Oleh : Ummu Izzah
wacana-edukasi.com– Allah Subhanahu wa ta’ala, Dzat Yang Mahaadil dan Mahabijaksana telah berfirman dalam surah Al-A’raf ayat 96,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan karena perbuatannya.”
Berkah bermakna bertambahnya kebaikan. Keberkahan merupakan anugerah Allah yang diberikan pada kehidupan individu, masyarakat, dan juga bangsa. Berupa kebaikan yang terus bertambah, stabil, dan memberikan kemajuan dalam skala luas. Syarat Allah memberikan keberkahan-Nya, jelas dalam firman-Nya di surah al-A’raf ayat 96 di atas, yaitu Iman dan Takwa.
Dalam surah Ath-Thalaq ayat 2-3, Allah berfirman bahwa Takwa dan Tawakal adalah jalan dicukupkannya rezeki yang tidak terduga.
“Siapa saja yang bertakwa pada Allah, akan Allah berikan padanya jalan keluar dan rezeki yang tidak terduga, dan siapa yang bertawakal pada Allah, maka Allah akan cukupi (kebutuhannya).”
Tidak ada keberkahan yang lebih besar dari datangnya rezeki pada manusia yang tak diduga dan disangka. Karena Allah Swt. mencukupi dan memenuhi apa yang diharapkan, mengenyahkan apa yang dikhawatirkan. Allah memberi kesempatan bagi setiap keinginan dan memberi jalan keluar dari segala kesempitan.
Sesungguhnya takwa dan tawakal adalah sebab keberkahan yang luas, kesehatan yang sempurna, kebaikan yang banyak dan bermacam-macam. Semuanya berkumpul di sekitar orang yang bertakwa dan bertawakal pada-Nya, yang hatinya dipenuhi takut dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya.
Keberkahan Allah akan diberi kepada mereka yang memohon ampun dan bertobat atas kesalahannya. Sebab dosa-dosa itu dapat menghalangi keberkahan. Karenanya, individu dan masyarakat yang berharap hidup berkah mestinya mereka berperilaku lurus dan benar, menjalankan semua ibadah dan aktivitasnya sesuai dengan syariat-Nya. Menjalakan semua syariat / aturan dr Allah swt.
SYARIAH ISLAM MENJAMIN TERWUJUDNYA HIDUP PENUH BERKAH
Selayaknya kita harus melakukan muhasabah akbar atas berbagai persoalan dan kesempitan hidup yang menimpa negeri ini, sebagai konsekuensi atas keimanan (tercabutnya berkah pada umat) sebagaimana yang Allah SWT tuntunkan dalam firman-Nya Qs Al A’raf ayat 96 diatas.
Penerapan sistem kapitalisme sekuler demokrasi yang sudah berlangsung selama kurang lebih 96 tahun, telah menyebabkan krisis multidimensi kian parah, baik dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, hukum, hingga politik dalam dan luar negeri.
Kemiskinan bukannya berkurang, begitu pun korupsi, ketidakadilan, kriminalisasi ajaran Islam, hingga penistaan terhadap ulama.
Masihkah kita akan berpaling dari peringatan Allah dan bertahan dengan penerapan kapitalisme, sementara Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an?
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (QS Thoha: 124)
Wabah Covid-19 yang terjadi di hampir sepanjang tahun 2020 sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir ini semakin membuktikan ketakberdayaan sistem kapitalisme dalam menyelesaikan krisis dan persoalan kehidupan yang ada.
Hal ini bukan semata-mata karena ketidakmampuan kapitalisme menyelesaikan masalah, tapi lebih karena kesalahan (kebatilan) sistem ini sejak dari akarnya.
Singkatnya, sempitnya ekonomi dan bobroknya kondisi sosial, hukum, dan politik, Itu semua muncul di tengah penerapan sistem kapitalis demokrasi saat ini. Namun, mengapa yang diopinikan sebagai musuh bangsa dan juga dunia adalah Islam dan ajaran-Nya (Khilafah).
ISLAM MERUBAH KEHIDUPAN
Kehidupan umat manusia sebelum kedatangan Islam adalah kegelapan. Ada penyembahan berhala, praktik ekonomi riba, dan kecurangan dalam perdagangan. Ada tradisi anak-anak perempuan dikubur hidup-hidup oleh ayah mereka. Kaum perempuan pun dihinakan. Pada saat yang sama, Kerajaan Romawi dan Persia berkuasa dan menindas negeri-negeri yang mereka jajah.
Kedatangan Islam membawa perubahan besar. Islam memuliakan manusia dan mengeluarkan mereka dari era jahiliah menuju peradaban mulia yang gemilang. Allah Swt. berfirman,
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya (iman). Sebaliknya, orang-orang kafir, para pelindung mereka adalah tagut, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (TQS al-Baqarah [2]: 257)
Di dalam tafsirnya, Imam Ibnu Katsir menguraikan ayat ini, “Allah Swt. mengabarkan bahwa Dialah Yang menunjukkan kepada siapa saja yang mengikuti keridaan-Nya jalan-jalan keselamatan. Ia mengeluarkan hamba-hamba-Nya yang beriman dari kegelapan kekufuran, keraguan, dan kebimbangan menuju cahaya kebenaran yang terang, gamblang, mudah, dan bercahaya.”
Cahaya Islam menghapus budaya penyembahan manusia kepada makhluk, baik berupa berhala maupun sesama manusia seperti para raja. Islam menghapus kekuasaan yang zalim lalu menggantikannya dengan keadilan yang menciptakan rasa aman. Menghukum para pelaku kejahatan dengan seadil-adilnya. Memberikan perlindungan dan kedudukan terhormat untuk kaum perempuan. Islam bahkan menyuruh anak lelaki untuk memuliakan ibu kandungnya.
