Surat Pembaca

Naiknya Angka Bunuh Diri

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Baru-baru ini, wargi Bandung dikejutkan dengan tergantungnya seorang pria di Flyover Cimindi Bandung, Jumat dini hari (28/6/2024). Polisi mengatakan, bahwa pria yang tewas diduga bunuh diri ini, berprofesi sebagai guru honorer di salah satu sekolah di Bandung. www.liputan6.com-30/06/2024

Tak hanya di Bandung, bahkan kasus bunuh diri tertinggi di Indonesia, di juarai oleh Bali. Menunjukkan kasus bunuh diri, telah merata di seluruh Indonesia.

Dokter spesialis kejiwaan atau psikiater RSUP Prof Ngoerah, Anak Ayu Sri Wahyuni menjelaskan penyebab tingkat bunuh diri di Bali paling tinggi di Indonesia. Ia mengatakan penyebabnya adalah meliputi faktor biologis dan psikososial.

Penyebab pertama yaitu faktor biologis, sebab memang ada kelainan mental pada seseorang seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar. Adapun faktor yang kedua psikososial, yaitu seperti kasus seseorang yang terjerat utang dan terutama saat ini pada marak pada kasus pinjol (pinjaman online). Menurutnya, budaya cepat viral dalam kasus bunuh diri, berpengaruh terhadap tingginya kasus bunuh diri. www.cnnindonesia.com-02/07/2024

Problem Kasus Bunuh Diri

Masyarakat hari ini yang mengalami depresi, umumnya memiliki tiga problem yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Tiga problem itu adalah rentannya kesehatan mental, berkaitan dengan keluarga/pendidikan dan masalah ekonomi.

Problem pertama yaitu rentannya kesehatan mental. Budaya flexing, setidaknya memberikan banyak andil bagi seseorang yang memiliki masalah kesehatan mental, untuk mudah frustasi dan tidak pandai bersyukur. Enggan untuk mau berusaha, hanya sibuk untuk membandingkan kehidupan dirinya dengan kehidupan orang lain. Mudah menyerah dan putus asa, hingga berujung pada depresi atas hidup yang ia miliki.

Tak jarang rentannya kesehatan mental seseorang bermula dari faktor problem kedua, yaitu karena faktor keluarga dan pendidikan. Tidak dekatnya anak dengan orang tua, pertengkaran antara ayah-ibu atau anak-orang tua, kasus KDRT, dan bercerainya orang tua, menjadi beberapa faktor sebab anak memiliki masalah dalam kesehatan mentalnya. Anak terdidik dengan lingkungan yang kurang bahagia. Wajar jika mental anak begitu rapuh.

Kasus depresi yang berujung kepada bunuh diri, diperparah sebab ekonomi hari ini yang semakin sulit. Iming-iming kemudahan pinjaman online (pinjol), seolah menjadi angin segar atas carut marut masyarakat yang terjerat kemiskinan.

Pandangan Islam

Islam adalah agama yang diturunkan oleh Rabb semesta alam untuk seluruh manusia. Islam adalah sistem kehidupan yang paripurna, dan pas ketika diterapkan. Dalam hal ini, Islam memandang masalah bunuh diri adalah masalah negara. Maka ini yang akan dilakukan negara (Khilafah) yang menerapkan hukum-hukum-Nya:

Pertama, Negara wajib menjaga jiwa (kesehatan mental) warganya secara keseluruhan. Suasana ketakwaan akan dibentuk baik didalam keluarga, masyarakat dan Negara. Aktivitas media sosial juga akan disuasanakan oleh Islam. Tidak akan ada akses sedikit pun, bagi seseorang untuk terinspirasi bunuh diri. Sebab tidak akan ada penayangan film/ berita tentang bunuh diri. Karena haramnya aktivitas bunuh diri, maka Negara akan memberikan solusi yang solutif. Rasulullah Saw bersabda :

“Barang siapa membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu, maka nanti pada hari kiamat ia akan disiksa dengan sesuatu itu.” (Muttafaq Alaih)

Kedua, Negara akan memfasilitasi bagi para laki-laki (suami), agar memiliki pekerjaan. Dengan pemastian yang dilakukan Negara agar setiap laki-laki bekerja, meminimalisasi untuk para perempuan (ibu) terbebani dalam hal ekonomi. Akhirnya, ibu bisa dengan tenang menjalankan perannya dirumah dalam hal mengurus dan mendidik anak-anaknya. Anak-anak akan terpenuhi rasa kasih sayang dan rumah akan dipenuhi kehangatan juga penuh cinta dari ayah-ibu.

Ketiga, Negara akan menutup semua akses sistem riba. Baik dalam bentuk riba (pinjaman berbunga) bank, renternir, perseorangan/swasta hingga pinjol. Justru, Negara akan memastikan agar semua warganya mendapatkan hak pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya secara cuma-cuma.

Dengan konsep seperti ini, bisa dipastikan meroketnya fenomena bunuh diri akan terhenti. Sebab Negara (Khilafah) akan menseriusi masalah bundir dan Negara akan bertanggung jawab penuh atas penyelesaianya

Wallahu ‘alam bi shawwab

Ummu Kahfi, Bandung-Jawa Barat

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 19

Comment here