Surat Pembaca

Palestina Saudara Kita

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Asma Sulistiawati (Pegiat Literasi)

wacana-edukasi.com– Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan Indonesia akan terus mendukung program Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Dia turut mengajak dunia internasional untuk membantu UNRWA. Pada kesempatan itu, Retno menyampaikan keprihatinan atas sikap dunia internasional yang seakan menganggap nasib pengungsi Palestina sebagai sesuatu yang normal. “Padahal para pengungsi Palestina berhak menikmati hidup layaknya kehidupan yang kita jalani,” ucapnya.

Atas dasar itu, Retno mengajak dunia internasional untuk bekerja sama membantu UNRWA. Menurut dia, ada dua hal yang dapat dilakukan untuk membantu UNRWA. Pertama, mengatasi kendala keuangan UNRWA. “Indonesia selalu berikan dukungan atas perpanjangan mandate UNRWA dan kontribusi keuangan,” ujar Retno. Kedua, memastikan bahwa UNRWA melaksanakan tugasnya dengan baik. “Untuk hal ini, Indonesia dukung rencana Sekretaris Jenderal untuk meningkatkan anggaran UNRWA melalui kontribusi wajib,” kata Retno.

Saat ini UNRWA, yang menaungi sekitar 5 juta pengungsi Palestina, tengah menghadapi masalah keuangan. Awal tahun ini, UNRWA mengungkapkan, mereka membutuhkan dana 1,6 miliar dolar AS. Uang itu diperlukan untuk mempertahankan layanan-layanan vital bagi jutaan pengungsi Palestina tahun ini. Mereka berharap komunitas internasional dapat memberikan kontribusi. Dana 1,6 miliar dolar yang dibutuhkan juga akan digunakan untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan pengungsi Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Suriah, dan Lebanon. Komisaris Jenderal Philippe Lazzarini sempat mengatakan masyarakat internasional mengakui peran lembaganya dalam menyelamatkan para pengungsi Palestina. UNRWA turut berkontribusi dalam menciptakan stabilitas di Timur Tengah. (Republika.co.id, 23/09/2022).

Isu mengenai aksi kemanusiaan di Palestina turut disuarakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi selama mengikuti rangkaian sidang Majelis Umum PBB di New York, AS. Menlu Retno menyatakan bahwa Indonesia terus mendukung peran dan kerja United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) atau badan PBB yang bertugas membantu pengungsi Palestina.

Maka bagaimana mungkin membiarkan saudara kita sesama muslim berada di bawah kendali pihak asing (UNRWA) yang notabene biang kerok dari segala kemalangan yang terjadi? Seharusnya jangan, sekali-kali jangan! Apalagi resolusi demi resolusi yang telah berulang kali diluncurkan oleh PBB juga tak kunjung tuntas membuahkan solusi. Sebaliknya, justru semakin menguak sikap hakiki lembaga internasional tersebut terhadap masalah Palestina yang tak lebih seperti macan ompong tiada bergigi.

Sudah seharusnya, solusi bagi saudara Muslim di Palestina dan Muslim dunia adalah ditegakkannya kembali perisai yang akan mempersatukan dan melindungi semua, tanpa kecuali. Dengan diterapkannya syariah secara kafah dalam kehidupan. Tiada pilihan lain. Sabda Rasulullah saw, “Sesungguhnya Al-imam (khalifah) itu perisai, di mana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan -(kekuasaan)-nya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud).

Kelak khalifah yang mewarisi kepemimpinan Rasulullah saw. akan bertindak bagaikan perisai yang melindungi umat. Dengannya akan ada pemimpin layaknya Khalifah Sultan Abdul Hamid II yang dulu menolak mentah-mentah permintaan zionis Yahudi yang datang mengemis tanah Palestina.

Khalifah pula nantinya yang akan memimpin kurang lebih 1,5 milyar Muslim di seluruh dunia untuk berjihad. Karena, hanya dua kata yang tersisa untuk penjajah seperti Israel, khilafah dan jihad. Inilah satu-satunya solusi yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada umat Islam.

Sebagaimana sabda Rasul saw, “Belum akan tiba kiamat sehingga kaum Muslim memerangi kaum Yahudi. Kemudian mereka akan diperangi oleh kaum Muslim sehingga batu dan pohon sampai berkata: ‘Hai kaum Muslim, wahai hamba Allah, inilah seorang Yahudi tersembunyi di belakangku, datangilah dan bunuhlah.” (Seluruh alam akan berkata begitu), kecuali pohon Al Gharghad. Sebab, sesungguhnya ia (pohon itu) tergolong pohon (simpatisan) kaum Yahudi.”
Wallahu’alam

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 6

Comment here