Surat Pembaca

Nasib PMI Illegal, Tak Kunjung Usai

blank
Bagikan di media sosialmu

Nasib PMI Ilegal Tak Kunjung Usai

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengungkapkan bahwa pemerintah terus melakukan upaya negosiasi guna mengevakuasi pekerja migran Indonesia (PMI) yang secara ilegal ditahan di dua negara tetangga, yaitu Myanmar dan Kamboja. Pemulangan dan penyelamatan PMI ilegal di dua negara tersebut terkendala oleh lokasi mereka yang berada di wilayah konflik. Para korban yang terperangkap dalam permainan sindikat ini tergoda oleh janji gaji atau upah yang tinggi sehingga memutuskan untuk berangkat dan bekerja di sana.

Beliau juga merinci bahwa setidaknya ada 25 Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di wilayah konflik yang dikuasai oleh kelompok bersenjata di Myanmar. Termasuk di antaranya adalah 11 warga Singkawang, Kalimantan Barat, yang hingga saat ini belum berhasil dipulangkan. Untuk Kamboja dan Myanmar sendiri negara sudah berhasil mengevakuasi atau memulangkan sebanyak 1.400 orang warga Indonesia. Ini telah menjadi tren dalam satu tahun terakhir (https://www.suarakalbar.co.id 24/05/2023).

Faktanya kondisi ekonomi pascapandemi membuat masyarakat mudah tergiur iklan-iklan pekerjaan dengan iming-iming gaji besar. Selain itu, sindikat penipuan kerja ini sudah bekerja sistematis, mereka paham bagaimana cara bermain cantik sehingga masyarakat percaya.

Selain itu, kasus semacam ini sebenarnya bukan yang pertama, banyak sindikat penipuan kerja yang sudah bergerak lama, dan target pasarnya sama. Orang orang yang sedang mencoba menaikkan taraf hidupnya. Jika beberapa tahun lalu yang terjerat banyak dari kalangan grass root, kini kalangan berpendidikanpun tak luput. Karena saat ini desakan ekonomi nyata dirasakan oleh semua elemen.

Sayangnya masyarakat yang terlanjur terjebak tidak memiliki pelindung. Diakibatkan masalah borderline tiap daerah, kemudian wibawa militer indonesia, kamboja, atau filipina yang kalah dari para pemberontak di daerah konflik tersebut akhirnya penyelematan sulit dilakukan. Padahal ada nyawa menunggu dengan penuh harap untuk diselamatkan.

Inilah realita pilu dunia dalam cengkraman kapitalis. Rakyat sulit untuk mengembangkan ekonomi dalam negeri sehingga mencari peruntungan diluar, malangnya negara ini seakan tidak memiliki kekuatan untuk melindungi warganya.

Islam saat masa berdiri dulu terkenal dengan militernya yang tangguh, hingga membuat gentar musuh musuhnya. Selain karna memang ditempa dengan baik, niat meraih karna Allah menyempurnakannya.

Selain itu, khalifah dan jajarannya akan senantiasa berusaha untuk menstabilkan ekonomi dalam negeri, menjamin kebutuhan dasar ummat (kesehatan dan pendidikan) sehingga masyarakat bisa sejahtera.

Nurafifah
Pontianak-Kalbar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 4

Comment here