw. menjadi kepala negara di Madinah. Secara fakta (de facto) kepemimpinan Nabi baru efektif setelah beliau tiba di Madinah pada 12 Rabiul awal 1 H. Tanggal itu merupakan penyempurnaan pendirian daulah Islam yang beliau pimpin. Saat itu Rasulullah langsung bertindak sebagai kepala negara dan menerapkan syariah Islam.

Perjalanan hidup beliau yang dapat kita baca dari Sirah Nabawiyah yang ditulis para ulama, terlihat bahwa Rasulullah saw. diutus tidak hanya berdakwah untuk mengokohkan akidah, memperbaiki akhlak, dan membentuk keluarga-keluarga Islami. Lebih dari itu, dakwah yang Rasulullah lakukan sejak awal adalah membentuk akidah yang kokoh hingga terbentuk masyarakat Islam, yang diatur oleh satu hukum yakni hukum yang berasal dari Allah SWT. Saat mereka hidup dalam naungan syariat Islam, dipimpin oleh seorang pemimpin yang mengatur semua urusan kehidupan dengan aturan terbaik itu, maka terwujudlah masyarakat yang makmur sentosa hingga berjaya selama 14 abad lamanya.

Jika sebuah masyarakat ingin meraih kemuliaan, kesejahteraan, kemajuan, dan kejayaan, tidak ada cara lain selain mengikuti Rasulullah dalam memimpin seluruh kehidupan. Juga memperjuangkan dan menerapkan aturan Allah saat berinteraksi, baik urusan dalam negeri maupun ketika di luar negeri.

Wallahu a’lam.

Zahida Arrosyida, Malang, Jawa timur

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 72

Comment here