Oleh: Eki Efrilia
wacana-edukasi.com, OPINI– Pada 24 Januari 2024 terjadi penembakan massal di Amerika Serikat yaitu di Acara Parade Super Bowl di Kansas City, Missouri. Dalam peristiwa ini terdapat 1 orang tewas dan 22 orang luka-luka. Terduga pelaku ada 3 orang dan telah ditangkap, untuk motif mereka melakukan itu masih dalam tahap penyelidikan. Yang sangat memprihatinkan, menurut Gun Violence Archive penembakan tersebut setidaknya merupakan penembakan massal ke 48 di Amerika Serikat sepanjang tahun ini. [Okezone.com, 15 Februari 2024]
Banyaknya kasus di atas tersebut antara lain seperti yang terjadi di kereta bawah tanah Mount Eden Avenue di wilayah Utara Bronx di mana pada Senin sore 12 Februari 2024 terjadi penembakan dengan korban 6 orang di mana satu di antaranya mengalami kondisi kritis. [detiknews, 13 Februari 2024]
Juga terjadi penembakan pada pesta tahun baru 2024 di persimpangan South Santa Fe Avenue dan Porter Street, Los Angeles dengan korban tewas 2 orang dan 8 orang lainnya luka-luka. [Liputan6.com, 2 Januari 2024]
Aksi-aksi penembakan di tahun 2024 apabila diakumulasikan dengan peristiwa penembakan di tahun-tahun sebelumnya bisa jadi sudah ribuan aksi telah terjadi. Sayangnya negeri Adi Kuasa dan sering dijuluki Polisi Dunia ini seakan tidak mampu mengatasinya. Tentu saja sangat mengherankan, karena ia yang merasa bisa mengendalikan perdamaian dunia sehingga tampak nyata campur tangannya ke negeri-negeri lain tapi ternyata seakan tidak mampu menjaga kedamaian di negerinya sendiri. Bisa kita rasakan perasaan rakyatnya yang selalu was-was akan bahaya kejahatan yang akan menimpa mereka di negara tersebut.
Sebagai bukti betapa tidak amannya hidup di sana tampak dari paparan Indonesia Window (2 Agustus 2023) bahwa angka kriminalitas di Amerika Serikat pada 2023 naik 15 persen dibanding tahun 2022, angka yang sangat besar!
Juga dari detiknews, 13 Februari 2024 bisa kita baca bahwa kepemilikan senjata api di Amerika Serikat, ternyata jumlah senjata api lebih banyak dibanding jumlah penduduknya. Padahal kepemilikan senjata tanpa disertai mental yang baik, maka akan sangat membahayakan kehidupan manusia.
Dari sini kita bisa ambil kesimpulan bahwa Amerika Serikat terbukti tidak mampu membentuk masyarakat yang baik. Sikap masyarakat yang liberal atau serba bebas perwujudan dari sistem kapitalis yang diembannya, akhirnya seperti boomerang dengan menyerang balik ketahanan negeri itu. Bebasnya kepemilikan senjata di sana, kemudian banyak disalahgunakan untuk melakukan kejahatan.
Kesalahan fatalnya adalah dipakainya sistem Kapitalis dalam berkehidupan baik di Amerika Serikat maupun negeri-negeri lain di dunia, yang berdampak buruk bagi langkah hidup manusia. Kejahatan senjata api, peredaran narkoba, budaya sex bebas, perampokan disertai pembunuhan, penipuan, perilaku riba dan sebagainya adalah buah pahit yang harus dirasakan oleh manusia yang hidup dalam sistem Kapitalis.
Kalau mau jujur, hal-hal tersebut di atas tidak pernah kita temui dalam masyarakat Islam, yang pernah dibuktikan di masa lalu, dimulai dari era Hijrahnya Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam ke Madinah dan kemudian beliau membentuk Daulah Khilafah Islamiyah sampai masa kekhilafahan terakhir yang berpusat di Turki Utsmani. Umat di bawah naungan khilafah merasa terayomi, hal ini dikarenakan Islam mempunyai standar tersendiri bagaimana cara membangun masyarakat.
Yang pertama, masyarakat itu terdiri dari individu yang bertakwa, sehingga mereka akan dibina untuk mempunyai kepribadian Islam yang mempunyai pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan tuntunan Islam.
Yang kedua, membentuk masyarakat yang taat akan aturan Allah sehingga mereka sudah terbiasa beramar makruf nahi mungkar dalam pergaulannya dengan sesama manusia.
Yang ketiga, negara wajib berdakwah dan ia berperan sangat penting dalam membentuk sistem Islam karena ialah yang akan menerapkan syariat Islam secara kaffah.
Seperti dalam Firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 110-112:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتابِ لَكانَ خَيْراً لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفاسِقُونَ (110) لَنْ يَضُرُّوكُمْ إِلاَّ أَذىً وَإِنْ يُقاتِلُوكُمْ يُوَلُّوكُمُ الْأَدْبارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ (111) ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلاَّ بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ وَباؤُ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كانُوا يَكْفُرُونَ بِآياتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِياءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ذلِكَ بِما عَصَوْا وَكانُوا يَعْتَدُونَ (112)
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudarat kepada kalian, selain dari gangguan-gangguan celaan saja; dan jika mereka berperang dengan kalian, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas”.
Apabila Islam ditegakkan secara kaffah sebagai sebuah sistem kehidupan, tidak akan ada lagi hal-hal negatif yang timbul saat ini, seperti masalah kesenjangan sosial, bullying, mabuk minuman keras atau narkoba dan lain sebagainya yang berimbas fatal pada aksi nekat penembakan massal seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
Maka penting sekali menilik dengan benar kepada sejarah, dimana sistem Islam (yang berasal dari Aturan Allah Sang Maha Kuasa) mampu mempersatukan, menjaga harta dan darah umat manusia. Wallahu’alam bishshowwab
Views: 27
Comment here