Surat Pembaca

Pembakaran Al-Quran Terus Berulang

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Lagi, untuk kesekian kalinya penghinaan terhadap Al-Qur’an terjadi. Pada Sabtu, 21 Januari 2023, yang kali ini dilakukan oleh Rasmus Paludan, seorang pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs. Ini adalah aksi yang kedua kalinya, yaitu setelah sebelumnya ia lakukan pembakaran Al-Qur’an pada bulan Agustus 2020 (MMC, 25/01/2023).

Aksi pembakaran tersebut dilakukan di dekat kedutaan besar Turki di Stockholm dan dijaga ketat oleh polisi sebelum Paludan beraksi membakar.

Tentu saja hal tersebut menyulut kemarahan warga Turki. Bahkan pemerintahan Turki membatalkan kunjungan menteri pertahanan Swedia, karena otoritas Swedia mengizinkan rencana pembakaran Al-Qur’an tersebut (REPUBLIKA CO ID).

Kementrian Luar Negeri Pakistan, Arab Saudi, Qatar, Iran, Yordania hingga Mesir menyatakan kebencian dan mengutuk keras atas aksi tersebut. Hanya saja, sangat disayangkan, tidak ada satu pun negara yang melakukan tindakan nyata termasuk Turki. Bahkan meskipun 30 persen penduduk dunia adalah kaum muslim, namun seolah tidak ada yang bisa menghentikan aksi-aksi penghinaan terhadap Al-Qur’an, Rasulullah saw, ajaran Islam dan ulama.

Demikianlah hal itu terus terjadi berulang atas nama Hak Asasi Manusia, berupa kebebasan berpendapat yang lahir dari ideologi kapitalisme Barat. Sehingga penghinaan terhadap Islam tidak mendapatkan sanksi apapun. Ditambah lagi dengan kondisi hilangnya kehormatan dan kemuliaan Islam dan kaum muslimin akibat tidak adanya institusi negara dengan kepemimpinan Islam yaitu Khilafah, semakin terbukti betapa lemahnya kekuatan Islam dan kaum muslimin saat ini. Padahal sejak peradaban Islam tegak di Madinah yang dipimpin oleh Rasulullah saw sampai pada masa kakhilafahan yang berakhir tahun 1924, upaya penghinaan terhadap Islam selalu mampu digagalkan. Sultan Abdul Hamid II bahkan siap mengobarkan jihad untuk melawan penghinaan terhadap Rasulullah saw.

Ketiadaan kepemimpinan Islam bahkan ternyata tidak hanya menjadikan Islam dihinakan oleh musuh-musuh Islam, namun juga menjadikan hukum-hukum Islam dicampakkan, digantikan dengan hukum buatan manusia. Al-Qur’an menjadi sebatas pengingat masing-masing individu dan sekedar bacaan dan hafalan yang dibanggakan. Padahal sejatinya penjagaan terhadap Al-Qur’an adalah dengan mengimplementasikan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan individu, masyarakat dan negara.

Semoga Allah swt segera menghadirkan kepemimpin sejati yaitu kepemimpinan Islam yang mengajak kepada ketaatan hanya kepada Allah swt dengan menerapkan hukum Allah swt secara keseluruhannya dan menjadi perisai bagi kehormatan Islam dan kaum muslimin dari para musuh Allah yang tak kan pernah berhenti dalam upaya melemahkan kaum muslimin dan memadamkan cahaya keagungan Islam.

Penulis:
Leyla
Dramaga, Bogor

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 8

Comment here