Opini

Merdeka Diri atau Lupa Diri?

Bagikan di media sosialmu

blankOleh : Rut Sri Wahyuningsih (Institut Literasi dan Peradaban)

wacana-edukasi.com, Tanggal 17 Agustus 2020, Oscar Lawalata desainer muda Indonesia mengumumkan : Saya Transgender (CNN Indonesia, 17/08/2020). Ia mengaku ini bagian dari ” Merdeka Diri’. Lewat unggahan di youtube Oscar buka suara soal pilihannya menjadi seorang transgender” Saya transgender! Saya tahu dari kecil saya transgender, tapi setalah saya pelajari kurang lebih lima tahun lalu siapa saya, dari situ saya tahu saya transgender”

Guna mendapat pengakuan dari keluarganya, Oscar menuturkan bahwa perjalanannya tak mudah untuk membuat kedua orang terdekatnya, ibu dan adik, Reggy dan Mario Lawalata mengerti kondisinya. Dia tahu bahwa kedua orang terdekatnya itu memiliki pikiran yang terbuka, tapi dia juga menilai mereka masih dalam proses.

Menurut Oscar, orang boleh menjustice apapun soal dirinya , sebab dalam hati sesorang siapa yang bisa ukur? Soal pilihan hidup memang manusia diberi kebebasan oleh Sang Pencipta namun benarkan ada kesalahan dalam penciptaanya? Sebab dari penuturan Oscar, dia mempelajari transgendernya ini sejak 5 tahun yang lalu, hingga kemudian ia memutuskan untuk transgender.

Miris, generasi hari ini benar-benar telah jatuh dalam kubangan kegalauan akut. Bahkan untuk menerima dirinya apa adanya juga menjadi sesuatu yang sulit, mengapa? Sebab hari ini kita kehilangan figur yang benar-benar konsisten , orangtua terlalu ” open minded” yang sebenarnya jika digali lebih dalam, mereka tak punya konsep membangun sebuah keluarga yang mendukung ketahanan masyarakat. Demikian pula dengan kurikulum pendidikan yang sekuler turut menyumbang ketidak tepatan remaja menyikapi dirinya dan sekelilingnya. Akidah dan beberapa ajaran Islam dipinggirkan, dianggap cukup jika seseorang mengenal Rasulullah lahir pada tahun gajah. Namun tak paham mengapa Rasulullah sepanjang hidupnya selalu berpolitik.

Akar persoalannya adalah aturan kehidupan manusia berasal dari manusia, bukan berasal dari wahyu Allah SWT. Jadi ketika ada persoalan, akal yang memang sifatnya terbatas tak mampu memberikan jawaban. Alhasil kasus ditangani kekeluargaan, sementara pelaku tak mendapat sanksi sama sekali. Sebab itu pilihan hidup, hak asasi setiap individu.

Memaknai Merdeka yang keliru, justru Oscar dan juga para artis yang sealiran dengan pemikirannya mengikuti  “kata hati”, memilih sesuatu yang jauh dari fitrah penciptaannya. Jika itu dilakukan hanya untuk mendapatkan pengakuan manusia, jelas itu bunuh diri. Sebab sesama makhluk tak pernah melampaui penciptanya. Wallahu a’ lam bish showab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 3

Comment here