Oleh: Dwi Puspaningrum
Nak, selamat datang di negeri jenaka
Negeri tempat kamu singgah
Negeri tempat kamu tumbuh
Negeri tempatmu berbenah
Nak, biar ibumu kisahkan barang sejenak
Negeri nan kaya raya loh jinawi
Namun, digerogoti
Nak, di negeri jenaka ini ada seorang pemimpin
Katanya bak Umar Bin Khattab
Nyatanya suka main petak umpet
Kala rakyat berbondong-bondong menghadap
Nak, jangan heran, ya, ada juga pencuri kelas kakap
E, tapi tertawa-tawa
tanpa dosa diliput media
Nak, ada juga yang ngakunya gangguan jiwa
Setelah bacok ulama
E, taunya punya akal sempurna
Nak, pilu hati ibumu
Ada orang tabur kebaikan di dunia maya
E, tapi dikurungi juga
Pemecah belah umat katanya
Nak, sendu hati ibumu
Ada yang tega siram air keras
hingga mata buta
E, tapi hanya penjara setahun saja
Nak, di akhir zaman ini
Negeri jenaka rupanya semakin menjadi-jadi
Ah … tapi, tak akan lama lagi
Nak, negeri tempatmu berbenah ini
Akan berganti negeri penuh berkah llahi
Iya, bersama generasi-generasi Qur’ani
Nak, pastikan itu kamu
Anak salehnya Ibu Bapak
Yogyakarta, 17 Oktober 2020
Views: 17
Comment here