Opini

Penderitaan Anak Gaza, Butuh Tentara dan Negara

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Dite Umma Gaza (Pegiat Dakwah)

Wacana-edukasi.com, OPINI-– Penderitaan anak Gaza semakin mengenaskan, terutama kondisi anak-anaknya. Setahun lebih genosida berlangsung, dunia hanya bisa mengirim bantuan logistik dan mengecam. Bantuan pun tidak sampai ke Gaza, masih banyak yang tertahan di perbatasan Mesir karena akses masuk ke Gaza banyak yang ditutup. Gaza semakin terpuruk, kedinginan, kelaparan, dan banyak yang terjangkit penyakit.

Diberitakan oleh Tirto.id (23-12-2024), Philippe Lazzarini selaku Komisioner Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), pada Minggu (22/12) mengutarakan bahwa entitas Yahudi telah melanggar semua peraturan perang di Jalur Gaza.

Lazzarini mengatakan bahwa warga sipil banyak yang tewas dan terluka. Rumah sakit yang merupakan bangunan dilindungi selalu menjadi target sasaran perang. Ia menambahkan bahwa dunia tidak boleh kebal dengan keadaan mengenaskan di Gaza. Semua perang mempunyai aturan, tetapi zionis Yahudi telah melanggar semua aturan perang tersebut.

Lazzarini menggaris bawahi bahwa sudah sangat mendesak untuk melakukan gencatan senjata. Serangan harus dihentikan agar warga sipil terlindungi dan tidak bertambah korban. Sebanyak 45.200 orang telah tewas di Gaza, dan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Genosida yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun ini telah meluluh-lantakkan Palestina.

Telah terbit surat perintah penangkapan Perdana Menteri entitas Yahudi, Benjamin Netanyahu, dan Yoav Gallant yang merupakan mantan Menteri Pertahanan Isrewel. Surat ini diterbitkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC), dan menyatakan bahwa Netanyahu dan Gallant telah melakukan kejahatan perang di Gaza.

Solusi Dua Negara?

Kebrutalan entitas Zionis Yahudi melakukan genosida di Gaza seolah sudah menjadi hal biasa. Seruan dari berbagai pihak tak mempan untuk menghentikannya. Organisasi-organisasi internasional hanya bicara.
Solusi dua negara menjadi andalan bagi dunia internasional untuk menyelesaikan konflik di Gaza. Apakah tidak ada solusi lain yang bisa membebaskan krisis di Gaza, sedangkan krisis di sana sudah terkategori genosida?

Semua sarana umum dari mulai sekolah, rumah sakit, sarana air, dan penerangan, semua porak-poranda. Korban yang meninggal banyak dari kalangan anak-anak dan perempuan, bahkan lansia pun tak luput dari pembantaian. Serangan melawan Hamas dijadikan dalih untuk melancarkan genosida.

Oleh karena itu, semua pihak harus fokus dalam memberikan solusi di Gaza, terkait dengan fakta adanya migrasi entitas Yahudi ke Palestina. Pengusiran dan perampasan yang dilakukan kepada penduduk muslim Palestina adalah asal mula berdirinya entitas Yahudi di tanah Palestina. Dengan fakta diatas, solusi krisis Palestina yaitu dengan merebut kembali tanah dan pemukiman warga Palestina dari tangan Zionis Yahudi, bukan solusi dua negara atau berbagi tanah dengan penjajah.

Pengkhianatan Saudara Muslim

Namun, sangat disayangkan karena negara muslim yang bertetangga dengan Palestina malah melakukan normalisasi hubungan dengan entitas Zionis Yahudi. Yang demikian itu adalah pengkhianatan besar mereka terhadap saudara seakidah, yaitu muslim Palestina. Terlebih, Palestina adalah tanah kharajiyah milik seluruh kaum muslimin, bukan hanya milik Palestina.

Seluruh wilayah Palestina adalah tanah kharajiyah, yang sampai kapan pun akan menjadi hak umat muslim di seluruh dunia. Entitas Yahudi atau kaum kafir penjajah dari mana pun, semua tidak berhak merebutnya. Oleh karena itu, sungguh sangat menyedihkan, karena para pemimpin negeri muslim justru setuju dengan solusi dua negara yang merupakan arahan dari Barat. Mereka hanya menjadikan isu Palestina sebagai pencitraan dalam memperlihatkan dukungannya terhadap Palestina. Tak mengherankan jika perang ideologi di Palestina tidak pernah berakhir.

Musuh-musuh Islam sudah sedemikian kuat menancapkan sistem kapitalisme. Sistem ini melenggangkan Zionis Yahudi untuk membantai anak-anak Gaza. Oleh karena ini kaum muslim di seluruh dunia harus sadar. Palestina sulit dibebaskan karena hampir seluruh dunia dicengkeram oleh sistem kapitalisme. Allah Swt. berfirman :

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰىۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rida kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’, dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (TQS Al-Baqarah: 120)

Solusi Hakiki

Solusi selanjutnya untuk membebaskan Palestina adalah dengan jihad. Jihad di sini yaitu untuk mengambil kembali rumah dan tanah warga Palestina dari cengkeraman Yahudi. Caranya adalah dengan mengirimkan tentara militer dari negeri-negeri muslim, terutama yang letaknya berdekatan dengan Palestina. Hal ini karena negara harus berhadapan negara pula. Entitas Yahudi mendapat bantuan penuh dari negara-negara Barat, maka harusnya Palestina juga mendapat bantuan dari negeri-negeri muslim.

Oleh karena itu, kaum muslim di seluruh dunia harus menyatukan pemikiran dan perasaannya. Umat muslim juga harus menyadari akan kebutuhannya menerapkan hukum Islam, dan membangkitkan ideologi Islam. Hal itu agar pemuda-pemuda di Timur Tengah bergerak untuk kebangkitan umat muslim. dan segera mengirimkan tentara ke Palestina melawan penjajah Zionis Yahudi.

Jangan sampai Barat membajak agenda besar ini dan memperburuk kondisi kaum muslim di Palestina dan seluruh dunia. Aktivitas menyadarkan umat agar bangkit hanya bisa dilakukan oleh partai politik yang berideologi Islam. Partai ini akan membina dan memahamkan para pemuda dengan tsaqafah Islam. Dengan demikian, terbentuklah sosok-sosok yang berkepribadian Islam, yaitu berpola pikir dan berpola sikap sesuai dengan Islam.

Sosok-sosok pemuda itu yang akan menuntut khilafah tegak. Mereka akan mengangkat seorang khalifah. Hanya khalifah yang akan memimpin kaum muslim untuk membebaskan Palestina. Khilafah akan berperan sebagai perisai (junnah) bagi umat di seluruh dunia. Bukan hanya anak-anak Palestina, tetapi juga anak-anak di Lebanon, Yaman, Myanmar, Sudan dan Suriah pun akan dibebaskan.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 27

Comment here