Opini

Munculnya Individu Sadis, Imbas Kapitalisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Istikhomah, S.E

wacana-edukasi.com, OPINI– Di beberapa Media baik cetak maupun elektronik, setiap hari semakin miris diberitakan adanya kasus pembunuhan secara sadis. Pelakunya kebanyakan dari keluarga terdekat dengan motif yang beragam. Mulai dari cinta, kemiskinan akibat ekonomi, sakit hati, cemburu dsb. Pelakunya ada yang masih muda hingga berusia tua. Begitu murahnya nyawa manusia dan tidak berharga, seolah-olah hati nuraninya hilang entah dibawa angin sampai mana.

Kasus pembunuhan terjadi gara-gara istri menanyakan uang belanja kepada suaminya. Suaminya kesal,hingga seorang suami yang tega menghabisi nyawa istrinya di rumah kontrakan Cikarang Barat Bekasi (news.republika.co.id, 12/9/2023).
Kasus yang lain, seorang suami di Singkawang Kalbar telah menusuk istrinya karena tidak terima digugat cerai oleh istrinya. (regional.kompas.com, 16/9/2023).
Berikutnya, juru parkir tega menghabisi istrinya gara-gara meminta uang parkir yg dibawa istrinya sebesar 100ribu tidak diberikan. Hal tersebut terjadi di Ciamis
(regional.kompas.com, 15/9/2023)

Sangat miris banyak kasus sadis dengan berbagai penyebab yang mengakibatkan tindak pembunuhan. Hal ini menunjukkan lemahnya pengelolaan emosi dan daya tahan dalam menghadapi beratnya masalah kehidupan. Inilah gambaran buram sistem kehidupan ala Kapitalis sekuler yang jauh dari keimanan.

Penyebab Gangguan Sadis

Para Ahli teori dan Ilmuwan masih belum yakin apa penyebabnya. Apakah itu faktor alam atau faktor pengasuhan. Meskipun penyebab gangguan kepribadian sadis belum diketahui secara pasti akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya diantaranya:

Pertama, sejarah ketidakadilan. Apabila mereka menghabiskan masa kecilnya mengalami diskriminasi gender dampak buruk yang menimpa mereka,akan menimbulkan emosi terpendam yang akhirnya mereka balas dendam.

Kedua, pelecehan atau Trauma. Mereka berulang kali terlukai pada masa lalunya yang mengalami pelecehan atau trauma.

Ketiga, Kemiskinan. Jika seseorang tumbuh dalam kemiskinan dan tidak memiliki kendali atasnya,maka mereka cenderung menjadi dewasa secara emosional dan mengembangkan keinginan untuk mendapatkan kekuasaan.

Keempat, kegagalan pribadi. Individu seperti ini mengalami gejolak emosi yang intens Hal ini sangat menyakitkan dan mereka ingin orang lain menjadi sama seperti mereka.

Kelima, pengalaman masa kecil yang tidak menyenangkan. Hal ini terjadi mulai dari penindasan, kurangnya dukungan emosional orangtua hingga pengaruh temannya yang mengakibatkan sifat sadis.

Keenam, komponen keturunan. Gangguan kepribadian ini akibat pengaruh lingkungan yang buruk dan faktor genetik.

Faktor Sistem

Sumber Masalah saat ini adalah sistem kapitalisme sekuler. Dimana bidang pendidikan sekuler telah gagal mewujudkan generasi yang berkualitas di semua lini. Pintar,namun imannya lemah, cerdas, akan tetapi melakukan pergaulan bebas. Terlebih lagi sudah tidak pintar tidak cerdas ditambah Imannya rusak.

Negeri ini butuh penerus yang berkualitas dan mulia. Penerus generasi cerdas pemikirannya, akhlaknya mulia, santun pribadinya. Dan itu tidak mungkin terwujud dari Sistem kapitalisme. Buktinya,ketika generasi makin jauh dari Islam, kian rusak dan semakin ambyar.semakin banyak nilai-nilai sekuler yang diterapkan. Maka kejahatan semakin merajalela itu artinya sistem ini sangat mendukung dan berpengaruh dalam pembentukan dan mewujudkan generasi.

Solusi Islam

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT yang membawa keberkahan bilamana ditaati aturannya dan dijauhi larangannya. Rasulullah Muhammad SAW diutus untuk menyampaikan kepada manusia agar dengan Islam hidupnya bahagia dunia dan Akherat. Untuk mensolusikan semua persoalan diatas ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain :

Pertama, mewujudkan ketaatan individu dalam institusi keluarga. Menjadi sekolah pertama bagi anak-anak dengan pola didik dan pola asuh kedua orangtuanya. Setiap keluarga muslim wajib menjadikan aqidah Islam sebagai landasan pendidikan anak yang akan membentuk aqliyah dan nafsiyah yang dapat mencegah maksiat.

Kedua, masyarakat yang berfungsi sebagai kontrol dengan cara amar makruf nahi Munkar. Dibudayakan untuk peduli terhadap individu yang melakukan kerusakan dengan saling menasehati sehingga fungsi masyarakat sebagai kontrol sosial dapat bersinergi dengan baik mewujudkan individu-individu baik.

Ketiga, menerapkan Syariat Islam secara kaffah oleh negara dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan penerapan tersebut maka sistem pendidikannya berbasis Islamgenerasi muda terwujud kepribadiannya sesuai Islam. Termasuk pemenuhan kebutuhan pokok rakyatnya sesuai Islam sehingga rakyat terhindar dari kejahatan.

Selain itu, untuk menghapus semua hal yang merusak Aqidah dan ketaatan setiap muslim dengan cara memblokir konten pornografi pornoaksi serta konten negatif, menutup pabrik miras dan narkoba. Untuk membuat effek jera kepada rakyat yang melakukan maksiat, maka negara harus menegakkan sanksi Islam sebagai tindakan atas setiap pelanggaran Syariat Islam.

Pilar-pilar tersebut hanya akan berjalan secara sempurna dan berkesinambungan manakala ada aturan Islam yang diterapkan dalam sebuah bingkai Negara Daulah Khil4f4h. Dengan Khil4f4h banyak generasi unggul cemerlang baik dalam bidang Iptek dan Imtaq. Semoga Pertolongan Allah Swt akan tegaknya Negara Khil4f4h Rasyidah Ala Minhajinnubuwah yang kedua diridhoi dan disegerakan. Aamiin

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 14

Comment here