Syiar IslamTabligul Islam

Menjaga Keluarga Taat Syariat dI Tengah Narasi Radikalisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Ratna Mufidah, SE

Wacana-edukasi.com — Di tengah gelombang fitnah kepada kaum muslimin dengan narasi radikalisme, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua muslim untuk tetap mempertahankan warna keluarga supaya menjadi keluarga yang taat syariat. Radikalisme telah dijadikan alat musuh Islam untuk menjadikan umat Islam jauh dari ajarannya.

Narasi radikalisme selalu diarahkan kepada sosok muslim yang taat, tidak berkompromi dengan pemikiran kufur dan berusaha melaksanakan seluruh ajaran Islam yang kaffah. Tetapi, sifat yang demikianlah yang justru tidak disukai musuh-musuh Islam. Generasi muslim selama ini diserang dari berbagai sisi supaya melupakan dan asing dengan ajaran Islam namun menerima pandangan hidup dari barat yaitu kebebasan.

Alhasil, terseretlah remaja muslim dalam kehidupan yang serba bebas bergaya hidup baik pakaian, makanan maupun seks bebas, tak bisa lepas dari gadget/game, serta mengidolakan sekaligus tergila-gila dengan artis dan kehidupannya yang glamour, menjadi panutannya. Orang tua yang abai dan kurang memiliki visi pendidikan bagi anak-anak, akan kuwalahan dengan tantangan mengontrol buah hati mereka. Padahal, mengarahkan generasi agar taat kepada Allah dan RasulNya menjadi hal yang tak bisa ditawar lagi.

Generasi yang dididik saat ini akan menggantikan estafet kepemimpinan umat Islam di masa depan. Sedangkan masa depan dunia ini hanya bertumpu pada ideologi Islam. Anak-anak kitalah pengemban ideologi Islam di masa depan. Bila orang tua sukses mendidik anak menjadi generasi sholih-shilihah, pahala jariyah yang tak terputus akan mampu menyelamatkan akhirat sang orang tua. Sebaliknya, bila anak tumbuh menjadi ahli maksiat, bukan tak mungkin di akhirat nanti justru akan menjerumuskan orang tua sholih ke neraka.

Bagaimanapun juga, mewujudkan keluarga yang taat syariat adalah bagian dari mewujudkan seruan Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan [at-Tahrîm/66:6].

عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَنَّهُ قَالَ « أَلاَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالأَمِيرُ الَّذِى عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلاَ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ »(رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

Artinya: Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya bersabda: sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda:

“Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggung jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim).

Untuk mencapai hal di atas, orang tua dalam hal ini bapak dan ibu, alias suami dan istri haruslah kompak dalam satu visi dibawah syariat Islam. Suami adalah nakhoda keluarga, serta pembimbing istri dan anak-anak. Seorang istri menjadi sahabat suami dalam mewujudkan visi keluarga yang mulia tersebut. Kewajibannya mematuhi suami yang menjadi pemimpin keluarga sekaligus pengatur urusan rumah tangga.

Demikianlah peran masing-masing yang harus dijalankan anggota keluarga agar menjadi keluarga cinta Rasul cinta syariat.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 22

Comment here