wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Pembangunan-pembangunan infrastruktur baik di tingkat nasional maupun daerah dapat memberikan peranan yang sangat penting demi mempercepat pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga dapat mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan tentunya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Oleh karena itu, Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur yang handal. Karena ketersediaan infrastruktur yang handal merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi maupun pertumbuhan dunia usaha termasuk pembangunan jalan tol maupun jembatan.
Kondisi ekonomi dunia yang saat ini tengah menjadi sorotan setelah badai krisis yang menerpa eropa, hal ini akan memberikan dampak sedikitnya kepada Indonesia, namun Indonesia dipercaya akan mampu terus bangkit jika mampu berkonsentrasi pada pemberdayaan produk-produk domestik dan terus melakukan pembangunan infrastruktur berkualitas sehingga Indonesia mampu melakukan pemerataan kesejahteraan rakyatnya.
Akan tetapi hal itu tidak sejalan pada apa yang telah dikatakan pemerintah. Pembangunan infrastruktur baik jalan yang bagus maupun jembatan yang kokoh hanya dapat dinikmati diperkotaan saja. Banyak sekali daerah-daerah kabupaten atau desa yang belum tersentuh pembangunan infrastruktur yang baik dan bagus untuk membangun perekonomian masyarakat disana. Jadi pemerataan kesejahteraan yang dikatakan hanyalah dapat dinikmati bagi kalangan elit saja.
Sebanyak 28 orang warga di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat mengalami luka-luka akibat terjatuh dari jembatan gantung yang putus. Lima orang di antaranya mengalami patah tulang. Insiden ini terjadi saat rombongan warga menonton lomba tangkap bebek memperingati HUT ke-78 RI dari atas jembatan tersebut.
“Benar telah terjadi peristiwa jembatan putus, jumlah korban 28 orang. 23 orang alami luka ringan dan berat, 5 orang lainnya alami patah tulang,” kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar Daniel, Jumat (18/8) dikutip dari detik.com. Peristiwa itu terjadi di aliran sungai di Kecamatan Nanga Taman, pada Kamis (17/8) sekira pukul 16.00 WIB. Jembatan diduga putus karena kelebihan beban.
Dalam sistem Islam pembangunan infrastruktur dibangun sangatlah berbeda dengan sistem kapitalisme. Karena dalam Islam, penyediaan dan pengelolaan infrastruktur publik merupakan tanggung jawab negara. Arahnya adalah untuk memberikan kemaslahatan umum, yang berpegang teguh pada kesesuaian terhadap hukum syariat.
Rasulullah saw. bersabda, “Pemimpin yang memimpin rakyat adalah pengurus dan ia bertanggung jawab pada rakyat yang ia urus.” (HR Bukhari).
konsep pembangunan infrastruktur publik dalam Islam berada di bawah tanggung jawab khalifah. Ini menjadikan kemaslahatan masyarakat sebagai prioritas utama. Secara finansial tidak akan membebani keuangan negara karena ditopang dengan sistem ekonomi Islam.
Sistem ekonomi Islam, dengan APBN syariahnya, memiliki sumber pendanaan secara garis besar berasal dari beberapa pos, yakni (1) harta milik umum yang dikelola negara, seperti barang tambang, dsb.; (20 fai, kharaj, ganimah, jizyah, dan harta negara lainnya; (3) harta zakat; serta (4) sumber pemasukan temporal, seperti infak, wakaf, dsb.[13]
Dengan perolehan ini, tidak sulit untuk mewujudkan pembiayaan pembangunan infrastruktur berlangsung berkelanjutan (sustainable infrastructure) yang memperhatikan aspek lingkungan serta keamanan dan kenyamanan rakyat baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Linda Anggraini
Pontianak-Kalbar
Views: 20
Comment here