Islam berhasil mengubah bangsa Arab dan bangsa-bangsa lainnya yang memeluk Islam menjadi umat manusia yang unggul. Dengan melaksanakan syariat Islam di bawah naungan Khilafah, umat Islam menebarkan rahmat dan memberikan banyak sumbangan untuk peradaban dunia. Banyak karya ilmuwan muslim dari berbagai disiplin ilmu seperti matematika, kedokteran, kimia, farmasi, teknik, menjadi dasar ilmu pengetahuan modern.
Khilafah juga berkontribusi bagi kemanusiaan. Pada 1847, kaum muslim dan Khilafah Utsmaniyah pernah mengirimkan bantuan sebesar £10.000 atau sekitar USD1,3 juta saat ini, serta tiga kapal berisi makanan dan obat-obatan untuk membantu rakyat Irlandia yang dilanda kelaparan.
Rakyat Amerika Serikat pada 1889 juga pernah mendapatkan USD1.000 sebagai bantuan dari Khilafah dan umat muslim untuk korban banjir di Pennsylvania barat daya. Lalu pada 1894 kembali Khilafah mengirimkan bantuan sebesar 300 lira untuk korban kebakaran di negara bagian Wisconsin dan Minnesota.
Di Nusantara, saat Perang Aceh, Khilafah Utsmaniyah mengirimkan 17 kapal perang beserta prajurit dan persenjataan untuk membantu pejuang Aceh melawan kolonial Belanda. Khilafah juga mengirim bantuan untuk Batavia saat dihantam banjir di tahun 1916 sebesar 25 ribu kurush (koin emas). Itu semua menjadi bukti fakta kegemilangan ketika Islam diterapakan dalam kehidupan.
KUNCI KEBERKAHAN DAN KEBANGKITAN UMAT ISLAM
Karena itu umat harus bersegera menyongsong kebangkitan agar dapat menjalankan kehidupan yang penuh berkah. Dan tidak ada jalan lain untuk mencapai cita-cita itu kecuali dengan mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw. dan generasi awal kaum muslim. Bukan dengan mengikuti aturan yang disodorkan pihak asing. Imam Malik bin Anas rahimahulLah menyatakan,
لَنْ يُصْلِحَ آخِرَ هَذِهِ الأُمَّةِ إِلاَّ مَا أَصْلَحَ أَوَّلَهَا
“Tidak akan bisa memperbaiki kondisi generasi akhir umat ini kecuali apa yang telah mampu memperbaiki kondisi generasi awal umat ini.
Maknanya, umat muslim dulu bisa menjadi baik dan bangkit dengan Islam. Karena itu sekarang pun mereka hanya bisa baik dan bangkit dengan Islam.”
Kunci kebangkitan yang dibawa Rasulullah saw. pada umat manusia adalah membebaskan mereka dari penghambaan sesama menuju penghambaan hanya pada Allah Swt. Itulah yang disampaikan Nabi saw. dalam surat yang ditujukan pada kaum Nasrani Najran,
فَإِنِّي أَدْعُوكُمْ إِلىَ عِبَادَةِ اللهِ مِن عِبَادَةِ الْعِبَاد، وَأَدْعُوكُم إِلىَ وِلاَيَةِ الله مِن وِلاَيَةِ الْعِبَادِ
“Sungguh aku menyeru kalian agar menghambakan diri hanya kepada Allah dengan meninggalkan penghambaan kepada sesama hamba (manusia). Aku pun menyeru kalian untuk berada dalam kekuasaan Allah dan tidak berada dalam kekuasaan sesama hamba (manusia).” (Ibn Katsir, Al-Bidayah wa an-Nihayah, 5/553)
Islam berhasil menciptakan manusia merdeka dan bangkit, yakni mereka yang tunduk dan menghambakan diri hanya pada Allah Swt., Pencipta segenap makhluk dan alam semesta, Tuhan yang layak disembah.
Meskipun kaum kuffar mengerahkan segenap kemampuan untuk menimpakan bahaya kepada Rasulullah saw. dan kaum muslim, mereka tidak sanggup melakukan itu. Sebabnya, Rasulullah saw. hanya mencari perlindungan kepada Allah Swt. sampai akhirnya turun pertolongan yang mengantarkan beliau pada tampuk kekuasaan.
Kekuasaan inilah yang mengantarkan kaum muslim pada kemerdekaan, kebangkitan dan kebarakahan hidup. Dengan kekuasaan tersebut umat leluasa menjalankan hukum-hukum Allah Swt. dan terbebas dari tekanan dan paksaan manusia. Mereka mengabdikan hidup dan mati sepenuhnya hanya untuk Allah Swt.
Inilah seharusnya yang menjadi harapan umat islam yang merindukan keberkahan hidup didunia dan akhirat. Tidak ada yang perlu ditakutkan dari penerapan syariat Islam. Bahkan seharusnya, syariat Islam dirindukan oleh setiap orang yang tidak merindukan hidup indah,selamat, sejahtera, tenteram dan penuh berkah. Yang semua bisa kita raih jika syariah Islam secara kaffah ditegakkan oleh Negara.
Jika kebenaran dan keunggulan Islam telah terpampang dengan begitu jelas, apa lagi yang akan ditunggu? Saatnya bergandengan tangan untuk berjuang mewujudkannya kembali di jalur yang benar. Wallahu a’lam.
Views: 160
Comment here