Opini

Pemuda yang Cerdas

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Ummu Taqiyyah (Aktivis Muslimah Peduli Negeri)

Wacana-edukasi.com — Demo menolak UU Cipta Kerja yang disahkan oleh DPR menuai respon dari seluruh elemen masyarakat, seperti pelajar dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa yang biasanya identik dengan tawuran kini mulai sedikit berpikir secara dalam.

Mereka melek politik dan peduli akan perubahan di masyarakat. Melihat kondisi ini, muncul respon dari pejabat dan aparat, dimana pihak kepolisian mengatakan pelajar dan mahasiswa yang ikut berdemo, akan sulit untuk memiliki Surat Keterangan Cacat Kriminal (SKCK) sebagai persyaratan melamar pekerjaan. Administrasi ini dipersulit karena ingin memberikan efek jera bagi para pelajar dan mahasiswa yang ikut berdemo (BBC.news.Indonesia).

Lumrah, akan menjadi setali tiga uang, Kemendikbud pun mengeluarkan Surat Edaran (SE) berupa imbauan kepada mahasiswa agar tidak ikut berdemo pasal Omnibuslaw (news.detik .com).

Sungguh kebijakan yang absurd dimana negeri ini mengusung demokrasi, yang katanya memberikan kebebasan berpendapat kepada rakyatnya, tetapi kenyataannya pendapat rakyat dikebiri dengan berbagai macam peraturan yang nantinya mempersulit rakyat. Dengan dalil bahwa berdemo melanggar hukum.

Secara teori, demokrasi menjadikan rakyat sebagai pemegang kekuasaan, tetapi pada faktanya para penguasa dan pemilik modal besar yang sesungguhnya menentukan berbagai arah kebijakan, hal ini terlihat dari UU Omnibus Law yang dihasilkan.

Apa yang dilakukan pelajar dan mahasiswa adalah suatu hal yang wajar, ketika rakyat tertindas dengan kebijakan yang pro pemilik modal. Hal ini menunjukan tingkat pemikiran pemuda yang mulai cerdas melihat kerusakan yang diakibatkan oleh sistem aturan yang berlaku.

Mulai lahir pemuda-pemuda yang memiliki pemikiran merdeka dan cerdas. Mereka ketika melakukan sesuatu memiliki tujuan dan terget yang jelas. Namun, pemikiran yang merdeka juga harus diiringi dengan pemahaman yang benar tentang akar masalah yang mendera negeri ini bukan sekadar produk UU Cipta Kerja saja, tetapi juga sistem aturannya.

Pemuda sebagai agent of change/agen perubahan yang ditangan merekalah negeri ini akan dilanjutkan ke depan. Jikalau para pemuda hanya menyibukan diri dengan dirinya dan hobi mereka yang tidak terarah, maka sungguh kondisi negeri ini akan memburuk.

Saatnya para pemuda bangkit dengan pemahaman yang benar, yaitu pemahaman Islam sebagai solusi dalam kehidupan. Sehingga, dapat membangun kesadaran politik Islam yang meniscayakan perubahan hakiki dengan bergantinya sistem bukan sekadar personal. Dengan sistem inilah kesejahteraan akan dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Wallahua’lam bishshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 11

Comment here