Oleh Moni Mutia liza, S.Pd.
Wacana-edukasi.com,.OPINI–Gempulan awan yang sangat panas berada di langit Gaza. Awan yang memancarkan cahaya yang teramat panas siap melelehkan tubuh warga Gaza yang menginginkan hidup dalam kedamaian. Berbagai senjata mematikan terus diarahkan kepada rakyat Palestina, tidak kenal ampun dan berhati lebih kejam daripada iblis. Mereka tidak peduli apakah anak-anak atau wanita yang terluka akibat bom yang mereka jatuhkan, bagi mereka, Palestina harus seutuhnya milik kaum zionis.
Manusia-manusia kesetanan, itulah karakter kaum zionis. Mereka tidak peduli dengan apapun dan menentang siapapun termasuk keputusan internasional terkait senjata militer yang dilarang untuk digunakan karena berdampak sangat berbahaya terhadap manusia dan lingkungan. Sebagaimana yang dilansir oleh media cnbcindonesia.com, 08/10/2024, Sindikat Ahli Kimia Lebanon (SCL) menyebutkan bahwa bom yang digunakan Israel mengandung uranium terdeplesi saat menyerang Lebanon. Bom ini merupakan salah satu senjata yang dilarang penggunaannya.
Menurut Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), kandungan radioaktif yang terdapat pada bom uranium dapat menyebabkan berbagai penyakit jika terhirup. Sementara itu, Laporan Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP) menyebutkan bahwa paparan terhadap kandungan radioaktif tersebut dapat menyebabkan penyakit seperti kanker, gagal ginjal, dan iritasi kulit.
Bukan hanya itu saja, bom lainnya yang digunakan oleh zionis untuk membantai dan melenyapkan penduduk Palestina juga merupakan bom yang dilarang berdasarkan Konvensi Jenewa 1949 yaitu Fosfor Putih yang digunakan zionis laknatullah dalam penyerangan Hamas di jalur Gaza.
Menurut penjelasan Human Rights Watch di situs resminya, fosfor putih adalah zat kimia yang terkandung dalam peluru artileri, bom, dan roket, yang dapat terbakar dengan mudah saat terkena oksigen. Reaksi kimia tersebut menghasilkan suhu yang sangat tinggi, mencapai 815 derajat Celsius. Api dan panas yang ekstrem ini membuat fosfor putih sangat berbahaya ketika bersentuhan dengan kulit manusia.
Sementara itu, menurut penjelasan dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan fosfor putih, terutama yang terdapat pada bom fosfor putih, dapat menyebabkan serangan jantung, iritasi kulit, serta gangguan pada organ vital seperti ginjal, paru-paru, dan hati. Dalam kasus yang sangat parah, paparan fosfor putih bisa berujung pada koma. Karena potensi bahaya yang ditimbulkannya, penggunaan bom fosfor putih dilarang dalam perang oleh hukum internasional, seperti yang tercantum dalam “Protokol 3 Konvensi Senjata Konvensional Tertentu (CCCW)”. (cnbcindonesia.com, 08/10/2024).
Keganasan yang dilakukan oleh zionis yang menjatuhkan bom sebanyak 85.000 ton di Gaza melebihi jumlah bom atom yang dijatuhkan pada perang dunia II dari tahun 1939-1940 sebanyak 50.000 ton. Zionis menunjukkan ke dunia bahwa mereka begitu haus akan tanah palestina dan tidak membiarkan siapapun menjadi penolong Hamas dalam mempertahankan Gaza. Siapapun yang berani menolong maka siap dibumihanguskan sebagaimana yang terjadi di Iran, Libanon, Yaman, dan Suriah.
Korban yang telah berjatuhan dari warga Gaza sebanyak 41.495 jiwa. Menurut laporan yang diterbitkan AFP pada Kamis (26/9/2024), Kementerian Kesehatan di Gaza, yang berada di bawah kendali Hamas, melaporkan bahwa setidaknya 41.495 orang telah tewas selama lebih dari 11 bulan terakhir sejak serangan Israel ke Gaza, (detiknews.com/24/11/2024). Sedangkan Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat agresi tersebut telah mencapai 3.243 orang, sementara 14.134 lainnya dilaporkan terluka, (Indonesiainside.id/12/11/2024).
Di Iran sendiri korban yang meninggal akibat serangan zionis Israel mencapai 85 jiwa. Sebagaimana Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan bahwa berdasarkan evaluasi forensik, hingga saat ini total 84 orang dinyatakan meninggal dan 220 korban cedera telah dirawat di berbagai rumah sakit. (antaranews.com/04/01/2024). Begitu pula korban berjatuhan akibat serangan zionis di Suriah dan Yaman.
Kesombongan zionis hanya bisa dipatahkan oleh kesatuan negeri-negeri Islam. Karena kekuatan yang menjadi satu akan lebih kuat dibandingkan tercerai-berainya negeri-negeri muslim. Justru dengan sekat-sekat nasionalisme yang dibanggakan negeri-negeri muslim menjadi kelemahan atas negeri muslim dan dengan demikian pula negeri-negeri muslim mudah dikendalikan dan ditaklukkan.
Sampai kapan kaum muslimic diam? Sedangkan jumlah korban semakin meningkat. Saudara kita semakin sekarat?
Tidak ingatkah kita akan hadis Rasulullah saw, Beliau bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
Artinya, “Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Muslim).
Rasulullah juga memberikan gambaran tentang keeratan hubungan saling mengasihi dan menyayangi antara sesama orang beriman itu dengan kecintaan dan kasih sayang terhadap diri pribadinya sendiri. Rasulullah saw bersabda:
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
Artinya: “Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah saw, dari Nabi saw bersabda, ‘Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sudah saatnya kaum muslim bersatu dan berpegang teguh pada tali agama Allah. Hanya jalan persatuan ini yang akan menjaga kemarwahan umat Islam dan tersebarnya agama yang benar ke seluruh dunia dengan cara yang terbaik dan diridhoi Allah swt.
Views: 1
Comment here