Surat Pembaca

Pergaulan Bebas, Membinasakan!

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Seorang siswa kelas 6 SD akhirnya ditemukan, setelah ia dikabarkan hilang selama 3 pekan. Terakhir pada tanggal 28-11-2023, ia ke luar dari rumahnya dengan mengenakan seragam sekolah, tetapi ternyata ia tidak pernah tiba di sekolah. Sejak itu keluarganya mencarinya, dan melaporkan ke Polrestabes Bandung. Korban akhirnya ditemukan di kawasan Gunung Batu, Cicendo, Kota Bandung, pada Selasa (19-12-2023) malam.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, siswi berseragam putih merah ini ternyata telah mengalami kejadian yang mengerikan. Selepas meninggalkan rumahnya, ia menemui pria yang baru dikenalnya melalui medsos, dan berkisah tentang masalah di rumahnya. Namun pria tersebut malah melakukan hal buruk terhadapnya, yakni rudapaksa. Kemudian menjualnya kepada 22 laki-laki hidung belang melalui aplikasi MiChat dengan harga Rp300 ribu hingga Rp500 ribu. Dua orang pelaku diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Saat ini polisi masih memburu pelaku tindakan asusila tersebut. (Cnnindonesia.com, 21-12-2023)

Jangan Terpedaya

Kasus ini memang bukan yang pertama kali ini saja terjadi, akan tetapi telah banyak korban yang terpedaya, termakan janji manis orang asing yang baru dikenalnya di dunia maya. Bocah belia ini pun akhirnya terjebak pada kondisi traumatis yang akan sulit dia lupakan.

Kehidupan bebas yang digadang-gadang Barat, memang selalu tampak indah. Apalagi dikemas dengan beragam tampilan yang memukau melalui film, sinetron, lagu dan sebagainya. Para artis pun menjadi idola, hingga tanpa sadar, jejak kehidupan bebas yang mereka tunjukkan, diikuti oleh para remaja.

Mereka menganggap aktivitas idola sebagai sebuah tren kekinian, dan tampak memukau. Padahal jelas, selama bertentangan dengan syariat, maka akan membawa bencana. Tanpa aturan Ilahi, manusia seringkali jumawa melakukan tindakan apapun, bahkan melawan rambu-rambu agama. Tak ayal berujung petaka yang berkepanjangan, tidak hanya bagi dirinya, juga keluarga, masyarakat dan negara.

Islam Membawa Rahmat

Islam memiliki seperangkat aturan yang membatasi interaksi pria dan wanita. Masing-masing memiliki areanya sendiri, dan hanya saling berikteraksi ketika memiliki hajat tertentu yang diizinkan Asy-Syari’. Maka kerjasama antara pria dan wanita dalam berbagai aspek kehidupan adalah sebuah keniscayaan.

Dari sini akan melahirkan kebaikan-kebaikan sebab dilandasi takwa kepada Allah SWT. Adapun ketika seorang perempuan berada dalam kehidupan umum, Islam menetapkan -rambu-rambu tertentu, seperti mengenakan pakaian yang menutup aurat dengan jilbab dan khimar, tidak tabarruj (berhias), tidak berkhalwat (berdua-duaan), tidak ikhtilat (bercampur).

Islam juga menetapkan sifat iffah (menjaga kehormatan) sebagai bentuk kasih sayang dan penjagaan Allah kepada hamba-Nya. Meski demikian, Islam membolehkan pria dan wanita meningkatkan kemampuan diri dan menebarkan kebaikan seperti melakukan aktivitas perdagangan, hadir dalam kajian ilmu, melakukan salat berjamaah, mengemban dakwah dan sebagainya. Bentuk persanksian Islam yang tegas, akan mencegah seseorang terjerumus ke dalam tindakan maksiat. Pelaku zina yang sudah menikah akan dihukum rajam. Sedangkan bagi pelaku zina yang sudah menikah, akan dijilid atau cambuk 100 kali, yang eksekusinya dilakukan di hadapan khalayak ramai.

Media sosial yang memberi ruang terjadinya interaksi mesum pun akan dicabut izin berlakunya. Negara hanya akan membiarkan tersebarnya Islam. Maka tidak akan ada lagi transaksi jual beli manusia atau konten pornografi dan pornoaksi. Tujuannya agar setiap individu mampu menjaga keimanannya.

Negara juga akan memberi edukasi kepada keluarga untuk membentengi anaknya dari pergaulan bebas. Setiap keluarga akan menjadi tempat yang aman bagi anak-anaknya. Tidak akan ada anak yang pergi dari rumahnya, demi mengejar kenyamanan lainnya.

Keluarga pun menjadi tempat pertama bagi anak untuk penanaman akidah. Teladan kebaikan juga didapat dari keluarga. Anak akan tumbuh dengan limpahan kasih sayang dari kedua orang tuanya semata-mata karena ketaatan kepada Allah SWT. Quu anfusahum wa ahliikum naaran.

Lulu Nugroho

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 6

Comment here