Opini

Penjajahan Zionis atas Palestina, Butuh Solusi Tuntas

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Fatimah Az-Zahrah (Tim Pena Ideologis Maros)

wacana-edukasi.com, OPINI– Serangan yang dilakukan Zionis pada Sabtu (7/10) yang mereka klaim sebagai pembalasan terhadap tembakan roket kelompok Hamas, terus berlanjut hingga kini. Dilansir dari Al-Jazeera, tentara zionis masih memborbardir Gaza, termasuk gedung pemukiman warga. Tak hanya itu, pertokoan, sekolah, ambulans, gudang persediaan makanan, bahkan rumah sakit juga menjadi target penyerangan para zionis. Baru-baru ini, dikutip dari Kompas.id, “Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan, sekitar 500 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Ahli Al-Arabi. Selain dipenuhi pasien, rumah sakit itu juga dijadikan tempat pengungsian oleh warga Palestina di Gaza. Mengutip Databoks (18/10/2023), Perang Israel-Palestina telah menimbulkan sekitar 4.300 korban jiwa dan 18.000 korban luka dari kedua belah pihak selama periode 7-17 Oktober 2023.

Kini, sejumlah negara termasuk beberapa negara di Eropa, mulai melakukan Aksi Bela Palestina. Sebab pembantaian yang dilakukan oleh mereka zionis laknatullah sangat keji dan keterlaluan. Sikap tak manusiawi itu menarik empati dari saudara muslim di seluruh dunia. Seorang dokter di rumah sakit Al-Ahli Al-Arabi/ RS Baptist yang baru saja di bombardir menyebutkan bahwa hal ini benar-benar genosida. Genosida adalah pembunuhan secara massal untuk memusnahkan suatu kelompok tertentu (dikutip dari Detik.com).

Lantas langkah apa yang telah diambil oleh negara-negara muslim? Apakah mereka mengirimkan bantuan sebagaimana Amerika Serikat mengirim bantuan militer kepada para zionis?

Jawabannya, tidak. Seperti biasa, negara-negara muslim hanya mampu menyuarakan kecaman atau menyerukan agar peperangan dihentikan. Namun, tidak ada sama sekali bantuan militer daei negara-negara muslim untuk membantu saudara-saudara seiman yang tengah dibombardir di Palestina.

Lalu, bagaimana solusi atas penjajahan Zionis yang telah berpuluh-puluh tahun agar segera usai?

Jawabannya adalah jihad dan khilafah.
Kenapa harus jihad? Sebab sebagaimana yang kita lihat realita saat ini, perundingan-perundingan yang dilakukan oleh negara-negara Barat dengan otoritas Pelestina dan para zionis penjajah tidak memberikan keuntungan apa-apa bagi Palestina yang terjadi malah rakyat Palestina terus menerus dibantai dan wilayahnya digerus oleh kaum zionis.

Berbagai kecaman dan kutukan yang diberikan dari para pemimpin negera, termasuk negara-negara Islam, sama sekali tidak memiliki pengaruh bagi kaum zionis. Badan Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) sejak tahun 2006 sudah mengeluarkan 45 resolusi menentang kaum Yahudi. Namun hasilnya nihil, tak ada satupun yang digubris.

Maka dari itu, syariat Islam telah mewajibkan jihad fi sabilillah atas kaum Muslimin ketika diperangi oleh musuh, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 194 yang artinya, “Siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia, seimbang dengan serangannya terhadap kalian.”

Syaikh Said bin Ali Wahf Al-Qahthani juga menjelaskan dalam kitab Al-Jihaad fii Sabiilillaah, ‘Jika musuh telah memasuki salah satu negeri kaum Muslim, maka fardhu ‘ain atas penduduk negeri tersebut untuk memerangi dan mengusir mereka. Juga wajib atas kaum muslim untuk menolong negeri itu jika penduduknya tidak mampu mengusir musuh, dimulai dari yang terdekat kemudian terdekat.’ (Al-Qahthani, Al-Jihaad fii Sabiilillaah, hlm. 7, Maktabah Syamilah).

Berdasarkan hukum ini, maka wajib bagi kaum muslimin di wilayah sekitar Palestina untuk mengirimkan pasukan untuk mengusir kaum zionis sampai mereka benar-benar terusir dari sana, tidak dengan hanya mengecam tanpa melakukan apa-apa.

Solusi selanjutnya, mengapa Khilafah?
Karena dengan kembali melihat realita politik hari ini bahwasanya sudah tidak ada lagi harapan pada pihak-pihak lain. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tak ada kontribusi atau perwujudan dari salah satu fungsi mereka, yakni menciptakan perdamaian dunia. Justru merekalah yang terlibat dalam kelahiran dan pengakuan negara Yahudi. Belum lagi negara-negara barat yang tak hentinya memberikan bantuan, bahkan secara rutin mereka memberikan bantuan dana untuk keperluan militer kaum zionis. Tampaklah bahwasanya kaum entitas yahudi benar-benar dibantu dan disokong oleh kekuatan besar.

Oleh karena itu, sudah seharusnya Palestina pun dibantu dan didukung oleh kekuatan besar kaum muslimin. Jika barat yang kafir bersatu membela entitas zionis, mengapa para pemimpin negara-negara islam malah tak bergerak menyokong, malah hanya mengecam belaka?

Maka, Palestina akan mustahil terbebaskan dari penjajahan para kaum zionis jika khilafah tidak berdiri dan melindungi serta mengusir para penjajah dari dunia Islam. Sebagaimana yang telah terukir dalam sejarah, pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab RA, Palestina masuk dalam perlindungan dan Amirul Mukminin menandatangani Perjanjian Umariyah bersama Uskup Yerusalem Sofroniun yang diantara klausulnya adalah tidak diizinkannya satu orang Yahudi pun tinggal di tanah Palestina.

Selain itu, Khilafah Utsmaniyah pula yang membentengi Palestina untuk terakhir kalinya dari tipudaya Theodor Hertzl yang merayu bahkan menyogok Khalifah dengan uang yang sangat banyak. Namun, harga diri dan ghirah Islam Sultan Abdul Hamid II amat tinggi, beliau menolak tawaran dari gembong Yahudi tersebut.

Alhasil, solusi bagi penderitaan Palestina hanyalah jihad dan Khilafah, yah keduanya saling terpaut.

Sebab, untuk mengimplementasikan perintah Allah SWT ini diperlukan kekuasaan islam yang menghimpun kaum muslimin di seluruh penjuru dunia untuk menyerukan jihad fi sabilillah. Maka, tak ada solusi lain selain Khilafah ‘ala minhajin nubuwwah. Dengan sistem pemerintahan islam ini, yakni Khilafah, tak akan ada lagi sekat antar bangsa dan negara, persatuan kaum muslim akan terwujud, dan akidah Islam pasti akan menjadi fondasi kekuatan Islam. Di dalam, Khalifah jihad akan diserukan guna memerangi musuh-musuh Islam. Oleh karena itu, hanya jihad dan Khilafah yang menjadi solusi tunggal dan fundamental untuk penderitaan dan perampasan hak yang dialami saudara-saudara kita di Palestina dan negeri muslim lainnya yang masih terjajah.

Wallahu a’lam bishshowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 35

Comment here