Kerja sama terkait moderasi beragama antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, telah ditandatangani oleh Sekjen Kemenag, Nizar Ali dan Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al- Makin, di ruang Rektorat lantai 2, jalan Adi Sucipto Yogyakarta (Halosemarang.id, 27/3/2021). Hal ini sebelumnya telah dibahas juga dalam diskusi virtual bertajuk “Moderasi Islam dan Kebangsaan Indonesia” pada Jum’at ( 12/3/2021). Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan bahwa islam diterima luas di Indonesia dan kemudian menjadi agama mayoritas, karena islam memiliki karakter wasathiyah ( moderasi/ jalan tengah), keseimbangan, dan didakwahkan secara damai seperti dakwah Wali Songo yang tanpa ada pertumpahan darah sedikitpun, (antaranews.com).
Sekilas tidak ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Namun bila ditelaah lebih jauh, moderasi islam pada dasarnya adalah proses sekulerisasi pemikiran islam sebagai strategi Barat untuk menghancurkan Islam. Mereka munculkan istilah- istilah Islam moderat, islam fundamentalis/ radikal, islam tradisional dan sebagainya adalah untuk mengkotak- kotakkan umat islam dengan siasat devide et impera ( adu domba). Dan juga sebagai proses penghapusan sebagian ajaran islam yang dianggap extrim atau radikal. Padahal syariat islam mengandung kemaslahatan bagi seluruh manusia, alam semesta dan kehidupan.
Makna wasathon/ wasathiyah dalam Islam tidak bisa disamakan dengan moderat. Istilah Islam moderat lebih kepada substansi pemilah-milahan pelaksanaan syariat Islam dengan alasan extrim atau radikal. Tak ada ruang bagi Islam ideologis dengan dalih rumusan konstitusi yang sudah final. Padahal semestinya hukum Allah swt di atas konstitusi.
Maka moderasi Islam tak akan mampu mempersatukan umat. Karena hanya dengan kemurnian penegakan Islam lah persatuan umat akan terjaga, baik dengan sesama umat Islam, maupun umat Islam dengan non muslim. Karena sejatinya Allah swt menurunkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh umat manusia dan seluruh alam.
Wahai umat Islam, jangan terkecoh dengan strategi para musuh Islam yang tak pernah berhenti mencari cara untuk menghancurkan Islam dan umatnya meski hanya dengan cara memunculkan keragu- raguan kita terhadap syariat Allah yang sempurna karena Allah lah yang Maha Sempurna.
Tegakkanlah Islam secara kaffah, jangan dipilah- pilah. Tegakkan Islam secara murni dengan meneladani kepemimpinan Rasulullah Muhammad saw, tanpa dilebihkan atau dikurangi.
Inilah sikap adil umat washatiyah, umat terbaik yang terpilih menjadi pemimpin di bumi. Kelak akan menjadi saksi di hari kiamat atas penegakan hukum Allah yang haq di muka bumi.
Leyla
Dramaga, Bogor
Views: 7
Comment here