Oleh : Ummu Anggun
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Miris sekali melihat banyaknya kasus KDRT yang kemudian menyebabkan banyaknya nyawa melayang sia-sia, bahkan para pelaku juga korbannya adalah individu yang sejatinya saling mengenal bahkan terikat dalam sebuah ikatan suci yakni pernikahan.
Seorang suami bernama Nando (25 tahun) tega membunuh istrinya Mega Suryani Dewi (24) di rumah kontrakannya di Kampung Cikedokan, RT 01, RW 04, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (7/9/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusna Wati mengatakan, Nando membunuh istrinya karena kesal ketika ditanya masalah uang belanja. “Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku dan korban sempat cekcok masalah ekonomi,” kata Rusna di Mapolsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (13/9/2023)
Kehidupan dalam Sistem Sekuler Kapitalis
Sulitnya memenuhi kebutuhan ekonomi dalam sistem kapitalis saat ini tentu menjadi salah satu penyebab goncangnya kehidupan berumah tangga, harapan untuk hidup damai sejahtera dalam bingkai keluarga bahagia hanya menjadi isapan jempol belaka tatkala dihadapkan dengan fakta yang dialami, sulitnya mencari penghidupan yang layak saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sungguh menjadi kado pahit bagi para suami, tentu jika tidak dilandasi dengan faktor keimanan akan sangat mudah terjadi perceraian bahkan pembunuhan karena faktor sulitnya ekonomi, meski jika kita cermati ternyata kasus KDRT tidak hanya terjadi dikalangan kelas ekonomi kebawah saja tetapi juga dari kalangan kelas ekonomi menengah bahkan atas, tentu penyebabnya adalah faktor keimanan.
Perilaku kasar dan bahkan tega menghilangkan nyawa orang terdekatnya lahir dari sistem sekuler kapitalis yang menjauhkan agama dari kehidupannya, sistem ini melahirkan individu-individu yang tidak takut akan azab di akhirat kelak, bebas melakukan kemaksiatan tanpa merasa bahwa kelak setiap perbuatan akan di mintai pertanggungjawaban.
Buruknya sistem saat ini juga menunjukkan mandulnya sistem hukum di negeri ini yang tidak mampu memberikan efek jera bagi pelaku tindak kejahatan. Harga sebuah nyawa terasa begitu murah di negeri ini padahal dalam sebuah hadist dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingkan terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).
Betapa hadist tersebut mengingatkan kepada kita bahwa satu nyawa sangatlah berharga di sisi Allah SWT tetapi ternyata tidak demikian dalam sistem liberal saat ini, Naudzubillah.
Kehidupan Dalam Sistem Islam
Di dalam sistem islam tidak akan terjadi carut marutnya kehidupan ekonomi, individu individu yang tidak mempunyai pekerjaan akan diberikan pekerjaan dan penghidupan yang layak oleh negara, negara mempunyai pemasukan tetap dari beberapa sektor guna menjamin keberlangsungan kehidupan rakyatnya, yakni :
Pertama, Fai’ yaitu harta yang di pungut dari non muslim yang mereka hidup di wilayah taklukan/ wilayah kekuasaan islam dan didapatkan tanpa peperangan.
Kedua, Ghanimah yakni harta yang diperoleh dari hasil peperangan
Ketiga, Kharaj dan Jizyah yaitu pajak yang di pungut dari non muslim yang hidup dalam naungan negara islam
Keempat, Usyur dan Khumus yakni harta yang di pungut dari perdagangan ahludzzhimmah dan penduduk darul harbi yang melewati daerah perbatasan negara islam sebagai hak kaum muslim.
Dari beberapa sektor pemasukan tetap itu akan di keluarkan untuk kepentingan rakyat sehingga tidak ada individu-individu yang sampai menghilangkan nyawa orang lain untuk memenuhi hajat hidupnya.
Khatimah
Akidah Islam menjadi satu-satunya landasan dalam mengarungi bahtera kehidupan, keimanan menjadi perisai agar tetap dalam kesabaran saat menghadapi cobaan di tengah sulitnya kehidupan.
Sudah seharusnya negara hadir menjadi obat penenang untuk rakyatnya, periayahan umat ada di tangan pemimpinnya, negara harus bisa memberikan jaminan atas penghidupan yang layak bagi rakyatnya juga jaminan keselamatan atas jiwanya, juga dibutuhkan pengaturan yang benar dari negara agar tercipta keluarga yang harmonis.
Namun menjadi sebuah keniscayaan dalam sistem saat ini untuk terwujudnya kehidupan yang sejahtera karena hakikatnya kesejahteraan hanya akan terwujud dalam naungan negara islam yang menerapkan sistem islam di seluruh lini kehidupan bukan seperti yang terjadi sekarang ini.
Wallahu a’lam bisshowab
Views: 22
Comment here