Syiar IslamTabligul Islam

Orang Tuaku, Pahlawanku

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Muthi’ah Syahidah (Pelajar Kelas 6 STP Khoiru Ummah Balikpapan)

Wacana-edukasi.com — Setiap anak pasti memiliki orang tua bukan? Karena tidak mungkin seorang anak terlahir tanpa orang tua. Apakah menurut kalian, orang tua kalian itu pahlawan? Kalau menurut saya, iya. Mengapa? Karena mereka adalah satu-satunya orang yang menjaga kalian dari kecil hingga besar. Mungkin ada jugalah orang yang pernah menjaga kalian saat kecil, namun tak sesering orang tua kalian. Yang tak pantang pernah menyerah untuk mengajari kalian cara berjalan, merangkak, duduk, sampai kalian bisa berlari seperti sekarang. Lantas hal apa yang membuat kalian tak menganggap orang tua kalian sebagai pahlawan? Sebagai super Hero?

Tentu kalian pernah mendengar tentang super hero kan?.Seperti sekelompok atau seseorang yang menyelamatkan dunia. Di dalam dunia film ada banyak sekali super hero. Mulai dari Ejen Ali, Boboiboy, sampai super hero dari barat, seperti Avenger.Tapi tentu disini kita tidak akan membahas tentang kehebatan/kekuatan mereka. Karena disini kita akan fokus kepada judul diatas, tentang orang tua, yang mungkin bisa kalian sebut sebagai: Umi-Abi, Mama-Papa, Ayah-Bunda, atau sebutan lainnya (yang terbiasa kalian sebut sehari-hari).

Orang yang jasanya tak pernah terlupakan bagi diri kalian, para pembaca. Mungkin orang tua kita tidak menyelamatkan dunia, tapi merekalah yang telah menyelamatkan kalian dari kekejaman orang-orang. Yang selalu membela kalian, yang selalu bangga akan kelahiran kalian. Yang selalu mendoakan kalian ketika beliau berdua sholat tahajjud di sepertiga malam. ‘’Ya Allah lindungilah anakku, sayangilah mereka, jadikanlah mereka orang yang sukses dunia akhirat ya Rabbi..’’ Ini lah doa yang selalu dipanjatkan orang tua kalian untuk anak-anak nya. Mereka ingin kalian itu menjadi anak-anak yang sholih, yang taat kepada syariat Islam. Maka janganlah kalian kecewakan mereka dengan sikap kalian yang membuat beliau meneteskan air mata, sedih karena melihat tingkah laku buruk anak nya. Jangan sampai kalian melakukan nya ya.. Walaupun orang tua kita dirumah, mengomel sepanjang hari, tanpa henti. Dan yang di omeli itu-itu aja, jadi bosan mendengarnya. Tapi, walau bosan, kalian harus tetap mendengarkannya, karena itu adalah salah satu dari sebagian adab kepada orang tua.

Ibu adalah seorang wanita yang merawat kalian dari kecil hingga besar. Yang mengandung kalian selama sembilan bulan. Beliau tak mengeluh sedikit pun tentang betapa berat nya calon bayi yang ia kandung. Yang menimang-nimang kalian, ketika kalian menangis di malam hari. Menyanyikan sholawat agar kalian tenang. Lantas apa yang kalian lakukan kepada beliau ketika kalian besar?. Membantah beliau, menyakiti hati beliau?.Sungguh tega dan durhaka sekali anak yang melakukan hal ini. Mereka tak ingat siapa yang mengandung mereka selama sembilan bulan di perutnya, yang merawatnya ketika ia sakit. Lantas ketika kalian sudah besar, sudah bisa merawat diri kalian sendiri, meninggalkan ibu kalian begitu saja, mengusir nya dari rumah dan kehidupan kalian.

Jangan kan mengusir beliau, mengucapkan kata-kata ‘ah’ saja kepada beliau sudah tidak boleh. Apalagi mengusir nya..durhaka sekali..Padahal kan surga itu ada di bawah telapak kaki ibu. Ibu kalian bisa saja berkata kepada Allah seperti ini:’’Ya Allah, jangan engkau masukkan anakku ke surgamu..’’. Dan, kalau sudah ibu kalian berkata seperti itu, haram lah surga itu bagi kalian. Tapi, tentulah ibu kalian tak tega melakukan hal ini, beliau pasti akan memaafkan kesalahan anak nya. Sungguh baik ya ibu kita..

Ayah adalah seorang pria yang perkasa dan kuat. Yang selalu membanting tulang siang malam hanya untuk memberi kalian makan. Beliau rela dibentak orang, diperintah orang hanya untuk memberikan apa yang kalian mau. Walau pun beliau tak mampu, akan tetapi beliau pasti akan mengusahakannya. Beliau rela mengorbankan waktu untuk menemani anaknya bermain, menyenangi hati anak-anak nya. Beliau lah yang nanti akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT, orang pertama yang akan ditanya Allah tentang keluarga nya. Karena beliau adalah kepala keluarga dan pemimpin di dalam rumah tangga.

Karena itu, sayangilah kedua orang tua kalian, seperti kalian menyayangi diri kalian sendiri. Anggap saja orang tua kalian itu seperti super hero di film kesukaan kalian. Seharusnya sih kita lebih mecintai mereka dari pada super hero favorit kalian sekali pun. Karena sebenarnya jasa mereka lebih besar dari pada jasa super hero khayalan yang kalian sukai. Contoh lah sahabat-sahabat nabi terdahulu, yang selalu memuliakan orang tua mereka. Seperti Uwais Al-Qarni, Mus’ab Bin Umair, dan sahabat-sahabat nabi lainnya. Jadikanlah mereka sebagai panutan dan teladan-teladan kalian. Karena merekalah orang yang mencintai dan menyayangi orang tua nya melebihi cintanya kepada film super hero khayalan yang kalian gemari seperti sekarang. Ingatlah selalu, diri kalian ini sekarang hanya berperan sebagai anak.

Dan tugas kalian sebagai seorang anak yang usia nya lebih kecil dari pada orang tua adalah menghormati beliau. Maksud saya hormat itu bukan seperti hormat ketika di upacara bendera ya..Bukan, bukan itu, tapi maksud saya, hormatilah orang tua kalian. Seperti dari tata cara berbicara di hadapan beliau, bilang permisi dan meminta izin sebelum lewat/berjalan di hadapan beliau, dan masih banyak lagi prinsip-prinsip dan adab-adab yang harus kalian lakukan kepada orang tua kalian. Bersikaplah sesopan-sopannya yang kalian bisa dihadapan orang tua kalian. Karena, tanda-tanda kalian bisa masuk ke surga adalah, dengan ridho nya orang tua kalian kepada diri kalian. Semoga ketika kalian selesai membaca artikel ini, kalian bisa sadar dan ingat akan jasa orang tua kalian kepada kalian.

Wallahu’alam bi shawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 3028

Comment here