Surat Pembaca

Palestina, Butuh Persatuan Umat

Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Sudah lima belas bulan sejak Oktober 2023, hingga saat ini penjajah Zionis Yahudi terus melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Terbaru, Badan Pertahanan Sipil Gaza menyatakan terjadi serangan Israel ke sekolah yang menjadi tempat penampungan ribuan warga Gaza yang mengungsi. Mahmud Bassal, juru bicara badan tersebut mengonfirmasikan akibat serangan brutal di Sekolah Halwa, Kota Jabalia, Gaza Utara telah menewaskan 8 orang termasuk 2 anak-anak dan 2 wanita (cnnindonesia.com, 11/01/2025).

Rudal-rudal entitas penjajah Zionis terus memborbadir wilayah Gaza, baik rumah warga, rumah sakit, bahkan kamp pengungsian. Setidaknya tercatat 46 ribu lebih rakyat Palestina yang sebagian besar warga sipil tewas sejak dimulainya agresi brutal Zionis Israel di Jalur Gaza (detiknews.com, 10/01/2025).

Menyedihkan, walaupun korban terus bertambah, hampir seluruh bangunan rata tanah, nyatanya penguasa negeri kaum Muslim lainnya belum juga terketuk untuk memberi pertolongan. Mereka hanya berkoar-koar telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Padahal, bantuan kemanusiaan saja tidak akan menyelesaikan persoalan secara menyeluruh dan tidak akan menghentikan kejahatan Zionis Yahudi yang terus berulang, bahkan semakin sadis.

Perlu kita tegaskan, persoalan Palestina bukanlah persoalan rakyat Palestina saja, tetapi sejatinya menjadi persoalan seluruh kaum Muslim di dunia. Konflik Palestina juga bukan semata konflik kemanusiaan, tetapi juga persoalan agama. Tanah Palestina adalah tanah milik kaum Muslim, ditaklukkan oleh Khalifah Umar Bin Khattab, dibebaskan oleh Sultan Shalahuddin Al Ayyubi, dan dijaga oleh para Khalifah setelahnya hingga Sultan Abdul Hamid II.

Akar permasalahan konflik Palestina adalah adanya penjajahan dan perampasan yang dilakukan oleh penjajah Zionis Yahudi terhadap tanah kaum Muslim. Namun, kita harus pahami juga bahwa Zionis Yahudi tidak berperan sendiri terkait penjajahan Palestina. Ada peran besar negara-negara imperialis Barat, seperti Inggris yang melahirkannya dan Amerika Serikat yang terang-terangan memberikan dukungan, baik dana dan militer. Di sinilah letak pentingnya kekuatan politik Islam global untuk menghadapi Zionis Yahudi dan para sekutunya.

Pembunuhan dan penghancuran oleh Zionis Yahudi sampai hari ini mengungkapkan kegagalan sistem politik internasional yang dibuat, dipimpin, dan dikendalikan Barat. Semua institusi internasional yang dibanggakan terbukti gagal membawa perdamaian dan menghentikan kekejian entitas penjajah Yahudi. Sementara, hampir seluruh penguasa negeri Islam tidak sunggguh-sungguh peduli dengan kondisi saudara Muslim kita di Palestina. Sekadar simpati palsu, bantuan kemanusiaan, kecaman, solusi dua negara dan genjatan senjata merupakan bentuk pengkhianatan atas perjuangan umat Muslim terdahulu.

Untuk itu, solusi yang bisa mengakhiri penderitaan dan penjajahan rakyat Palestina hanya dengan mengusir dan melenyapkan entitas penjajah tersebut dari bumi Palestina. Tentu saja, butuh persatuan umat pada level global untuk mengokohkan kekuatan yang seimbang menghadapi Zionis Yahudi dan sekutu Baratnya.

Palestina membutuhkan persatuan kaum Muslim di bawah kepemimpinan Khalifah. Kepemimpinan Islam akan menjadi perisai yang mencegah kezaliman dan sebaliknya, akan menjaga kemurnian ajaran Islam. Di bawah komando kepemimpinan Islam akan mengumandangkan seruan jihad untuk menyelamatkan kaum Muslim yang terzalimi. Negeri-negeri Muslim akan mengirimkan tentara-tentara militer untuk menyerbu Zionis Yahudi dan membebaskan Palestina. Penerapan sistem Islam dalam satu komando negara akan menjaga kewibawaan umat Muslim di seluruh dunia. Tentu saja, semua akan terwujud dengan tegaknya kembali Khilafah ‘ala minhaaj an nubuwwah di tengah-tengah umat Muslim.

Galuh Metharia
Ngaglik, Sleman, DIY

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 7

Comment here