Oleh: Meitya Rahma, S. Pd.
Wacana-edukasi.com — Dunia ramai masalah vaksin. Pandemi yang tak berujung ini, vaksin merupakan salah satu alternatif solusi. Dan kini dunia tinggal memilih jenis mana yang akan dipakai. Efektif dan tidaknya belum dapat diketahui, karena semua baru tahap uji klinis. Pro dan kontra vaksin covid-19 ini merupakan hal biasa. Vaksin itu pilihan masing masing individu. Vaksin disuntikkan ke tubuh manusia pada dasarnya adalah untuk menjaga kekebalan tubuh agar terhindar dari virus yang menyebabkan penyakit. Jadi ini merupakan bentuk ikhtiyar menuju sehat.
Bicara masalah penyakit, malas juga merupakan penyakit. Walaupun secara istilah medis bukan penyakit, namun hanya sebagai analogi saja, bahwa malas merupakan penyakit. Penyakit yang menjangkiti semua orang. Bagi dunia kepenulisan atau literasi malas merupakan penyakit yang kadang muncul pada diri seorang penulis. Maka, seorang penulis perlu booster untuk tetap menjaga imunitas mood tetap fit dan stabil. Bentuknya seperti apa? Bisa mengikuti grup para penulis, bisa lewat media sosial (WAG,FB,Telegram,dll). Biasanya melalui grup (WA,FB,Telegram) ini para penulis meng up ploud hasil karya mereka yang bisa menjadi penyemangat bagi anggota grup untuk berlomba lomba menghasilkan tulisan. Gimana tidak, setiap hari diperlihatkan karya karya yang cetar, pasti naluri kita sebagai penulis juga sedikit banyak terpacu untuk menghasilkan tulisan tulisan yang cetar juga. Akhirnya konsisten dalam berkarya menjadi satu hal yang tetap terjaga. Semakin banyak grup kepenulisan yang kita ikuti, akan semakin terkompori jiwa kita sebagai penulis untuk selalu menulis menghasilkan karya. Jika ada one day one juz maka untuk seorang penulis one day one article, ini ukuran minimal. Pelan seiring berjalannya waktu dan semakin rajin menggoreskan kata-kata maka tulisan glowing pun akan dihasilkan. Tentunya akan banyak ide muncul di masa pandemi ini yang bisa dijadikan bahan tulisan. Adanya PSBB, WFH membuat penulis lebih banyak waktu untuk lebih menghasilkan karya.
Agar imunitas mood tetap terjaga dari virus malas, perlu kiranya para penulis juga diberi vaksin. Jadi sebelum penulis kena virus malas, maka dia sudah punya kekebalan, punya anti bodi untuk menolak virus malas. Seperti apa vaksin untuk para penulis ini? Vaksin ini semacam challange menulis. Rajin mengikuti chalange nulis yang biasanya diadakan oleh komunitas penulis yang juga dibuka untuk umum. Chalange ini bisa rutin bulanan, tahunan per semester juga ada. Seperti imunisasi balita, yang sudah dijadwalkan oleh dokter klinik atau rumah sakit. Masing masing komunitas menulis juga menjadwalkan agenda untuk challanges menulis.
Challanges ini tujuannya apa? Tentunya membiasakan habits menulis, kalau yang sebelumnya masih malas duduk di depan meja, susah cari ide, adanya chalange ini bisa mengembalikan semangat untuk menulis dan belajar menggali ide. Tak usah melihat hadiah atau rewardnya, yang penting bisa mengembalikan mood untuk menulis. Anggap saja warming up untuk lebih konsisten dalam menulis. Nah sekarang tinggal kita sendiri, mau disuntik atau tidak, toh vaksin hukumnya mubah ya kan? Kalau kita menginginkan kekebalan dari virus malas maka vaksin ini perlu disuntikkan agar sehat dan bisa terus menghasilkan karya.
Menulis itu seperti menanam tanaman yang nantinya akan kita panen di akhirat. Karena sejatinya menulis itu adalah amal jariyah. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Jika manusia itu mati, ada beberapa amalan yang akan terus mengalirkan pahala. Amalan itu diantaranya adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang solih. Maka seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh di dunia untuk bekal akhirat. Dengan demikian apa yang kita tulis termasuk ilmu yang bermanfaat apabila tulisan ini mengandung kebaikan, ajakan untuk selalu beramal salih, menginspirasi para pembaca untuk berhijrah. Seperti tulisan motivasi, tulisan tentang agama,dll. Tulisan yang menginspirasi pembaca agar selalu pada kebaikan. Maka dengan menebar kebaikan melalui tulisan inilah seorang penulis bisa bertambah poin pahala. Segala apa yang kita tulis nantinya akan tercatat sebagai amal jariyah yang nantinya membawa kita kepada surga. Menulis merupakan aset kita menuju surga.
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah berkata Allah akan memberi ganjaran bagi orang yang menolong agama Islam walaupun hanya dengan sebaris kalimat (I’lamul muwaqi’in,:6/131). Menolong agama Allah walau hanya dengan sebaris kalimat saja sudah merupakan amal jariyah, sungguh Allah itu Maha Pemurah. Semangat para pejuang pena, yang kita tulis bukan hanya sebaris, tapi puluhan baris bahkan lebih. InsyaAllah ganjaran pahala itu bisa kita raih asalkan lillah. Semoga sebagai penulis kita bisa selalu menebar kebaikan melalui tulisan tulisan yang kita rangkai.
Views: 0
Comment here