Opini

Palestina Tidak Membutuhkan “Dukungan” Retoris

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Ulfah Sari Sakti, S.Pi

(Jurnalis Muslimah Kendari)

Wacana-edukasi.com — Bukan rahasia umum bahwa negara adidaya Amerika Serikat (AS) senantiasa mendukung Israel, sehingga tidak mengherankan jika organisasi sekelas PBB pun tidak pernah memberi sanksi tegas kepada Israel, atas segala tindakan penganiayaannya terhadap warga Palestina.

Fakta ini membuat umat muslim dunia semakin tersadarkan bahwa hanya dengan persatuan negeri Islam di bawah naungan sistem Islam (khilafah), satu-satunya solusi Palestina. Apalagi organisasi negeri muslim saat ini seperti OKI hanya mampu mengecam dan mengeluarkan solusi yang bersifat diplomatik maupun resolusi saja.

Dikutip dari Republika.Co.Id, pertemuan luar biasa secara virtual oleh Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada tingkat Menteri Luar Negeri (Menlu) dilaksanakan pada Ahad (16/5/2021).

Pertemuan ini menghasilkan resolusi yang diadopsi oleh sesi biasa dan luar biasa KTT Islam dan Dewan Menlu secara historis, OKI melihat tanggung jawab, moral dan hukum umat Islam terhadap perjuangan Palestina dan Al-Quds.

Pertama, mengutuk sekuat tenaga serangan biadab yang diluncurkan oleh Israel yang melawan rakyat Palestina, tanah mereka, dan situs suci, serta menuntut penghentian lengkap dan segera dari serangan.

Kedua, resolusi juga memperingatkan bahwa hasutan, provokasi, ancaman terhadap warga sipil yang tidak bersalah, menyebabkan penderitaan parah bagi warga Palestina.

Ketiga, pertemuan tersebut juga menghasilkan resolusi yang memperingatkan Israel dan pemangku kepentingan lain tentang dampak berbahaya kelanjutan agresi Israel yang disengaja terutama sejak awal Ramadan dan saat Idul Fitri.

Keempat, para Menlu juga menegaskan kembali bahwa Israel adalah kekuatan pendudukan dan tidak memiliki hak sah apa pun atas tanah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur dan Masjidilaqsa/ Al Haram Al Shareef. Menurut pernyataan tersebut, semua tindakan yang merusak statusnya adalah batal demi hukum dan tidak berlaku lagi.

Pada poin terakhir yaitu kedelapan belas, OKI dengan ini juga memutuskan untuk segera melaksanakan kontak yang diperlukan untuk dilaksanakannya resolusi ini serta menyampaikan isinya kepada semua badan terkait untuk menamatkannya.
Senada itu, PBB pun hanya memberikan kecaman tanpa sanksi tegas misalnya embargo. “Kami mengecam semua kekerasan dan segala hasutan untuk melakukan kekerasan dan perpecahan etnis serta provokasi,” kata juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Rupert Colville.
Dia mengatakan, pasukan keamanan Israel harus memberikan kebebasan berekspresi, berserikat dan berkumpul. “Tidak boleh ada tindakan terhadap mereka yang menggunakan haknya secara damai,” ucapnya. (Kompas.Com/11/5/2021).

Israel Terus Menganiaya Warga Palestina

Tanpa diduga setelah sebelas hari saling serang, Israel—Palestina (Hamas) sepakat gencatan senjata. Bukannya gencatan senjata tersebut berlangsung lama, Jamaah yang melaksanakan Shalat Jumat di Masjidilaqsa di Kota Tua Yerusalem Timur diserang polisi Israel. Padahal beberapa jam sebelumnya terjadi kesepakatan gencatan senjata.

Warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki berbondong-bondong ke Masjidilaqsa, Jumat (21/5/2021) pagi.

Mereka merayakan gencatan senjata yang dicapai. Kemudian ingin berbaris dari Masjidilaqsa ke daerah Kota Tua, tetapi polisi Israel menggunakan granat kejut dan bom gas untuk membubarkan mereka.

Serangan itu melukai sejumlah orang, tetapi Bulan Sabit Merah Palestina belum merilis angka berapa banyak orang yang terluka seperti dikutip dari Anadolu (Okenews.com/21/5/2021).

Ingkarnya Israel pada kesepakatan gencatan senjata tersebut bukan hal yang mengejutkan, mengingat dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwa sifat mereka itu di antaranya suka bermusuhan, keras kepala, keras hati, ingkar janji, bakhil, dan tamak. Mereka juga terlibat dalam sejumlah pembunuhan terhadap para nabi yang diutus Allah SWT.

Oleh sebab itu Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk tidak mengikuti mereka, sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah: 120, _”Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka …. Dan janganlah engkau, wahai Nabi Muhammad, bersusah payah mencari kerelaan orang-orang yang ingkar.”

Selain itu, ingkarnya Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata tidak terlepas dari dukungan negara adidaya Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Oleh sebab itu tidak ada solusi lain untuk membebaskan warga Palestina dari penganiayaan Israel, yaitu dengan jalan jihad fisabilillah oleh tentara-tentara di negeri-negeri muslim. Semoga saja para pemimpin di negeri-negeri muslim tersadarkan, bahwa solusi diplomatik dan resolusi yang telah dibuat selama ini tidak akan pernah mampu menghentikan kekejaman Israel. Israel hanya bisa dihentikan dengan senjata.

Wallahu a’lam bishshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 17

Comment here