wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Menjamurnya kasus kekerasan dikalangan remaja merupakan salah satu dari banyaknya kenakalan remaja yang kian meresahkan. Usia muda yang seharusnya di isi dengan hal-hal bermanfaat, tapi malah digunakan untuk menyakiti orang walaupun dengan dalih ‘hanya suka-suka’. Inilah potret buram tingkah laku generasi saat ini, kenakalan remaja menjadi semakin bringas.
Viralnya kasus penyerangan terhadap anak di belakang Masjid Raya Mujahidin beberapa malam yang lalu, kepolisian mengamankan dua anak, di mana salah satu anak yang diamankan adalah sebagai pelaku utama. Kasatreskrim Polresta Pontianak Kompol Tri Prasetyo mengatakan bahwa pelaku dan anak dalam kasus penyerangan yang viral di media sosial, masih berstatus anak, di mana korban ada dua anak. Dua anak yang diamankan tersebut juga pernah berhadapan dengan hukum, yang mana pada kasus sebelumnya menjalani diversi dan satunya lagi naik p21 (dilimpahkan ke kejaksaan) (https://www.rri.co.id 24/10/2023).
Fenomena kekerasan dikalangan remaja ini lahir dari kehidupan sekulerisme liberal, yakni paham yang memisahkan peran agama dalam kehidupan serta paham yang mengagungkan kebebasan. Walhasil manusia bertingkah laku semaunya menurut hawa nafsunya tanpa memandang dosa atau tidak dalam melakukan suatu perbuatan. Oleh karena itu, rusaknya generasi yang diakibatkan oleh penerapan sekuler liberal ini harus dibasmi dengan mengembalikan kehidupan Islam agar remaja dapat terselamatkan.
Negara menerapkan syariat Islam keseluruh aspek kehidupan. Diantaranya dengan menerapkan sistem pendidikan Islam yang berbasis akidah Islam dan membentuk kepribadian Islam pada diri pelajar.
Akidah harus di tanamkan sedini mungkin agar mampu membedakan mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan. Selain itu, peran orang tua akan mempengaruhi tingkah laku anak. Oleh karena itu, rumah tangga juga harus yang berlandaskan akidah Islam. Orang tua turut hadir membersamai pendidikan anak.
Kemudian, media dalam negara tidak akan memberikan ruang untuk tayangan kekerasan dan pornografi yang dapat mempengaruhi dalam perilaku kekerasan. Ditambah lagi negara akan menerapkan sanksi hukuman bagi remaja sama dengan orang dewasa tersebab mereka telah akil balig sehingga memungkinkan kasus yang serupa tidak terjadi lagi. Walhasil dengan penerapan kehidupan islam, maka anak akan tumbuh menjadi generasi yang memberikan manfaat pada umat.
Muyessaroh
Pontianak, Kalbar
Views: 33
Comment here