Surat Pembaca

Palestina Butuh Bantuan

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Masitah (Penggiat Media Maros)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, sudah memasuki bulan kedua sejak dilancarkan 7 Oktober lalu. Serangan-serangan brutal Negeri Zionis telah menewaskan sekitar 18 ribu orang, dengan mayoritas anak-anak dan perempuan. Warga sipil terus berlarian tak tahu arah, mencari tempat aman lantaran berulang kali diperintahkan untuk evakuasi. Dari utara ke selatan, hingga ke ujung selatan lagi, mereka harus terus berpindah demi menyelamatkan nyawa di dalam “penjara terbuka”. (cnnindonesia.com)

Sudah 100 hari kekejaman zionis belum berakhir, bahkan menunjukkan peningkatan intensitas tindak kekerasan. Beberapa titik penting di perkampungan Gaza habis diluluh lantakan. Telah banyak pula korban jiwa dari penyerangan yang dilakukan, mulai dari perempuan hingga anak-anak menjadi korban. Rumah sakit yang merupakan tempat perawatan korban berjatuhan pun menjadi incaran pemboman. Krisis pun mulai terjadi disana. Mulai dari air bersih, obat-obatan, pasokan makanan, listrik dan lainnya mulai sulit di dapatkan. Hal ini dipicu oleh pencegatan yang dilakukan oleh daerah sekitar untuk mempersulit warga yang masih bertahan.
100 hari atau hari ke-100 genosida di Gaza, Palestina, Minggu (14/1/2024).

Sejak balasan Israel atas penyerangan Hamas 7 Oktober 2023, tercatat sudah sebanyak 23.843 orang warga Palestina yang tewas dan lebih dari 60.317 lainnya luka-luka. Protes pro-Palestina di seluruh dunia – dari Johannesburg hingga Washington, DC – menyerukan diakhirinya serangan Israel ke Gaza. Serangan semalam oleh tentara Israel terhadap sebuah rumah di Rafah menewaskan 14 orang Palestina, termasuk seorang anak perempuan berusia dua tahun.(tribunnews.com)

Banyaknya korban yang meninggal pun tak semua bisa dikuburkan. Bahkan saat ini di waspadai munculnya serangan penyakit akibat kondisi yang tak sehat dan baik. Sungguh miris, sejak tahun 1947 – sekarang zionis tak pernah berhenti menyerang Palestina. Puluhan ribu bahkan jutaan nyawa telah melayang akibat serangan ini. Yang paling menyayat hati adalah diamnya penguasa negeri kaum muslim. Diam membisu seolah tutup mata atas apa yang terjadi di Palestina. Sekalipun ada yang bersuara, tapi malah di bungkam, diancam bahkan di serang balik.

Lucunya pembelaan yang dilakukan oleh zionis, seolah menjadi korban atas kekacauan yang mereka lakukan. Bahkan negara-negara besar mendukung mereka habis-habisan dengan dalih membela kebenaran. Zionis tak lagi takut akan hukum internasional, sebab memiliki kesatria baja hitam yang selalu siap membela mereka.

Apakah cukup dengan terus membantu pasokan makanan, pemenuhan kebutuhan primer lainnya dapat menyelesaikan konflik disana? Sudah begitu banyak manusia datang untuk membantu warga Palestina baik disana maupun negeranya masing-masing. Namun yang terjadi zionis makin menjadi-jadi menunjukkan kesombongannya atas penguasaan wilayah di Palestina.

Kaum muslim Palestina jelas membutuhkan bantuan, khususnya tentara muslim yang akan membantu perjuangannya. Sayangnya negeri muslim tidak banyak yang membantu untuk melenyapkan penjajah. Dan yang dapat membantu pun mengalami keterbatasan akibat adanya hukum-hukum internasional dan sekat nasionalisme yang menghalangi satu negara masuk negara lain. Palestina membutuhkan adanya pergerakan dunia Islam untuk membangkitkan umat, yang mampu mewujudkan bantuan nyata dari negeri-negeri muslim berupa pengiriman tentara. Agar kemenangan dari perjuangan ini segera terealisasikan dan kaum muslim disana bisa bebas menjalankan kehidupannya, beribadah, jual beli dan lain sebagainya.

Sudah waktunya negeri kaum muslim bersatu dan bangkit dalam sebuah kepemimpinan yang satu. Sudah saatnya para penguasa negeri muslim sadar atas apa yang menimpa kaum muslim di Palestina. Bukan itu saja, beberapa kaum muslim di negeri lainnya juga tertindas dan mengalami genosida akibat tidak adanya yang melindungi mereka. Para penguasanya sibuk dengan kepentingan masing-masing, membuat tatanan kehidupan masyarakat menjadi hancur berantakan.

Ketakwaan individu hilang, bahkan ajaran islam dikriminalkan dan didiskriminasikan, hukum-hukumnya Islam dilucuti, Nabi dinistakan, Al-qur’an dibakar, bahkan ajaran Islam dimodifikasi seolah mengikuti perkembangan zaman, lalu mau sampai kapan semua ini didiamkan?

Solusi tuntas pendudukan Palestina dan seluruh kaum muslim dunia, hanya akan tuntas dengan keberadaan Khilafah. Khilafah akan membebaskan Palestina dengan segenap kemampuan karena menjadi kewajibannya sebagai pelindung kaum muslim. Menyatukan seluruh negeri kaum muslim dan membebaskannya dari kungkungan sistem Kapitalisme-Sekuler yang mengikatnya. Mengembalikan dan menerapkan seluruh aturan-aturan syariat Islam, dengan begitu maka akan tercipta iklim kehidupan yang lebih baik.

Sudah sepantasnya umat berjuang bersama untuk menegakkan khilafah. Karena jalan ini tidak bisa terwujud jika dilaksanakan secara individu maupun organisasi saja, melainkan bersatunya seluruh kaum muslim dari manapun dan apapun latar belakangnya.

Tidak ada pilihan lain lagi bagi kaum muslim kecuali terus maju untuk mengembalikan kehidupan Islam sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Wallahu’alam

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 12

Comment here